Twenty Eight

744 137 3
                                    

Kamu tengah berada di rooftop rumah sakit, lebih jelasnya berada di atap nya. Entah bagaimana kamu bisa sampai sana, dan untuk apa? Tidak ada yang tau akan keberadaan mu dan semoga saja memang benar tidak ada yang tau di mana keberadaan mu sekarang.

Kaki mu melangkah maju semakin ke ujung dinding, di tambah darah bekas infus yang kamu cabut paksa nyata nya masih mengeluarkan darah yang menetes di atas daratan. Entah lah, kamu merasa semua akan sia sia saja. Sampai kamu berada tepat di sana, menatap ke arah bawah. Sangat tinggi itu jangan di tanya, bahkan dari atas terlihat semua tampak sangat kecil jika di lihat lebih detail.

Suara hembusan nafas mu yang membuat sebuah asap yang menguapkan udara normal mu dengan udara dingin saat ini, kamu hanya diam di sana. Tepat di ujung, jika kamu berjalan dua langkah lagi maka kamu akan terbang bebas berakhir meregang nyawa mu di sana. Tidak apa, setidaknya tidak bertemu dengan nya lagi bukan?

Kamu melangkah per langkah dengan langkah kecil, kurang beberapa cm lagi kamu akan terjun bebas seseorang menarik mu secara tiba tiba. Membuat mu agak oleng ke belakang dan secara bersamaan sebuah pukulan melayang tepat di wajah mu.

Membuat badan mu terpental, terjatuh di atas lantai. Tetesan darah menetes namun apa perduli mu, kamu tau siapa yang melakukan itu sampai kamu berani untuk mendongak dan menatap orang itu yang menatap mu tajam.

" Apa apaan lo hah?! Mau mati lo?! " Jaemin menendang kaki mu, sakit bisa kamu rasakan namun tidak se sakit hati mu sekarang.

" Lo... Suka banget bikin gw selalu kasar sama lo, bisa gak sehari aja lo diem aja gitu. Gak usah nganeh aneh? Bisa? " Ucap nya penuh penekanan di setiap kata nya.

Ia langsung menggendong mu seperti karung beras, namun tidak diam saja kamu mencoba memberontak dari gendongan nya. Tetapi Jaemin bukan seseorang yang bisa di anggap remeh begitu saja, nyata nya lelaki itu kuat menggendong mu seraya menuruni anak tangga. Sampai di depan lift beberapa anak buah nya ikut menjaga, dan Jaemin membawa mu bersama nya.

Tentu saja kembali ke dalam ruang inap mu karena dia tau kamu belum sembuh, tau bekas infus itu berdarah menetes di setiap lantai. Jangan heran bagaimana Jaemin menemukan mu di sana, lelaki itu cukup cerdas dalam berbagai hal.

Sampai di lantai yang ia tuju, Jaemin membawa mu begitu saja tanpa memperdulikan banyak orang menatap nya dengan tatapan bertanya. Sedangkan kamu masih memberontak dari gendongan nya, agar kasar lelaki itu membuka pintu kamar inap mu dan berjalan cepat ke arah bangsal mu yang berantakan itu. Membanting mu di sana dan melilitkan selang infus itu ke leher mu membuat mu sulit bernafas.

" Lo mau mati kan? Iya kan? " Ucap nya seraya mengencang kan selang itu semakin menekan leher mu, semakin membiru.

Entah tidak sadar atau tidak, mata mu mengeluarkan air mata dan Jaemin melihat semua itu. Entah tatapan mu membuat tangan Jaemin melepas dan reflek melepaskan semua nya, ia menjauhkan diri mu yang sudah ambruk kehabisan oksigen. Jaemin melangkah mundur dan menatap mu yang masih kesulitan bernafas, melepaskan selang infus sendiri dan merangkak mencoba turun dari bangsal.

Jaemin hanya diam dan menatap tangan nya sendiri, membayangkan apa yang ia lakukan tadi memang di luar kendali nya. Sampai lelaki itu berjalan cepat keluar dari ruangan, tentu saja Hyunjin di sana.

" Tangani dia, gw ada urusan " Ucap Jaemin dengan tergesa-gesa nya. Hyunjin lantas mengangguk patuh dan segera masuk ke ruang inap mu.

Melihat mu sudah nyaris terjatuh, membuat nya berlari ke arah mu. Ia agak mengguncang kan badan mu, kelopak mata mu mulai tertutup bersamaan tenaga yang mulai habis, ingat jika darah bekas infus tadi masih keluar tetapi tidak se deras tadi. Namun yang membuat Hyunjin fokus adalah, bekas biru di leher mu bersamaan dengan selang yang memiliki bekas tekukan.

' Apa Jaemin mencoba membunuh nya? Kali ini '

Hyunjin tanpa memikirkan banyak hal menekan tombol darurat. Yang tidak lama beberapa perawat dan dokter pun datang, masih ada Hyunjin yang mengawasi di belakang memperhatikan bagaimana mereka bekerja sekarang. Namun entah lah Hyunjin malah terfokus kepada wajah mu yang sudah tidak sadarkan diri.

' Kenapa nasib lo malang banget? Gw harap lo bakal bebas, kalau gak


















































Gw yang akan bebasin lo dari iblis berwujud manusia itu '

















Gw yang akan bebasin lo dari iblis berwujud manusia itu '

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MYSTERIOUS | Na Jaemin × You ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang