Toxic & Deep

nineteen.

.

Selama masa kehamilan nya ini, Hermione merasakan banyak hal baru. Dengan morning sickness, dan ia terkadang merasa perutnya kram.

Bahkan saat sarapan berlangsung, terkadang ia tak memakan apapun karena takut berdiam diri selama satu jam dengan wajah di toilet karena rasa mualnya.

Makan pun, ia harus menyuruh Draco untuk membawakannya sesuatu dari dapur Hogwarts.

"Pelan pelan Draco", perempuan itu melenguh pelan.

Gerakan tangan pemuda itu menjadi lebih lambat dan lembut, mengelus titik titik punggung Hermione dengan pelan.

"Bisakah agak kebawah?", ujar perempuan itu.

"Iya, seperti itu", lanjutnya.

Hermione memejamkan matanya dengan pelan, menikmati setiap pijatan ringan Draco pada punggungnya.

"Apakah sesakit itu?", tanya Draco sambil menatap pantulan Hermione dari cermin besar disebelah ranjang mereka -ranjang Draco-.

Hermione menoleh dan menggeleng, "Hanya terkadang mendadak kram, dan nyeri", perempuan itu memperbaiki posisi duduknya menjadi berselonjor.

Draco masih menatap punggung polos milik Hermione dengan kosong, lalu menatap ekspresi yang diperlihatkan perempuan itu dari cermin, wajah cantik yang kini terpejam dan tampak menikmati sentuhan -pijatan- nya.

Bibir Hermione menipis, lalu ia mengigit bibir bawahnya.

Tangan Draco dengan sengaja menjalar pada perut Hermione yang tertutup kaus berwarna putihnya. Mengelus perut nya lembut, lalu naik ke atas pada payudaranya yang masih tertutup bra berwarna merah bata nya.

"Dracoo", perempuan itu mendesah pelan.

Seakan mendapat lampu hijau, Draco dengan lembut meremas payudara Hermione yang membesar, payudara yang sangat besar, memilin nya pelan, menatap ekspresi yang dikeluarkan Hermione karena sentuhan ringannya.

"Kau menikmati ini Hermione?", bisik Draco serak di telinganya.

Perempuan itu mengangguk, "Bubble juga menikmati nya".

Pemuda itu terkekeh dan mengecup sensual pada bahu Hermione, lalu dengan gerakan pelan, ia melepas kaus di badan Hermione. Mengecup setiap inci punggung dan bahu perempuan itu dengan bibir basahnya.

Tangannya menjalar makin liar dan ia mengelus bagian dalam paha Hermione dengan sengatan panas pada tangan nya, jari jemarinya bergerak pelan menelusuri kulit lembut milik Hermione.

Lalu itu makin menjalar kedalam, mengelus lembut bibir vagina Hermione yang masih tertutup celana dalamnya. Menekan pelan dua jarinya disana, dan Draco tau bahwa Hermione basah.

"Dracoo", perempuan itu menengadahkan kepalanya, bersandar pada dada pemuda itu.

Bibir Hermione mengatup dan membuka dengan erangan erotisnya hanya karena permainan jari jemari Draco di dalamnya.