Fourty One

638 121 10
                                    

Jeno semakin drop karena tidak berhasil menemukan apa pun. Ia merasa gagal sekarang, padahal semua bantuan sudah di kerah kan oleh diri nya, bahkan mengenai sesuatu hal di mana Ayah nya menghilang bagaikan di telan bumi. Beberapa orang sempat di nyatakan hilang bahkan detik ini tidak ada yang bisa menemukan titik terang sama sekali.

Ia bingung harus melakukan apa lagi dan semua usahanya akan sia sia? Jeno harus bagaimana lagi? Namun tanpa sengaja tatapan nya menangkap ke arah bingkai di mana di sana terdapat sebuah foto yang membuat nya hanya bisa diam menatap dengan tatapan sendu, penuh kerinduan di masa lalu.

Andai saja, dan hanya sebuah kata andai yang bisa Jeno katakan di dalam hati. Andai saja ia tau segala nya maka semua ini tidak akan serumit ini, Ayah nya menghilang, Paman nya juga hilang, beberapa orang bahkan termasuk anak buah Ayah nya hilang, dan gadis nya belum di temukan di mana keberadaan nya.

" Sekarang gw harus gimana? Usaha gw semua gagal " Katakan saja jika Jeno sekarang sudah menyerah karena sudah lama usaha nya yang begitu menguras tenaga berakhir sia sia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Sekarang gw harus gimana? Usaha gw semua gagal " Katakan saja jika Jeno sekarang sudah menyerah karena sudah lama usaha nya yang begitu menguras tenaga berakhir sia sia.

Tidak menyesal atas semua usaha nya karena ia baru saja mencoba untuk melakukan sesuatu hanya saja semua nya gagal, sama saja ketika ia tidak akan melakukan apa pun. Namun ia setidaknya sudah berusaha bukan? Ia tidak diam saja dan Jeno sudah berusaha semaksimal mungkin. Mengenai hasil tidak akan ada yang tau karena tidak semua usaha yang kita lakukan akan berbuah manis seperti cerita dongeng atau semacam nya.

Dunia nyata dimana dunia benar benar menghadapi semua nya dengan otak dan logika bukan dengan ucapan saja.

Jeno juga kini terdiam bagaikan mayat hidup, tubuh nya semakin kurus dan pucat. Semua pola kehidupan nya berantakan tidak beraturan. Semua hancur untuk nya, semua orang seolah menghilang dari nya begitu saja tanpa menyisakan satu orang sekali pun.



•••


Sedangkan di tempat lain, seseorang tengah memotong sesuatu dengan penuh semangat bahkan sesekali ia tersenyum bagaikan mendapatkan sebuah hadiah yang sangat amat bagus nya.

Tubuh manusia itu, ia cincang menjadi beberapa bagian menyisakan kepala yang nyaris terlepas dari leher nya. Ia sangat menyukai rintihan sakit dan tangisan itu, hanya saja kini sudah berakhir dan tinggal suara aliran darah yang menetes di lantai yang terbuat dari kayu itu yang masih berbunyi menutupi kesunyian di dalam hutan dan gelap nya malam.

Tangan nya tepat di depan dada orang yang sudah mati itu, darah segar menetes di setiap waktu dan jemari nya berhasil mengoyak kulit tersebut sampai ke dada yang kini sudah berlubang. Dada sebelah kiri di mana letak jantung berada membuat siapa saja akan merasa jijik, namun berbeda dengan pemuda ini justru menikmati suara robekan itu.

Jantung yang masih lemah itu ia tarik secara paksa membuat darah muncrat ke wajah pucat nya, mata coklat terang itu beralih menjadi warna merah nya darah. Senyuman yang begitu mengerikan menghiasi wajah tampan nya.

Dengan tega nya ia mencabut jantung itu dari saraf yang masih menempel seperti memaksa seorang anak kecil mengambil permen nya. Ia bahkan bisa merasakan gerakan jantung yang meskipun hanya sekilas namun ia suka akan itu.

Tangan nya itu meremas jantung itu tanpa ampun sampai darah keluar deras dari jantung yang sudah mulai tidak bergerak lagi, ia tersenyum kembali dan mulai memasukan jantung itu ke dalam mulut nya. Merobek nya dengan gigi putih nya yang lumayan tajam dan membuang daging jantung itu ke wajah korban nya. Tanpa rasa jijik sama sekali, wajah nya penuh dengan darah namun tanpa luka sama sekali. Bayangkan saja bagaimana mengerikan nya. Na Jaemin sekarang.

" Sudah selesai, hanya menunggu yang lain. Akan gw pastiin mereka sama tersiksa nya "

Sampai suara tawa menggema di rumah berkayu itu, menggema keras di hutan yang sepi itu. Tawa mengerikan dan menggambarkan bahkan dirinya sangat puas dengan hasil kerja nya sendiri.



































Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MYSTERIOUS | Na Jaemin × You ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang