Se-pulang kamu bertemu dengan Renjun di Cafe tempat kamu bekerja di sana mencari sesuap nasi dari sana. Kebetulan sekali karena tadi di Cafe sisa daging sapi dan kamu di beri bagian untuk di bawa pulang, tentu saja kamu sangat senang sekarang. Karena akhir nya kamu bisa merasakan daging sapi kesukaan kamu sekian lama.
Karena harga nya memang mahal dan uang kamu lebih di habiskan untuk kebutuhan yang jauh lebih penting, jadi tidak ada sisa untuk membeli daging. Hanya beberapa bahan makanan yang murah dan sayuran saja.
Tidak pernah mengeluh sama sekali, karena kamu masih bisa makan seperti ini sudah sangat bersyukur. Hidup memang harus di penuhi rasa syukur. Berjalan melewati gang sempit seperti biasa, gelap dan sepi tidak ada orang lain di sana selain kamu di sana. Sendirian seperti itu juga sudah biasa kamu lewati setiap pulang dari kerja atau pun pulang sekolah.
Namun kamu sekarang tidak bisa tenang. Sudah hampir beberapa jalan kamu merasa seperti di awasi bahkan terasa seperti di ikuti dari belakang, membuat kamu melangkah lebih cepat untuk sampai rumah. Sangat takut, padahal kamu bukan tipe orang yang penakut lebih ke berani.
Tapi mungkin ini bukan waktu nya melakukan keberanian sekarang. Kamu menyimpan daging sapi kamu di tas sekolah dengan cepat, dan merogoh saku jaket kamu yang di sana terdapat pisau lipat. Sengaja kamu bawa kemana mana untuk berjaga jaga saja. Tidak lebih atau memiliki tujuan buruk sama sekali, hanya untuk menjaga diri sendiri dari bahaya yang mungkin tidak bisa kita tebak ke depan nya akan seperti apa.
Menggenggam pisau kecil tersebut dengan tangan gemetaran, sampai suara langkah kaki memang sudah benar benar dekat di belakang kamu. Dengan cepat kamu membalik badan kamu dan menusuk siapa saja, tetapi.
Tidak ada siapa pun di belakang kamu, kosong dan sepi. Tidak ada apa apa di sana selain udara dingin yang menusuk tulang tulang tubuh kamu. Tetapi suara seseorang dari belakang membuat tubuh kamu seketika mendadak membeku.
" Apa kamu mencari ku? Baby? Hm.. Jangan terburu buru untuk membunuh ku, percuma saja karena kamu tidak akan bisa melakukan itu " Kamu langsung memutar bahan kamu dan menodongkan pisau kamu tepat ke arah wajah nya.
Namun secara ajaib nya, orang itu menahan tangan kamu yang menggenggam pisau ke arah nya. Darah dari tangan nya mulai mengalir menetes bebas ke atas tanah, tangan nya menahan pisau kamu tanpa meleset sama sekali melukai wajah nya yang bahkan tidak bisa di lihat.
Topi hitam, dan Masker cukup menutupi wajah nya dari cahaya remang remang di sana. Kamu terdiam beberapa saat sesekali menekan pisau kamu ke arah nya, tetapi dia menahan nya. Dan kemudian terdengar suara kekehan pelan dari nya, dan itu sangat jelas terdengar.
" Sudah ku bilang... Kamu tidak akan bisa membunuh ku, mustahil sekali " Ucap nya dengan nada suara datar, membuat kamu melangkah mundur menjatuhkan pisau kamu ke tanah.
Melangkah mundur dan orang itu maju menuju ke arah kamu seolah ia akan menangkap kamu setelah melakukan hal yang bahkan membuat nyawa nya melayang karena kamu. Kamu berusaha untuk menghindar, sampai kamu memiliki celah dan berlari menjauh dari nya secepat mungkin untuk bisa lolos.
Ketika kamu berlari, orang itu tidak ikut lari. Ia hanya berdiri memperhatikan kamu dari jauh, dengan senyuman aneh nya yang tertutup oleh masker yang dia pakai. Ia masih menatap kamu sampai melangkah ke arah kemana kamu berlari cepat.
Kamu berlari sampai ke rumah dan masuk ke dalam rumah kemudian mengunci nya rapat rapat.
" Astaga! Yang benar saja astaga, dia siapa sih!?... Jeno? Aku harus telpon Jeno " Kamu langsung mengambil phonsel kamu dan mencari nomer Jeno di sana.
Kemudian mengirim nya pesan agar cepat ke rumah kamu, seperti itu lah kamu ketika dalam keadaan seperti ini. Hanya Jeno yang bisa kamu andalkan di saat saat seperti ini, tidak ada orang lain. Sampai tak beberapa lama seseorang datang kemudian mengetuk pintu kamu dan memanggil nama kamu.
" (y/n)?! Kamu di rumah kan? Aku sudah datang.. Kamu di mana, buka pintu nya " Ucap nya dari luar dan kemudian kamu pun membuka pintu nya, melihat di sana ada seseorang.
" Halo "
" Aaaaaa!!!! "
Bguk!
KAMU SEDANG MEMBACA
MYSTERIOUS | Na Jaemin × You ( On Going )
Fanfiction" 𝐀𝐤𝐮 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐮𝐧𝐮𝐡 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐚𝐭𝐚𝐬 𝐝𝐚𝐬𝐚𝐫 𝐤𝐞𝐬𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧, 𝐦𝐞𝐥𝐚𝐢𝐧𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐛𝐮𝐚𝐡 𝐭𝐮𝐠𝐚𝐬 𝐰𝐚𝐣𝐢𝐛 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐝𝐢 𝐥𝐚𝐤𝐬𝐚𝐧𝐚𝐤𝐚𝐧 " Kisah seorang Na Jaemin yang masih menjadi misteri dunia. Dan meninggalnya pu...