23

7.1K 907 39
                                    

.
.
.
.
.
.
.
100 like = Up^^
.
.
.
.
.
.
.
Alurnya di cepetan ya \(^o^)/
.
.
.
.
.
.
.
.

→→7 Tahun Kemudian←←

Chicago, USA.

Tok. Tok. Tok.

"Excuse me doc, there are guests who want to meet you."

Jaemin mendongak, ia mengangguk kecil. Tak lama pintu ruangan Jaemin kembali terbuka, Renjun masuk bersama Jeongin.

"Nana," pekik Renjun. Jaemin meninggalkan kursi kerja dan berkas pasiennya, berlari memeluk Renjun.

"I Miss you so bad." Gumam Renjun, Jaemin terkekeh.

"I Miss you too Njun." Kata Jaemin melepas pelukan mereka.

"Ayo duduk," ajak Jaemin menggiring Renjun dan Jeongin duduk di Shofa ruangannya.

"Nggak usah sok kangen, gue undang ke acara tunangan gue aja lo nggak dateng, masih sok kangen." Decih Renjun. Jaemin tertawa kecil didepan alat pembuat kopinya.

"Gue lagi sibuk sibuknya ujian akhir Njun. Eh tapi hadiah gue nyampek ke tangan lo kan?" Tanya Jaemin, Renjun mengangguk.

"Gue butuhnya lo dateng Na," keluh Renjun, Jaemin tertawa kecil membawa nampan berisi 3 cangkir kopi.

"Oh ya, gimana kabar Ayah sama Mama?" Tanya Jaemin,

"Ayah sama Mama baik baik aja. Mereka nitip salam kangen buat lo sama mas Lucas."

"Sampein salam kangen dari gue ya, maaf belum bisa main kesana." Kata Jaemin.

7 tahun berlalu, banyak yang berubah dalam hidup Jaemin. Usianya sudah memasuki 24 tahun, ia sudah mendapat gelar dokter sejak usia 22 tahun hingga kini ia bisa menjadi dokter rumah sakit milik keluarga.

Selama 1 tahun disini, Jaemin akhirnya bisa menerima pernikahan Ayahnya dengan Victoria berkat terapi yang ia lakukan. Jaemin juga menjadi dekat dengan Renjun setelah Jeongin mengajak Renjun kerumahnya 6 tahun yang lalu.

Jeongin dan Renjun menjelaskan semua kesalahan pahaman diantara mereka, saling memaafkan dan memulai semua dari awal.

2 tahun yang lalu, akhirnya Renjun dan Guanlin melangsungkan pertunangan, Jaemin mendapat video pertunangan Renjun dari Hyunjin, ia turut bahagia melihat Renjun bisa tersenyum melepas masa lajang.

"Jeno sama yang lain bakalan nyusul lusa, kita niat liburan ke New York sekalian reuni." Kata Renjun. Jaemin mengangguk.

"Disini, lo tinggal dimana?" Tanya Jaemin.

"Hotel."

"Gue ada rumah di New York, gimana kalo nginep dirumah gue aja?" Tawar Jaemin, Jeongin dan Renjun mengangguk setuju.

"Daripada lo tinggal dihotel, lo bisa tinggal dirumah Grandma." Celetuk Jeongin,

"Hah?"

"Bunda juga pasti seneng lo main kesini lagi." Tambah Jaemin, Renjun mengulum bibirnya bingung, walaupun ia sudah diterima di keluarga Jaemin, ia tetap merasa bersalah pada keluarga Jaemin.

"Oke." Gumam Renjun. Jaemin tersenyum senang.

"Shift gue masih 2 jam an lagi. Lo tunggu aja gue dirumah, sekalian lo istirahat, pasti capek seharian di pesawat." Kata Jaemin.

"Jeje tadi ketemu Professor Johnny, abis dari sini?" Tanya Jeongin. Jaemin mengangguk,

"Iya, ngajak dinner."

"Kakak terima?"

"Belum jawab sih, enaknya diterima nggak?"

"Wait, Professor Johnny?" Sela Renjun,

"Tadi yang papasan sama kita di depan lift."

"Hah? Punya hubungan apa dia sama lo Na?" Tanya Renjun, Jaemin menggeleng.

"Dari awal gue masuk kesini, dia udah caper ke gue."

"Lo nggak suka dia kan?"

"Gue udah sejauh ini dan ngerelain semua demi Johnny? You crazy?" Kekeh Jaemin. Renjun terkekeh, benar juga, Jaemin sudah rela menunggu Jeno selama ini, tidak mungkin ia harus merelakan Jeno.

Renjun juga tahu sendiri bagaimana perjuangan Jeno selama 7 tahun belakangan. Jaemin mengetahui semua kegiatan Jeno dari teman temannya yang dengan senang hati membantu Jaemin.

Bahkan kini Yeji menjadi sekertaris Jeno untuk mempermudah Jaemin.
Jaemin bersyukur memiliki teman teman sebaik mereka.

Jaemin bersyukur memiliki teman teman sebaik mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hallo Yeorobun

Galakasa (Nomin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang