thirty-two

10.3K 664 70
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

..

Hari berganti hari, minggu berganti minggu dan bulan berganti bulan.

Draco mengacak rambutnya frustasi. Selama beberapa bulan setelah kelulusan nya, ia memang harus mengambil alih semua perusahaan dan mengerjakan nya sendiri.

Setelah sekian lama Narcissa yang memegang kendali, kini saat nya semua itu ia yang mengambil alih. Tidak mungkin ibunya yang sudah tua itu akan terus bekerja kan?

Kali ini setelah menulis notulen untuk rapat esok hari, Draco harus menandatangi beberapa hal untuk proyek kerjasama dengan perusahaan perusahaan besar yang berada di Asia.

Walau Malfoy telah melebarkan sayapnya sejak lama, tapi Draco ingin lebih lebar lagi, ia ingin Malfoy lebih tinggi lagi dalam mencapai hal hal hebat, dan Draco sudah memulainya beberapa bulan lalu semenjak kelulusan nya.

Semua pekerjaan semakin menumpuk tapi karena dia adalah seorang penyihir, tentu itu akan menjadi hal yang mudah untuk dilakukan, apalagi dia termasuk orang yang cerdas dan berpendidikan.

Pekerjaan apapun tentu sangat mudah untuk dilakukan yang terpenting adalah ia harus bekerja dengan santai.

Apalagi sekarang Draco telah menjadi seorang ayah. Pekerjaan nya akan menjadi beberapa kali lipat lebih banyak dari biasanya.

Tapi ia menikmati itu, waktu dengan istri dan kedua anaknya tentu adalah hal yang sangat ia sukai. Draco tak pernah sebahagia ini. Hanya dengan memikirkan 'apa yang tengah dilakukan mereka bertiga sekarang' membuat lelaki itu ingin sekali cepat cepat pulang.

Bertemu dengan istri nya, memeluknya lalu menciumi wajah gembul kedua anaknya.

Sialan, Draco benar-benar seperti orang gila hanya dengan memikirkan nya.

"Apa kau sudah selesai?" Pintu terbuka, menampilkan Theo dengan setelan jas nya tengah bersandar di pinggiran pintu sambil menatap Draco yang tengah memainkan pena nya.

"Sejak kapan kau disana?" Bukannya menjawab, lelaki dengan surai platina itu malah balik bertanya membuat Theo mendengus dan memilih untuk masuk kedalam ruangan.

"Aku bertemu kolega ayahku dan mengurus beberapa masalah di perkebunan," Dan bukannya menjawab, Theo malah bercerita.

Lelaki dengan surai kecoklatan itu masuk kedalam ruangan dan mendudukkan dirinya di sofa, meraih daily prophet keluaran terbaru.

"Kau dan Hermione masih dihalaman pertama padahal ini sudah beberapa bulan," Ujar Theo sambil menatap foto bergerak dari Hermione yang sedang mengecup kedua pipi gembul Leon dan Virgo.

Draco yang mendengar itu hanya menghela nafas sambil tersenyum, "Hermione sebenarnya merasa tak nyaman karena sering diikuti Bozo," Ujar nya. Teringat pada salah satu tangan kanan kepercayaan Rita Skeeter.

Theo menyeringai, "Nah, tentu saja Rita Skeeter dan partner bodohnya itu sangat tertarik dengan kehidupan pernikahanmu, mate. Apalagi kalian sekarang memiliki Virgo dan Leon," Ia terkekeh.

Toxic & DeepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang