Happy Reading
๏๏๏
Kini Ica berada di halte kampus, ia menunggu orang yang tadi menelponnya untuk menjemput
Sampai akhirnya berhentilah mobil sport berwarna grey didepannya, lalu kaca mobil pun terbuka."Masuk" kata orang tersebut tanpa menatap kearah Ica.
Ica pun masuk dengan perasaan dongkolnya, lalu membanting pintu mobil itu dengan keras.
Lalu mobil tersebut pun melaju dengan kecepatan sedang.
Perjalanan mereka diselimuti dengan keheningan, namun tiba-tiba Ica membuka suara."Emm, Om" panggil Ica, dan dibalas dengan deheman oleh Gavin.
"Kita fitting baju dimana"tanya Ica
"Butik mama" jawab Gavin dengan cepat.
"Wahh tante Riska punya butik?" tanya Ica dengan antusias.
Lagi lagi hanya dibalas dengan deheman oleh Gavin.
'Ck, berasa kek ngomong sama patung gua' batin Ica dengan kesal.
Setelah itu terjadi keheningan kembali sampai mobil mereka berhenti didepan butik yang sangat mewah.
'Tajir bener nih calon suami gua wkwk' batin Ica.
Lalu mereka masuk kedalam butik tersebut, satu kata yang pertama kali diucap saat masuk kedalam butik tersebut adalah Mewah.
Ica tak pernah berpikir untuk fitting ditempat seperti ini, walau dia juga termasuk keluarga kaya si."Selamat datang tuan Gavin, anda sudah ditunggu nyonya Harvey diruangan pribadinya"ucap ressepsionis di butik tersebut.
Gavin tak menjawabnya, ia langsung melenggang masuk kedalam, apa dia bisu untuk sekedar menjawab ressepsionis yang lebih tua darinya, gak sopan banget, heran Ica.
Ica pun tersenyum tipis untuk merespon ucapan ressepsionis tersebut, lalu ia mengikuti Gavin untuk masuk.
"Eh sayang sini" ucap mama Gavin,
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Husband
RomanceWARNING!! ⚠️ Gimana jadinya seorang gadis yang manja, childish, disatukan dengan sosok pria dingin minus ekspresi semacam Gavin? ** "Mau ngapain kamu? " tanya Gavin. "Mau berkebun, ya tidur lah" jawab Ica sinis. "Siapa yang suruh kamu tidur disin...