Happy eighteenth birthday 🎉🎉
Thanks for 500 foll too.Special hari ulang tahunku, aku bakal double update, seneng ga? Seneng ga?
Mungkin 2-3 chapter lagi cerita ini bakalan selesai dan aku bakalan fokus ke Happier atau mungkin aku akan up new story, idk.
"BRENGSEK! LEPASIN GUE!" Teriak Lia mencoba melepas ikatan tali tambang di tangannya.
Ini kali ke 5 Lia berteriak, ia tidak tau bagaimana bisa sampai disini. Seingatnya, Jeno -Eric- menelfonnya dan memintanya pergi ke kantor Jeno jam 7 malam, Lia benar benar datang dan ia pergi bersama Eric kerumah ini atas permintaannya.
"LEPASIN GUE BRENG-"
BRAK! Pintu dibuka kasar, langkah kaki terdengar diruangan gelap dan sunyi itu. Terdengar juga kursi ditarik, seakan ada orang yang duduk didekatnya.
"Jeno- Jeno itu kamu?" Tanya Lia melihat siluet Eric.
Tak. Lampu hidup secara tiba tiba, Lia melihat Jaemin dan Jeno duduk 15 meter dari tempatnya terikat.
"LO! LEPASIN GUE!" Pekik Lia menatap nyalang Jaemin.
Bagaimana bisa Jaemin ada disini bersama Jeno? Seharusnya mereka berpisah! Apa Johnny tidak berhasil menjebak Jaemin seperti rencana awal mereka?
"Kaget?" Tanya Jaemin menikmati wajah terkejut Lia.
Bruk! Lia berteriak melihat Johnny babak belur di lantai setelah didorong Eric. Jaemin ikut terkejut melihatnya, bagaimana Johnny bisa disini?
"You are so jerk! How dare you make my brother your slaves!" Bentak Eric menatap nyalang Johnny yang sudah lemas.
"Eric?"
"I want to kill him sir! He has stained and even made my brother miscarriage!"
Jaemin mendelik tak percaya, kakak Eric? Apa yang dimaksud adalah Ten guru homeschooling nya?
"Now, How is the condition? Is he all right?" Tanya Jaemin ikut khawatir.
"My mother said she was fine, but not his pregnant. He's almost crazy because of this jerk!"
"Apa ini?! Jaemina!" Pekik Lia, Jaemin menatap tajam Lia.
Flashback on
Beberapa bulan yang lalu
"Na, sepertinya kamu harus hati hati dengan Lia." Kata Bangchan memberi map berisi berkas serta foto foto Lia dan Johnny.
"Johnny? Dia dokter di rumah sakit kita kan?" Tanya Jaemin memastikan, Bangchan mengangguk.
"Aku belum tau apa motif pertemuan mereka, tapi aku yakin ada yang tidak beres."
"Hng, terima kasih atas informasinya kak." Kata Jaemin menghela nafas lelah. Jaemin lelah dengan semua tingkah laku Lia yang tidak berhenti mengganggunya.
"Oh ya Na, aku akan kenalkan kamu dengan lelaki yang kamu inginkan." Kata Bangchan menekan tombol di telfon duduknya.
Tak lama kemudian pintu ruangan Bangchan terketuk dan dibuka oleh seorang lelaki. Jaemin cukup terkejut melihat lelaki itu,
"Eric Sohn, planning division. Eric this is Jaemina, my cousin." Kata Bangchan.
"Jaemina," sapa Jaemin tersenyum pada Eric.
"I've known you from my brother, Ten. Do you know?"
"Ten?"
"He's my half brother." Kata Eric, Jaemin mengangguk kecil.
"Jangan lakukan apapun sebelum mereka memulai kak," kata Jaemin, Bangchan mengangguk.
"Eric akan bantu kita mengecoh Lia."
"Bagaimana dengan Johnny? Dia tidak bisa ditebak kak,"
"Otak udang Johnny tidak sejenius itu Na, selama ini pergerakannya mudah ditebak." Kata Bangchan mendapat kekehan dari Eric.
"Kalau dia bermain senjata-"
"Johnny hanya menggertak, dia tidak benar benar berani bermain senjata tajam atau senjata api." Kata Bangchan memberi berkas berkas tentang Johnny.
Johnny sudah lama menunggu Jaemin di restoran yang ia pesan. Rencananya malam ini ia akan melakukan rencananya, menjebak Jaemin dan membuat lelaki manis itu bertekuk lutut dihadapannya.
Tiba tiba Jaemin tidak ingin Johnny jemput, dengan terpaksa Johnny memberi tahu dimana mereka bertemu tanpa rasa curiga.
Hampir 2 jam Johnny menunggu, amarahnya mulai memuncak, ia memutuskan untuk pergi dari sana dan pulang ke rumah mewah milik keluarganya.
Dor! Suara tembak terdengar, ban belakang sebelah kiri mobil Johnny. Mobil Johnny oleng hingga menabrak pembatas jalan, anak buah Bangchan keluar dan membawa Johnny pergi keluar mobilnya, memasuki mobil Van.
"RELEASE ME! YOU DON'T KNOW WHO AM I"
Tak. Tak. Tak. Suara langkah kaki terdengar mendekat. Johnny mengerjap saat matanya melihat Jeno -Eric- dihadapannya, matanya membelak.
"Surprise." Kata Eric tersenyum kecil.
Bugh! Tinju dari Eric terkena tepat di ulu hati Johnny, dilanjutkan dengan pukulan pukulannya.
Mari kita doakan Johnny baik baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Galakasa (Nomin)
FanfictionCompleted ✓✓ Kisah cinta klasik antara Ketua OSIS dan sekertarisnya. "Rajenong!" Pekik Jaemin, 100 meter didepannya ada Jeno yang tertawa terbahak bahak. "Iya Nana sayang." °°°°° "Lo emang pacarnya, tapi lo nggak pernah kenal Jaemin yang sebenernya...