Fourty Two

667 118 3
                                    

Lelaki itu berjalan dengan angkuh melewati anak buah yang berbaris menunduk hormat kepada nya, ia masuk ke pintu utama dan berjalan ke arah lift yang menuju langsung ke lantai atas di mana ada sebuah ruang rahasia yang sengaja ia sembunyikan dari siapa saja bahkan termasuk para anak buah nya. Hanya orang orang tertentu yang tau akan ruangan itu, di tambah beberapa anak buah nya yang tau akan berada di dalam sana terus menerus sesuai perintah nya.

Jaemin, dia kembali dan langsung ke ruangan rahasia milik nya memastikan sesuatu terlebih dahulu. Ia masuk ke pintu putih itu, terdapat ruangan biasa seperti ruangan pada umumnya namun jika Jaemin menarik salah satu buku. Membuka halaman buku, terdapat sebuah PIN di sana.

Ia memasukan beberapa angka dan pintu di rak besar itu bergeser, kemudian beriringan dengan dinding yang bergeser dan juga terbuka kaca yang terdapat ruangan yang hanya kuat satu sampai tiga orang saja di sana.

Jaemin masuk kedalam nya dan secara otomatis tiga pintu itu tertutup dengan sendirinya. Ternyata pintu kaca itu adalah pintu lift yang di sana terdapat ada sebuah ruangan utama, ruangan itu seperti penelitian yang di lakukan Jaemin. Ia berjalan ke arah sana, beberapa orang memakai pakaian putih tertutup membungkuk hormat ke arah nya termasuk salah satu kepala laboratorium milik nya juga menghormati nya.

" Seperti perintah anda, Tuan Na " Ucap nya seraya membungkuk hormat dan menunjukan jalan kepada Ketua besar mereka.

Terdapat sebuah kaca di sana dan di dalam nya terdapat seseorang yang tengah di cek tubuh nya, Jaemin hanya menatap datar ke sana dan ia melirik ke arah papan catatan yang di berikan oleh anak buah nya.

" Lumayan, apa dia bisa hidup lagi? "

" Sesuai kehendak tuhan, Tuan. Jika Tuhan menghendaki maka dia akan hidup sebagai...





























































" Robot "

•••

Kamu masih menatap ke atas dengan tatapan kosong, memikirkan banyak hal termasuk bagaimana kehidupan mu sekarang sampai ke depan nya. Akan sulit menghadapi segala nya di tambah kamu di kurung di dalam Mansion yang di penuhi oleh penjaga tentu saja banyak pengawasan di sana.

Membuat mu agak muak berada di Mansion itu di tambah pemilik nya adalah orang yang kamu benci saat ini. Sebenarnya kamu tidak perduli dengan nya hanya sana kelakuan nya seolah kamu adalah musuh nya dan dia memiliki dendam abadi dengan mu.

" Gimana cara gw pulang ke panti.... " Gumang mu pada diri sendiri, memikirkan bagaimana keadaan adik adik di panti asuhan ketika kamu tidak ada membuat mu agak bimbang.

Namun sebuah suara pintu menembus indra pendengaran mu, tetapi kamu tidak perduli siapa yang masuk sekarang.

" Mereka baik baik saja tanpa lo, gw juga nyumbangin kebutuhan yang di perlukan. Mereka gak akan mati kelaparan " Kamu melirik ke arah sana dan sesuai dugaan mu, dia tidak akan pergi lama.

" Berhenti natap gw seolah lo pengen bunuh gw "

" Emang iya " Jaemin terkekeh pelan dan seraya mendekat ke arah mu. Ia berdiri di sebelah mu kemudian meraih kepala mu, kamu agak menutup mata mu menduga jika Jaemin akan mejambak lagi atau menarik rambut mu yang sudah tinggal sedikit, rambut tebal mu hilang entah kemana hanya karena sentuhan Jaemin.

Namun salah sekali, ternyata lelaki itu mengusap rambut mu membuat detak jantung mu berhenti seketika saat itu juga. Agak mendongak ke atas menatap ke arah nya yang tersenyum ke arah mu, senyuman seperti biasa yang akan bertahan beberapa saat sebelum kemarahan nya akan keluar dan kembali menyiksa mu.

MYSTERIOUS | Na Jaemin × You ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang