21

7K 973 113
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
80 vote=UP^^
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Double up nih
Seneng ga?
Seneng ga?
Seneng ga?
Asek bernada
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading 💚
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Jaemin langsung masuk ruang penanganan sesampainya ia dirumah sakit, Lucas frustasi melihat banyaknya darah yang keluar dari hidung Jaemin, mengotori kemejanya.

Lucas langsung meninggalkan kampus setelah mendapat telfon dari Jeongin kalau Jaemin bertengkar dengan Siwon, bahkan ia mendapat spam pesan dari Jeongin kalau Jaemin mimisan. Lucas kalap, ia bahkan melupakan janjinya mengerjakan tugas dengan teman temannya.

Siwon menunduk dalam, ia hanya diam melihat Lucas terus meninju tembok rumah sakit. Jaemin, putra kesayangannya kini mempertahankan nyawanya didalam.

Jeongin menelfon keluarganya dan Hyunjin serta Jeno, namun ia tak mendapat jawaban telfon dari Jeno, ponsel lelaki itu tidak aktif.

"I'll take the fastest flight with Mama and Papa. Don't panic and keep me informed, Je." -Aku akan mengambil penerbangan tercepat sama Mama dan Papa. Jangan panik dan tetap beri kakak informasi, Je.-

"Stay safe kak," gumam Jeongin menutup telfonnya dengan Bangchan.

"Je," panggil Hyunjin. Jeongin menoleh dan langsung menghamburkan tubuhnya ke pelukan Hyunjin. Jeongin menangis didalam pelukan Hyunjin.

"Ssst jangan nangis ya." Gumam Hyunjin, Jeongin menyeka air matanya.

Dokter muda keluar dari ruangan Jaemin, Lucas mendekati dokter, begitu juga Siwon, Jeongin dan Hyunjin.

"Om, gimana keadaan Nana?" Tanya Lucas.

"Lucas, Mas Siwon bisa ikut aku ke ruangan?" Pinta Kai, Lucas dan Siwon mengangguk.

"Nana udah bisa dijenguk, tapi jangan berisik ya, dia baru tertidur." Kata Kai. Hyunjin dan Jeongin mengangguk.

Siwon dan Lucas duduk dengan nyaman diruangan Kai. Kai menatap Siwon dan Lucas secara bergantian. Tak lama, masuklah seorang wanita berjas putih kedalam ruangan Kai.

Galakasa (Nomin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang