MCH • [34]

7.6K 264 250
                                    

Budayakan vote sebelum membaca

Happy reading ♡

Happy reading ♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

๏๏๏

Setelah mengucapkan terima kasih, Ica bergegas memasuki hotel yang berada dihadapannya, Ica menuju meja resepsionis terlebih dahulu untuk memastikan.

"Selamat sore, ada yang bisa saya bantu nona?" sang resrpsionis menyapanya terlebih dahulu.

"Apakah disini ada yang reserfasi kamar atas nama Gavin Harvey?" Tanya Ica tanpa basa basi.

"Sebentar, saya lihat terlebih dahulu" setelah mengucapkan itu resepsionis tersebut berkutat dengan komputer didepannya.

"Betul nona, tertera atas nama Tuan Harvey"

Ica sudah menggebu dengan raut muka yang sudah merah padam, "Saya minta kunci lagi atas kamar itu"

"Mohon maaf nona, tapi ini privasi untuk pelanggan kami dan kebijakan hotel ini"

"Tapi saya istrinya" Ica menekankan kata istri.

Namun sang resepsionis tidak menanggapi sebab tidak banyak orang yang mengaku ngaku layaknya Ica sekarang, Ica geram lalu menunjukkan bukti buktinya, mulai dari identitas sampai foto pernikahan mereka, hingga pada akhirnya resepsionis tersebut percaya dan memberikan kunci cadangan.

Ica bergegas menuju kamar suaminya, Ica mempercepat langkahnya agar cepat sampai pada tujuannya. Sekarang ia berada didepan pintu, sebelum membuka knop pintu, ia mengambil napas panjang, lalu membukanya.

Pintu terbanting dengan keras, membuat siapapun kaget, tak terkecuali dua orang yang berada didalam, dengan cahaya yang minim, hanya terdapat cahaya matahari saja yang menembus melalui jendela,Ica melotot, begitu juga dengan kedua manusia didepannya.

"Ica?"

Napas Ica memburu, ia mendekat kearah mereka sampai kini ia berhadapan dengan wanita yang duduk berhadapan bersama dengan suaminya.

Plak

Satu tamparan mendarat dipipi mulus wanita tersebut, wanita tersebut tentu terkejut, tak terkecuali Gavin.

"Wanita murahan!!"

Ica berteriak dengan keras dan ingin melayangkan kembali tamparan pada wanita tersebut, namun Gavin dengan cepat berdiri dan menahan tubuh Ica dari belakang.

"Sayang dengarkan aku"

"LEPASKAN AKU" Ica memberontak dalam pelukan Gavin.

"Wanita sialan, beraninya kau menggoda suami orang"

"Ica, sayang, tenanglah"

"DIAM KAU GAVIN"

"Keluar sekarang juga Anna!" Gavin memerintah wanita tersebut sebelum istrinya semakin menjadi jadi.

My Cold Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang