"Nana, ini Mama bawain kamu buah buahan, ada cookies kesukaan kamu juga." Kata Tiffany, Jaemin hanya diam tak menggubris keberadaan Tiffany.
"Boleh Mama gendong Baby Ji Na?" Tanya Tiffany mengarahkan tangannya untuk mengambil Logan digendongan Jaemin,
Jaemin menjauhkan Logan dari jangkauan Tiffany, "Nggak."
"Na," Tegur Jeno
"Makanannya taruh di dapur aja Ma, Nana mau ke kamar, Baby Ji mau tidur." Kata Jaemin membuat Tiffany terkejut, sedangkan Jeno sudah bersiap menghampiri Jaemin yang mulai kurang ajar.
"Jeno, Mama pulang ya." Pamit Tiffany, Jeno mengangguk.
"Mama tunggu sini, Jeno anter." Kata Jeno, Tiffany mengangguk.
Jeno berjalan menuju kamarnya, ia melihat Jaemin menimang Baby Ji dengan senyum tipisnya.
"Na."
"Diem Jeno! Baby Ji lagi tidur." Kesal Jaemin.
"Angkasa Jaemina!" Sentak Jeno membuat Jaemin terdiam beberapa saat, Jeno? Membentaknya?
"Kamu tau siapa yang dateng tadi ha? Kamu tau siapa yang kamu acuhin tadi Jaemina! Mama! Dia ibu aku Jaemina! Neneknya Logan."
"Jeno! Bisa diem ga sih kamu! Kalo baby Ji bangun gimana? Aku yang capek nenangin tau ga!"
"Oh, kamu capek ngurus Baby Ji?! Bawa sini anak aku! Biar aku yang urus dia!"
"Enggak! Kamu apaan sih Jen!" Pekik Jaemin berjalan mundur ketika tangan Jeno hampir menggapai putranya.
"Bawa sini anak aku! Kamu capek kan?!"
"Enggak! PERGI KAMU JENO! PERGI!" Teriak Jaemin membuat Baby Ji digendongan Jaemin menangis dan Tiffany berlari menghampiri kedua putranya.
"Jeno, astaga ada apa nak?" Tanya Tiffany mencoba menghampiri Jaemin yang tampak gusar menenangkan Baby Ji.
"Jangan mendekat! Jangan sentuh anakku! PERGI!" Sentak Jaemin membuat Tiffany tak kuasa menahan tangisnya.
"Jeno anter Mama pulang, ayo." Ajak Jeno,
"Tapi Jeno, Jaemin-"
"Nanti Jeno yang ngomong sama Jaemin."
Jeno membawa Tiffany pergi keluar kamar, membiarkan Jaemin menenangkan Baby Ji seorang diri.
Jaemin mengeluarkan air matanya, ia ikut menangis melihat Baby Ji yang tidak berhenti menangis.
"Ssst tenang sayang, Bunda disini." Gumam Jaemin menciumi kening Baby Ji.
Jaemin menaruh baby Ji di box bayinya, ia memasuki kamar mandi, memenuhi bath up dengan air dan menjeburkan dirinya kedalam bath up.
'Sebentar aja, gue butuh ketenangan.' batin Jaemin menutup matanya, membiarkan air bath up membasahi tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Galakasa (Nomin)
FanfictionCompleted ✓✓ Kisah cinta klasik antara Ketua OSIS dan sekertarisnya. "Rajenong!" Pekik Jaemin, 100 meter didepannya ada Jeno yang tertawa terbahak bahak. "Iya Nana sayang." °°°°° "Lo emang pacarnya, tapi lo nggak pernah kenal Jaemin yang sebenernya...