Bonchap (3/3)

6.2K 630 46
                                    

Entah sudah berapa kaleng kopi yang Jeno teguk, matanya masih fokus dengan kerjaannya demi bertemu dengan Jaemin Minggu depan.

Jeno kalap malam itu. Jeno tidak benar benar pergi dari rumah, ia hanya mengitari perumahan untuk menetralkan emosinya. Saat Jeno kembali kerumah, suaranya tidak berhenti menyerukan nama Jaemin, ia melihat koper serta tas milik Jaemin sudah tidak ada ditempatnya.

Jeno sudah mencoba menelfon Jaemin, tapi nomornya diblokir Jaemin.

Jeno menelfon semua teman temannya guna menanyai Jaemin, bahkan ia menelfon Yoona, Siwon dan Tiffany. Yoona shock dan langsung menelfon Yunho untuk mencari keberadaan Jaemin.

Setelah hampir 4 hari Jeno tidak bertemu Jaemin, Jeno semakin tak terurus bahkan menyukur kumis dan jenggotnya yang sudah muncul.

"Jen-"

"Taruh disitu." Desis tajam Jeno. Yeji turut merasa bersalah pada Jaemin, ia menaruh berkas terakhir yang harus Jeno kerjakan.

"Jeno, lo harus istirahat." Kata Yeji, Jeno menggeleng.

"Nggak ada waktu buat santai Yeji." Desis Jeno.

Suara dentingan ponsel menghentikan kegiatan Jeno, ia melihat Jieun mengiriminya pesan.

Mbak Jieun

Jaemin sama Logan baik baik aja disini Jen
Dia lagi maksa mbak buat bantu ngerjain pembukuan

Jaemin sama Logan baik baik aja disini JenDia lagi maksa mbak buat bantu ngerjain pembukuan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terima kasih Mbak
Saya nyusul Jaemin lusa

Iya. Sehat disana Jeno

Jeno tersenyum melihat Jaemin yang sudah baik baik saja disana. Matanya kembali berair melihat senyum cantik Jaemin disana.

"Na, aku kangen." Gumam Jeno mulai terisak.

Yeji melangkah mengelus bahu Jeno, ia tahu bagaimana hancurnya Jeno semenjak Jaemin mengalami sindrom dan ditambah Jaemin yang kabur.

"Lo laki laki kuat Jen, gue yakin Jaemin pasti balik lagi kayak dulu." Kata Yeji, Jeno mengangguk.

"Thanks Ji." Gumam Jeno menyeka air matanya dan kembali mengerjakan berkasnya.

'Udah cukup Na, hukuman lo udah cukup buat Jeno tersiksa. Lo udah berhasil buat dia ngerasain apa yang lo rasain selama 7 tahun kalian pisah.' Batin Yeji menatap komputernya.

' Batin Yeji menatap komputernya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Galakasa (Nomin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang