"Jaemin?" Gumam Hyunjin, ia mengejar Jaemin dan berhenti tepat didepan Jaemin.
"Na, lo kenapa?" Tanya Hyunjin melihat air mata Jaemin, ia langsung memeluk Jaemin, membiarkan kemejanya basah air mata Jaemin.
"Lo kenapa Na?"
Mata Hyunjin tak sengaja melihat Jeno dibelakang Jaemin, ia tersenyum miring pada Jeno. Jeno membalikkan badannya menjauhi Jaemin dan Hyunjin,
Jaemin melepas pelukannya dengan Hyunjin dan menyeka kasar air matanya.
"Gue duluan," gumam Jaemin meninggalkan Hyunjin, ia berjalan menuju kamar mandi terdekat.
Jaemin melihat wajahnya dicermin, ia segera mencuci mukanya, mengeringkannya dan membubuhi kantong matanya dengan conclear.
"Nah itu Jaemin,"
Jaemin tersenyum menghampiri Pak Dewo yang sedang berbicara dengan Siwon dan Victoria.
"Ayah, Tante," gumam Jaemin.
"Selamat ya nak, acaramu sukses." Kata Siwon, Jaemin mengangguk kecil.
"Terima kasih Yah,"
"Selamat sore semua," Itu suara dari atas panggung, Jaemin tersenyum melihat Jeongin berada diatas panggung sana.
"Loh? Itu Jeongin?" Tanya Siwon, Jaemin mengangguk.
Suara Jeongin mengalun indah menyanyikan lagu One thing dari One direction.
I won't let these little things slip out of my mouth
But if it's true, it's you
It's you, they add up to
I'm in love with you
And all your little things-One Direction
"Terima kasih," kata Jeongin tersenyum pada semua penonton.
Naiknya Hyunjin keatas panggung membuat semua penonton berteriak histeris, Hyunjin menghipnotis semua orang dengan style casual nya dan Gitar digendongannya.
Petikan gitar dari Hyunjin, Jeongin tersenyum memamerkan behelnya, intro lagu Kala cinta menggoda dari Noah mengalun,
Maka izinkanlah aku mencintaimu
Atau bolehkanlah ku sekedar sayang padamu
Izinkanlah aku mencintaimu
Atau bolehkanlah ku sekedar sayang padamuKala cinta menggoda-NOAH
Jaemin terdiam didalam rangkulan Siwon, menikmati lagu yang dibawakan sepupu dan teman-? Apakah Jaemin sudah menganggap Hyunjin sebagai temannya?
Jaemin tidak buta, ia tau Siwon menggandeng tangan Victoria dengan tangan kirinya, ingin rasanya Jaemin melepas genggaman tangan itu, tidak ada yang boleh menggandeng tangan Siwon selain Bundanya, hanya bundanya.
Jaemin memang egois, ia akan terus percaya bundanya masih hidup selama ia belum melihat jasad Yoona.
Jeno tersenyum tipis mendengar semua ocehan Renjun tentang acara hari ini. Walkie talkie Jeno berbunyi, meminta Jeno untuk bersiap di backstage,
"Gue ke-"
"Gue ikut ya?" Pinta Renjun, Jeno mengangguk, ia tak mungkin melarang Renjun, ia harus ramah pada semua siswa siswi disini.
"Loh? Jaemin mana?" Tanya Haechan melihat Jeno datang bersama Renjun, bukan Jaemin.
"Jaemin lagi sama Ayah sama Mama," kata Renjun, Haechan mengerutkan dahinya bingung.
"Ayah? Om Siwon maksud lo?" Tanya Haechan, Renjun mengangguk.
"Bentar lagi Mama sama Om Siwon bakalan nikah," kata Renjun.
"Chan, ayo-"
"Kak Mark?!!" Pekik Renjun antusias melihat Mark, Haechan melotot kala Renjun memeluk Mark.
"Eh eh eh sorry ya, jangan peluk peluk," kata Mark melepas pelukan Renjun dari tubuhnya,
"Oh sorry kak refleks," kata Renjun,
"Kakak tunggu-"
"Kak, boleh foto bareng?" Tanya Renjun memotong kata kata Haechan,
Mark mengangguk, tangannya mengelus tangan Haechan yang ada di lengannya,
"Tolong fotoin ya," pinta Renjun memberi ponselnya pada Haechan,
"Siapa lo nyuruh nyuruh gue," ketus Haechan pergi dari backstage,
"Sorry ya, No semangat ya," kata Mark meninggalkan Jeno dan Renjun.
Happy Hug Day 💚
KAMU SEDANG MEMBACA
Galakasa (Nomin)
FanfictionCompleted ✓✓ Kisah cinta klasik antara Ketua OSIS dan sekertarisnya. "Rajenong!" Pekik Jaemin, 100 meter didepannya ada Jeno yang tertawa terbahak bahak. "Iya Nana sayang." °°°°° "Lo emang pacarnya, tapi lo nggak pernah kenal Jaemin yang sebenernya...