Twenty Seven

744 132 8
                                    

Lagi lagi Jeno di buat bingung oleh alur kehidupan nya sendiri, setelah kepergian Jaemin dari kediaman nya yang ternyata menyimpan banyak rahasia dari nya secara diam diam. Jeno menatap kosong ke arah depan dan tanpa sadar ia menundukan kepala nya merasa sangat pusing kepala nya.

" Ap-apa? " Jaemin tersenyum penuh makna, ia sekilas memalingkan wajah nya dan ia menarik baju nya sendiri dengan kasar.

Tentu saja membuat Jeno panik, bukan karena Jaemin menarik baju nya sendiri sampai beberapa kancing kemeja itu rusak berceceran. Melainkan sebuah luka sayatan cukup panjang di bagian bahu dekat dengan leher nya, terdapat luka jahit yang lumayan memudar namun membekas jelas.

" Gw hampir di bunuh, tapi Jaehyun hyung cepat dateng dan nyelametin gw. Dia nyuruh gw pergi, gw gak mau. Tapi Jaehyun hyung maksa gw sampai anak buah Jaehyung hyung bawa gw pergi dari rumah. Tanpa tau keadaan selanjutnya nya " Jeno hanya mendengarkannya dengan perasaan tidak percaya.

" Dan lo tau? Jaehyun hyung bahkan sampai sekarang menghilang, lo tau gara gara siapa? Bokap lo, bokap lo Lee Jeno. Lee Dong hee "

" Gak mungkin?... Gak mungkinkan Papa ngelakuin itu sama keluarga Na, dia bilang... Dia bilang bakal jaga semua nya. Tapi... Kenapa? " Jeno semakin di buat bingung sendiri, Papa nya? Bagaimana bisa?

•••

Jaemin melangkah masuk ke salah satu ruangan inap di rumah sakit dengan penjagaan yang ketat, tentu saja karena ia tidak mau kalau gadis itu di culik oleh orang lain terutama musuh nya.

" Lo udah gak apa apa? " Jaemin berhenti sejenak ketika seseorang memberikan nya sebuah pertanyaan, ia menoleh ke arah anak buah nya yang masih menjadikan gelas persahabatan mereka sebagai tameng.

" Hm " Tanpa menanggapi lagi, Jaemin melangkah masuk ke dalam ruangan tanpa memperdulikan Hyunjin berdiri di sana masih menatap dimana Jaemin menghilang dari balik pintu tadi.

Sedangkan di dalam, Jaemin berjalan ke arah mu yang hanya menatap kosong ke arah jendela seolah sudah tidak memiliki tujuan hidup, kecuali mati. Jaemin menarik kursi di dekat nya dan duduk di sana.

Sambil memperhatikan dirimu yang sepertinya tidak merasakan kehadiran nya berada di samping mu. Jaemin membuang nafas sekilas dan ia meraih telapak tangan pucat itu, namun belum ia menggenggam tangan mungil itu ia sudah menjauh. Jaemin melirik ke arah mu.

" Kenapa? Lo gak suka gw nyentuh lo? Sehina itu kah gw sampek lo gak mau bersentuhan sama gw " Kamu hanya diam tidak menanggapi apa yang di katakan nya. Seolah kamu benar benar tuli sekarang, berbicara dengan nya adalah suatu hal yang sia sia saja.

Memang jika kamu berbicara nanti akan membuat nya berubah? Sepertinya tidak dan jangan bermimpi, itu tidak akan pernah terjadi. Kamu bahkan merasakan bagaimana rasanya dekat dengan Jaemin, bahagia katanya? Bahagia bagian mana yang di maksud oleh nya?

" Masih gak mau ngomong? Hm " Ucap nya lembut dan ia mulai mengusap rambut mu yang agak lepek, ia tidak masalah bahkan tidak ada perasaan jijik sama sekali.

Bagi Jaemin, apa pun keadaan kamu ia akan tetap mencintai mu, benar bukan?

" Istirahat lah, makan makanan lo jangan sampek gw ngelakuin hal yang buat lo tambah parah " Ucap nya mulai beranjak dari tempat duduk, Jaemin pun keluar dari ruang inap mu benar benar meninggalkan diri mu di sana sendiri.

MYSTERIOUS | Na Jaemin × You ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang