Thirteen

999 189 9
                                    

Jaemin menatap mu dari atas balkon sana, tidak mau terjadi yang tidak di inginkan ia pun segera turun dari sana dan berlari menuju taman belakang rumah lebih tepat nya di kolam itu.

Mendapati sudah tidak ada siapa siapa di sana, Jaemin melihat jejak kaki yang basah di sana dan itu baru saja. Jaemin menggeram kesal dan langsung berlari mengikuti jejak tersebut sampai berakhir ia berhenti di sebuah perbatasan dinding, jejak hilang di sana dan Jaemin tetap berjalan ke sana untuk memastikan. Dan sial nya, seseorang memukul bagian potongan leher nya dengan kayu, membuat nya terjatuh dan tumbang di sana.

Dan siapa pelaku nya? Tentu saja kamu, berhasil memukul lelaki itu di tengah malam seperti ini. Kamu pun melempar kayu itu dan berlari melarikan diri dari rumah itu, pada intinya keluar. Dan tempat paling aman sekarang adalah rumah mu sendiri. Tidak mau ke rumah orang lain karena tentu saja kamu tidak mau orang lain terluka hanya karena mu, tidak mau. Dan jangan sampai.

" Bajingan " Umpat Jaemin, ia berdiri berusaha bangkit dari terjatuh nya tadi.

Leher nya terasa sakit karena pukulan tadi dan jangan bertanya apakah ada luka atau tidak, pukulan tadi sangat keras apa lagi kayu. Jaemin memegang leher nya yang terasa sakit.

" Gw bakal hukum lo nanti " Ucap nya dan berjalan cepat keluar rumah. Ia tidak membawa apa pun di tangan nya, sekedar berlari mengikuti mu kemana kaki mu berjalan sekarang.

Karena kaki mu masih berdarah tentu saja darah itu sebagai jejak untuk Jaemin menemukan mu. Tidak sia sia Jaemin menusuk kaki mu itu, merasa bersalah? Untuk apa? Kamu membangkang kepada nya, tidak ada orang yang di perlakukan halus terutama untuk orang yang suka membangkang seperti diri mu. Pikir Jaemin.

Ia juga tau kemana kamu pergi, yaitu ke rumah mu yang dulu. Karena Jeno tidak ada tentu saja kamu akan bersembunyi di sana jika ada Jeno mungkin Jaemin akan menggunakan cara lain, tetapi nyata nya lelaki itu pergi entah kemana sekarang. Atau rencana nya berhasil, maka semua akan memudahkan Jaemin untuk membawa mu pergi.

" Tunggu hukuman mu, kitty "



•••




Kamu berlari ke arah rumah mu dan segera menutup gerbang nya serapat mungkin, dan kembali berlari ke arah rumah mu dengan langkah tertatih. Jangan lupakan luka tusukan itu masih mengeluarkan darah yang amat banyak, kamu bahkan sudah menduga jika tali yang melilit kaki mu itu tidak akan membuat darah itu berhenti. Setidaknya tidak keluar banyak bukan.

Tidak membuat mu menyerah begitu saja, meskipun kamu sudah menduga jika Jaemin tidak akan berhenti. Entah sampai kapan, tatapan nya ketika kalian sama sama bertemu memang sangat menegangkan di tambah lelaki itu tidak mengalihkan pandangan nya sama sekali.

Kamu sudah panik ketika suara gerbang terbuka, kamu secepat mungkin memikirkan cara agar dia tak masuk ke rumah mu. Semoga saja Jaemin tidak membawa kampak nya lagi untuk kali ini. Kamu mengunci pintu nya dan mengganjal pintu nya dengan berbagai barang yang berat agar Jaemin sulit masuk. Dan kamu juga menutup jendela mu rapat rapat, karena jendela mu terdapat besi jadi tidak khawatir kalau Jaemin masuk lewat sana.

Melihat telpon di atas meja ruang tengah, kamu berpikir untuk menelpon polisi sekarang. Menekan nomer dengan terburu buru menghubungi polisi, sungguh kamu tidak mau mati sekarang.

" Ayo lah angkat "

Brak!!

" Kenapa lama sekali huh? Angkat ayo " Kamu kembali menelan tombol di telpon rumahan tersebut sampai suara terhubung benar benar membuat mu bersyukur kepada Tuhan sekarang.

MYSTERIOUS | Na Jaemin × You ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang