Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Vote dulu yuk :)
Happy Reading♡
๏๏๏
Sayup sayup Ica Membuka matanya, ia meregangkan otot ototnya lalu detik berikutnya ia teringat semalam, ia kan tertidur di mobil, kok bisa pagi ini ia sudah berada di atas ranjang?
Apa ia ngigo berjalan sendiri? Apa Om Gavin yang menggendong-
OH GOD!
Ica membelalakkan matanya, lalu matanya melirik ke samping, terlihat Gavin yang masih terlelap dengan damainya,
Detik berikutnya Ica melupakan keterkejutannya tentang semalam karna sekarang ia tengah menatap pemandangan indah dipagi hari,
Ica memiringkan badannya menghadap Gavin yang juga berada dalam posisi miring menghadapnya, Ica menyangga kepalanya dengan satu tangan lalu tangannya terulur menyingkirkan guling yang menjadi pembatas mereka.
Tidak sadarkah ia telah membuang pembatas yang dia buatnya sendiri?
Ica terkekeh pelan "Hmm, Ganteng banget ya suami gue" ucap Ica sambi menoel hidung mancung Gavin dengan telunjuknya,
"Ganteng ganteng tapi sikapnya kaya jelmaan sayton"lanjutnya.
Saat tengah asik memandangi wajah Gavin, terdengar dering ponsel
Dreett.. Dreettt...
"Ishh, ganggu orang lagi liatin pemandangan aja sih" gerutu Ica yang masih setia memandangi Gavin.
Sampai beberapa detik berikutnya dering telpon tak kunjung berhenti, dengan geram Ica mengambil telponnya dan tertera Mommy nya yang tengah menghubunginya.
"Ngapain pagi pagi mom telpon ya?" gumamnya, lalu Ica menuju balkon untuk mengangkat panggilan.
Setelah dirasa Ica telah serius dengan telfonnya di balkon, mata Gavin terbuka perlahan, ia tersenyum miring, dari tadi ia sudah terbangun dari tidurnya namun urung membuka matanya, dan ia mendapatkan istrinya yang tengah memandanginya dan dengan jelas Gavin mendengar istrinya memujinya ganteng?! Walau ada umpatan juga akhirannya, tapi Gavin tak bisa menyembunyikan senyum tipisnya saat ini.
Gavin bergegas turun dari ranjang menuju ke kamar mandi, untuk melaksanakan ritual mandinya.
Ica telah selesai dengan telfonnya, lalu ia kembali masuk kedalam kamar, namun ia tak mendapati Gavin tidur, tapi ia mendengar gemericik air dari kamar mandi, sudah pasti itu Gavin.
Lalu Ica bergegas merapikan tempat tidur dan keluar menuju dapur. Disana sudah ada bi Asih yang tengah sibuk memasak.
"Eh non, udah bangun" sapa bi Asih.
"Iya bi, mau Ica bantuin?" tawar Ica.
"Gak perlu non, udah mau selesai juga" tolak bi Asih.
"Yahh padahal Ica mau bantuin, Ica kurang pagi ya bangunnya?" ucap Ica sambil mencebikkan bibirnya. Bi Asih malah terkekeh mendengarnya.
