27

6.8K 800 16
                                    

Chicago, 21 jam sebelumnya

Jaemin baru saja selesai melakukan operasi bersama dokter Jungwoo, ia sangat lelah sekarang.

"Na, kamu istirahat dulu aja. Biar UGD kakak yang jaga." Kata Jungwoo, Jaemin menggeleng.

"Kakak gantiin abis makan siang aja. Kasihan mas Lucas." Jungwoo terkekeh dan mengangguk.

Jaemin berjalan menuju ruang jaga dokter di Ugd. Jaemin melihat ponselnya, membuka beberapa pesan yang teman temannya kirim di grup, mereka sudah sampai di New York sekarang.

Jaemin mengerutkan dahinya melihat pesan dari Jeongin, ia membuka pesan itu dan cukup terkejut melihat foto Lia dan Renjun di New York.

'Lia ada disini, bagaimana?' kurang lebih begitulah pesan yang Jeongin kirim. Jaemin tidak membalas pesan itu, ia mendial nomor Chan,

"Hallo Na?"

"Hallo Bro, busy?"

"No, i'm not busy. Why?"

"Can I take off today?"

"Why did you suddenly? Didn't you ask for 2 days yesterday?"

"I thought, the sooner the better."

"That's whatever, call Grandma, I'll have the heli ready in 2 hours."

"Oke thank you."

"My pleasure."

Jaemin menutup telfonnya. Melakukan pekerjaannya dengan santai, bahkan ia memamerkan senyum lebarnya saat memeriksa pasien.

Jam bergulir begitu cepat, jam sudah menunjukkan pukul 2 siang. Jaemin segera berganti baju, helikopter milik Chan sudah menunggunya di helipad atas gedung rumah sakit ini.

Celana Jeans dipadukan dengan Hoodie hitam serta topi dan masker. Daripada seorang dokter, Jaemin lebih mirip seorang idol yang sedang mendunia saat ini.

Banyak pasang mata yang menoleh kearah Jaemin, bahkan beberapa suster yang bersama Jaemin menaiki lift tak berhenti menatap Jaemin.

Jaemin tersenyum melihat Eric, lelaki yang akan menjadi pilot helikopter nya.

"Hello Na." Sapa Eric. Jaemin mengangguk, paras lelaki ini hampir mirip dengan Jeno.

"Are your ready?" Tanya Eric,

"Aku selalu siap Ric, come on." Kata Jaemin menaiki helikopter disusul Eric.

Helikopter itu mengudara tak lama kemudian, meninggalkan kota Chicago.

Jeno menggeliat dalam tidurnya, ia meraba sampingnya, karna ia ingat Jaemin tidur disampingnya tadi malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno menggeliat dalam tidurnya, ia meraba sampingnya, karna ia ingat Jaemin tidur disampingnya tadi malam.

"Na," Deep voice Jeno menjadi pembuka pagi ini, mata sipit Jeno melihat ke segala arah dan tak menemukan Jaemin dimana pun.

Galakasa (Nomin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang