Jeno memasuki kamarnya, ia merebahkan tubuhnya, ia sangat lelah hari ini.
"Jen, gue pinjem charger donk," itu suara Jaehyun, kakak Jeno.
"Kan lo punya?"
"Dipake Taeyong,"
"Lo ambil aja di tas gue. KAK TAEYONG!" Jeno berlari keluar kamarnya menuju kamar Jaehyun.
Jaehyun menggeleng kecil melihat tingkah Jeno, beruntung kedua orang tua mereka sedang pergi ke luar negeri untuk menjenguk kakaknya, kalau ada dirumah, pasti Jeno akan mendapat ceramah 7 hari 7 malam karna berteriak malam malam.
Pintu kamar Jaehyun dibuka kasar Jeno, Taeyong yang berada di kamar Jaehyun terkejut melihat Jeno berlari kearahnya dan memeluknya.
"Kak Taeyong lama banget nggak kerumah."kata Jeno, Taeyong terkekeh melihat Jeno.
"Kerjaan kakak lagi banyak banget, jadi kakak nggak sempet main deh."
Jeno dan Taeyong duduk di Shofa kamar Jaehyun sembari menonton film baby boss di laptop Jaehyun.
"Heh bocil, balik sana lo." Ketus Jaehyun mendengus kesal melihat Jeno memeluk Taeyong dari samping.
"Bentaran, masih nonton film."
"Nggak usah peluk peluk juga kalik," dengus Jaehyun.
"Kak Taeyong b aja kok lo yang sewot." Desis Jeno,
"Cari pacar sana biar ada yang dipeluk sendiri, nggak numpang di istri gue."
"Gue punya pacar kalik."
"Dih, siapa yang mau sama lo?"
"Jaemin."
"Si Angkasa? Emang dia mau sama cowok bentukan kayak lo?"
"Gue kan ganteng,"
"Ganteng doank dirumah sendiri nggak berani, cih." Ledek Jaehyun. Jeno menatap kesal Jaehyun.
"Jae," peringat Taeyong menggeleng kecil kearah Jaehyun.
Jaehyun mendengus kecil, ia memilih duduk disebelah kiri Taeyong dan ikut menonton film. Jaehyun memang diminta Tiffany untuk pulang kerumah guna menemani Jeno selama Tiffany dan Donghae pergi.
Jaehyun sendiri telah menikah beberapa bulan yang lalu dengan Taeyong, kekasihnya sejak bangku SMA. Sikap Taeyong yang sabar dan lembut membuat Jaehyun dan Jeno nyaman dengan Taeyong.
"Gimana acaranya tadi? Sukses?" Tanya Taeyong disela sela film.
"Sukses kak, tapi kakak nggak dateng, kurang deh." Keluh Jeno.
"Maaf ya kakak nggak bisa dateng,"
"Jen, kalo lo dapet ponakan, mau ga?" Tanya Jaehyun random.
"Ga apapalah, kenapa emang?" Tanya Jeno melihat kearah Jaehyun yang melirik Taeyong.
Taeyong membawa tangan Jeno keatas perutnya, "disini ada baby Jen."
"Beneran?" Pekik Jeno, Jaehyun dan Taeyong terkekeh melihat wajah sumringah Jeno.
"Udah berapa bulan kak?" Tanya Jeno,
"Baru 5 minggu."
"Halo dedek bayi, ini kak Jeno-"
"Om kalik." Koreksi Jaehyun.
"Gue masih muda kak!" Elak Jeno.
"Panggilnya kakak aja, mas juga boleh, atau Abang. Sesukanya dedek bayi aja deh." Oceh Jeno.
"Sana lo balik ke kamar lo sendiri, Taeyong butuh istirahat." Kata Jaehyun, Jeno mengangguk.
"Malem dedek bayi, malem kak Taeyong." Kata Jeno keluar dari kamar Jaehyun.
Jaemin harus tau kabar gembira ini. Jeno mengambil ponselnya, mencari nomor Jaemin dan menelfonnya.
Nomor yang anda tuju sedang sibuk, cobalah-
"Nana kemana?" Gumam Jeno.
'Bodo amat lah, masih ada besok.' Batin Jeno menaruh ponselnya diatas meja dan mengambil tempat untuk tidur.
"Apa perlu kita kasih tau Jeno?"
"Enggak, jangan. Kak Jaemin nggak suka orang tau rapuhnya dia."
"Tapi gue nggak tenang liat dia nangis Je,"
"Kak Hyunjin tenang aja,"
"Terus kabarin gue tentang Jaemin ya Je."
"Iya kak, pasti."
Telfon terputus, mata Jeongin menatap sendu layar ponsel itu. Kali pertama Jeongin jatuh cinta, hatinya harus tersakiti.
Jeongin menatap Jaemin yang sudah tertidur lelap. Kakaknya itu memang memiliki paras manis, siapapun akan terpikat oleh Jaemin.
Hai I'm back
Jangan lupa Vote+Comment and share ya.
Enjoy you Thursday 💚
KAMU SEDANG MEMBACA
Galakasa (Nomin)
FanfictionCompleted ✓✓ Kisah cinta klasik antara Ketua OSIS dan sekertarisnya. "Rajenong!" Pekik Jaemin, 100 meter didepannya ada Jeno yang tertawa terbahak bahak. "Iya Nana sayang." °°°°° "Lo emang pacarnya, tapi lo nggak pernah kenal Jaemin yang sebenernya...