16

6.5K 899 81
                                    

Happy 10K viewr
Sedih nggak bisa menuhin rules, tapi ga apapa untuk ngerayain 10K viewr
60 vote = UP^^
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Happy Reading

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Jadi yang kemarin itu, Angkasa?" Tanya Jieun. Yoona mengangguk.

"Anakku sudah besar."

"Apa yang akan kakak lakukan sekarang?"

"Tidak ada. Alin bilang Asa ikut acara Unicef disini, acara itu hanya berlangsung 3 hari."

"Angkasa sangat mirip denganmu kak."

"Dia anakku, Ji."

Yoona kembali fokus mendekorasi cupcake yang dia buat, sedangkan Jieun menaruh beberapa potong kue di etalase toko.

"Apa kakak akan tetap bersembunyi? Kakak nggak kangen keluarga kakak?" Tanya Jieun membuat Yoona terdiam seketika.

"Suamiku sendiri sudah menganggapku meninggal, bahkan dia akan menikah dengan sahabatku sendiri, apa yang bisa aku harapkan."

"Tapikan, kakak sendiri yang minta Mbak Vic untuk menemani Mas- Maaf kak, aku kelewatan."

"Aku ingin istirahat sebentar, tolong jaga too sebentar ya." Pinta Yoona yang langsung diangguki Jieun.

Yoona tersenyum sebelum melangkah pergi menuju ruang istirahat, ia perlu istirahat setelah bertemu putranya.

"Hai kak," sapa Guanlin. Jieun tersenyum melihat lelaki itu.

"KAKAK!" Pekik Chenle memasuki kafe. Jieun tersenyum kecil melihat Chenle. Bahkan suara melengking Chenle membuat Yoona keluar dari ruang istirahat.

"Halo Le, Red Velvet Ice less sugar?" Tawar Jieun, Chenle mengangguk.

"Alin?" Tanya Jieun,

"Alin orange juice aja Kak." Kata Guanlin. Jieun mengangguk dan berjalan menuju meja barista.

"Alin, gimana Asa?" Tanya Yoona. Guanlin tersenyum kecil.

"Jaemin kayaknya punya pacar deh Tan." Kata Guanlin, Yoona terkejut.

"Darimana kamu tau?"

"Tadi waktu sarapan, aku semeja sama Jaemin, aku lihat wallpapernya sama cowok seumurannya gitu."

"Tante, nggak mau ketemu kak Jaemin?" Tanya Chenle. Yoona menggeleng.

"Tante, aku yakin kak Jaemin pasti kangen sama Tante."

"Tante nggak punya muka buat ketemu sama suami dan anak anak tante." Kata Yoona. Guanlin tersenyum sendu melihat Yoona, wanita itu pasti sangat merindukan keluarga kecilnya.

"Rumah itu sudah ditangan Papa, Tan." Kata Chenle. Yoona tersenyum lega,

"Terima kasih sudah bantu Tante ya,"

"Kita yang harusnya terima kasih sama Tante. Karna Tante, Lele sama kak Alin nggak kehilangan kasih sayang Mama." Kata Chenle. Yoona mengangguk.

Biarku ceritakan sedikit tentang Yoona. Benar, beberapa tahun yang lalu Yoona memang pergi keluar kota untuk menenangkan pikirannya di Jakarta, tempat dimana ia dilahirkan. Kehidupan keluarganya dengan Siwon tidak semulus yang dipikirkan, keluarga Siwon -ibu dan saudara perempuan- diam diam selalu mencelanya dan itu cukup membuatnya sakit hati, apa yang dilakukan Siwon? Siwon hanya menenangkan Yoona tanpa mau berbicara dengan keluarganya.

Namun saat Yoona memasuki pintu boarding, ia ditabrak seorang lelaki dan tanpa sadar mengambil tiket pesawat Yoona. Yoona pun tidak sadar mengambil tiket pesawat lelaki itu.

Yoona baru sadar jika ia salah pesawat saat pesawat ini sudah take off, bukannya menuju Jakarta tapi pesawat ini mengarah ke Yogyakarta.

Yoona tidak membawa apapun, ponselnya low bat sehingga ia tak bisa menghubungi keluarganya, melihat kecelakaan pesawat menimpa pesawat yang seharusnya ia tumpangi dan melihat namanya termasuk jajaran korban tewas membuat Yoona terdiam kaku.

Yoona sangat kalut saat itu, benar benar kalut hingga ia tak bisa berfikir jernih. Yoona memilih untuk meninggalkan bandara dan pergi tanpa arah.

Yoona memasuki kafe, Jieun yang saat itu mendapat shift kerja menawari Yoona minum dan menenangkan Yoona. Bahkan Jieun memberi Yoona tumpangan dirumahnya untuk beberapa hari.

Uang yang dimiliki Yoona tidak cukup untuk beli tiket pesawat untuk kembali kala itu, mau tidak mau ia harus menumpang pada Jieun dan bekerja sebagai pelayan kafe untuk mendapat uang dan berharap bisa membuka kafe sendiri.

Setelah hampir 1 tahun mengumpulkan modal, Yoona akhirnya bisa membuka kafe sekaligus bakery ditempat yang strategis. Yoona mengajak Jieun untuk ikut membantunya di kafe.

Di kafe itulah Yoona bertemu dengan Guanlin dan Chenle, 2 anak lelaki yang baru saja ditinggal meninggal ibunya karna penyakit.

Usia Guanlin mengingatkan Yoona pada Jaemin, ia menyayangi Chenle dan Guanlin seperti anaknya sendiri, Changmin -Ayah Guanlin dan Chenle. Tentu merasa terbantu karna Yoona mau membantu Changmin mengurus anak anaknya disela kesibukannya sebagai owner perusahaan di Semarang.

Tiap weekend Guanlin dan Chenle akan mengunjungi Yoona dan Jieun, mereka akan menginap dirumah Jieun. Jieun tentu senang karna selama ini ia tinggal sendiri dirumahnya.

Hampir 2 tahun berada disini, Yoona mulai mencari informasi tentang keluarganya lewat Changmin yang sudah mengetahui masalahnya.

Yoona cukup terkejut mendengar kalau Siwon tengah dekat dengan Victoria, teman semasa sekolah Yoona. Bahkan Siwon sering bolak-balik Malang-Semarang untuk menemui Victoria.

Yoona menghubungi Victoria dengan bantuan Guanlin yang berpacaran dengan Renjun, anak Victoria. Yoona memohon pada Victoria agar menjaga keluarganya, karna ia tak yakin kehadirannya akan disambut baik oleh keluarga Siwon yang lain.

Victoria menolak awalnya, namun Yoona meyakinkan Victoria kalau ia tidak akan kembali ke Siwon, ia akan melepaskan Siwon untuk Vic, Victoria menyanggupi dan memilih pindah ke Malang bersama Renjun.

Victoria menolak awalnya, namun Yoona meyakinkan Victoria kalau ia tidak akan kembali ke Siwon, ia akan melepaskan Siwon untuk Vic, Victoria menyanggupi dan memilih pindah ke Malang bersama Renjun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Galakasa (Nomin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang