MCH • [26]

11.3K 444 50
                                    

Vote dulu sebelum baca, biar gak lupa

Happy Reading ♡

Happy Reading ♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

๏๏๏

Matahari sudah mengintip diufuk timur, cahaya yang meberobos masuk pun mengganggu penghuni kamar yang tengah nyaman berpelukan,

"Eeughh" lenguh Ica saat terganggu dengan sinar matahari

Perlahan lahan ia membuka sedikit demi sedikit matanya, saat sudah terbuka seluruhnya alangkah terkejutnya ia melihat wajah Gavin didepannya persis.

Matanya pun terbelalak "Gavin?"

Mata Ica beralih kepinggangnya yang terasa berat, saat ia menoleh, ternyata Gavin tengah memeluknya, dalam sekejap pipi Ica langsung merona,

"Jadi yang semalam bukan mimpi?" gumamnya,

Kemudian ia juga tersadar jika tangannya tengah memeluk pinggang Gavin, Ica yang malu dengan situasi ini pun menyembunyikan wajahnya diceruk leher Gavin,

Sial, wangi Gavin membuat jantungnya berdegub lebih cepat, tak mampu menahan lebih lama, Ica menjauhkan mukanya dari leher Gavin dan menarik tangannya sendiri sedikit demi sedikit agar tak mengganggu tidur Gavin

Sreett

Mata Ica terbelalak saat ditahan untuk tidak bergerak,

"Biarkan seperti ini" ucap serak Gavin yang masih memejamkan matanya,

Ica tegang bukan main, perlahan ia mendongak melihat Gavin yang masih memejamkan matanya, indah

Perlahan mata itu terbuka, keduanya saling bertatap, Ica yang tak kuat ditatap oleh Gavin pun memutuskan kontak mata,

"A-aku harus kuliah" Ucap Ica terbata,

"Hari minggu kuliah?" tanya Gavin dengan suara khas bangun tidur yang bisa membuat semua wanita meleleh dengan hanya mendengarnya saja,

Ica menggigit bibir dalamnya, sungguh kenapa ia bisa semalu ini, dimana jiwa bar barnya?

"Eum, i-tu anu"

"Biarkan seperti ini dulu, aku masih mengantuk" ucap Gavin kembali menutup matanya dan mengeratkan pelukannya,

Ica pun menuruti kemauan Gavin, Ica menenggelamkan wajahnya di dada Gavin sambil menikmati harumnya tubuh Gavin,

"Gavin semalam pulang jam berapa?" tanyanya sambil memainkan jarinya diatas dada Gavin

"Satu" jawabnya dengan mata yang masih tertutup,

"Kenapa tak membangunkanku?"

Gavin  mencekal tangan Ica yg masih asik bergerak membuat pola abstrak didadanya,

"Gapapa" Ucapnya sambil membawa tangan Ica melingkar ke pinggangnya,

"Jangan bermain didadaku, kau akan membangunkannya" larang Gavin,

My Cold Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang