Twelve

1K 185 17
                                    

Pukulan yang di berikan nya ternyata meleset, kamu berhasil meloloskan diri dan berusaha melarikan diri dari nya. Jaemin, ia masih tersenyum tipis menyeramkan dan masih berjalan santai mengejar mu menaiki anak tangga. Kamu berlari ke arah kamar Jeno namun nyata nya ternyata Jaemin melemparkan pisau kecil nya tepat ke arah kaki mu.

Tentu saja karena itu, kamu terjatuh dan melihat Jaemin berjalan ke arah mu. Tubuh mu seketika membeku, namun se berusaha mungkin kamu berdiri dan menyeret kaki mu yang berlumuran darah sekaligus pisau masih menancap di kaki mu.

" Lo mau kemana? Mau ngadu ke Jeno? Akan mustahil menurut gw " Ucap nya seraya berjalan ke arah kamu. Dan kamu berusaha berlari ke arah kamar Jeno berada, benar benar meminta bantuan nya karena sekarang keadaan nya sudah melebihi dugaan mu.

Ternyata kamu salah harus tinggal bersama Jeno dan satu atap dengan nya, justru itu membuat mu terjebak sekarang.

" Lo pergi gak? Jangan deket deket gw!! " Jaemin menjawab perkataan mu dengan tawa yang nyaring cukup keras dan suara nya menggema di seluruh ruangan. Entah karena sudah jam tidur dan semua asisten rumah tangga pulang ke rumah mereka setidaknya satpam mendengar suara Jaemin kan, tapi kenapa?

" Lo mau nyari bantuan? Gak ada orang di rumah asal lo tau... Cuma lo sama gw aja, cuma kita berdua (y/n) "

" Apa.. Maksud lo? "

" Gw tau lo gak akan sebodoh itu, lo pasti paham apa yang gw maksud kitty " Ucap nya dan tetap melangkah ke arah mu yang sudah terpojok oleh dinding di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Gw tau lo gak akan sebodoh itu, lo pasti paham apa yang gw maksud kitty " Ucap nya dan tetap melangkah ke arah mu yang sudah terpojok oleh dinding di sana.

Di samping mu terdapat pintu dan dengan segera kamu membuka pintu itu segera masuk ke dalam, sedangkan di luar Jaemin lagi lagi tertawa keras dan ia mengeluarkan sesuatu dari belakang badan nya, sebuah kampak yang cukup tumpul. Sengaja agar ia bisa melakukan hobi nya dengan sangat lama dan menyenangkan.

Namun sekarang berbeda, dari dalam terdengar suara asahan benda tajam yang bergesekan dengan meja. Membuat kamu mencoba mundur, agak pincang karena pisau yang Jaemin lempar tadi masih menempel di kaki mu.

Berakhir kembali terjatuh ke lantai dan menangis di dalam sana, mencoba mencari jalan keluar atau paling tidak menghubungi polisi. Kenapa bukan Jeno? Jika kamu menghubungi Jeno, kamu hanya takut jika Jaemin malah melukai Jeno di saat itu juga. Sungguh, kamu sudah membayangkan itu semua dan kamu tidak akan sanggup jika hal itu terjadi.

" Ayolah (y/n). Gw gak bakal nyakitin lo kalau lo nurut sama gw " Suara nya terdengar sampai dalam ruangan, kamu hanya diam tak menanggapi apa yang di katakan Jaemin dan berusaha melarikan diri dari sana namun seperti nya mustahil sekali.

Kamu memegang pisau yang menancap di kaki mu, dan mencabut nya.

" Shh... " Perih, nyeri dan menyakitkan. Itu yang kamu rasakan sekarang, di tambah keadaan nya yang sudah sangat mendesak mu untuk melakukan sesuatu membuat mu berusaha melakukan sesuatu yang lebih.

Kamu melihat ke arah sekeliling dan melihat guci besar berada di meja, agak berdebu setidaknya kamu bisa menggunakan benda itu untuk membela diri mu sendiri. Kamu pun berjalan tertatih ke arah guci dan mengambil nya.

Di sisi lain Jaemin yang sudah mulai mendobrak pintu ruangan nya dari luar, kamu juga berusaha mengganjal pintu itu dengan meja yang ada agar memberatkan Jaemin mendorong pintu itu.

Kamu melihat ke arah jendela dan berjalan ke arah sana, melihat di sana terdapat sebuah balkon dan tepat di bawah sana ada kolam ikan hias. Entah kamu akan melakukan itu untuk menyelamatkan diri sekarang.

" (Y/n) jangan coba melarikan diri dari ku sayang " Suara nya justru membuat mu ketakutan setengah mati sekarang.

Kamu berusaha untuk berpikir secepat mungkin, memutuskan apa yang terbaik agar bisa selamat dari iblis itu. Suara dobrakan semakin menjadi di tambah pintu nya mulai rusak dan berlubang karena Jaemin memukul pintu dengan kampak yang ia bawa itu. Membuat kesan semakin menyeramkan sekarang.

" Jangan coba coba buat lari " Ucap nya ketika samar samar melihat mu berada di balkon dan bersiap untuk melompat ke sana.

" Pergi lo!! Lo gila!! Pergi!!! " Jaemin malah tersenyum dan mendorong pintu yang sudah rusak sekaligus meja yang mengganjal.

Jaemin berhasil masuk dengan susah payah dan hendak berlari ke arah mu, namun terlambat kamu mundur ke belakang dan...

Byurrr!!

" Tidak!! (Y/n)!! "


























" Tidak!! (Y/n)!! "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MYSTERIOUS | Na Jaemin × You ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang