Mendengar seseorang mengetuk pintu, kamu pun segera berdiri dari tempat duduk kamu kemudian membuka kan pintu nya. Ternyata sahabat kamu yang ia bilang kalau dia akan menginap di rumah kamu.
" (y/n)! " secara tiba tiba dia mendorong kamu untuk segera masuk kemudian dia menutup pintu nya. Tentu saja kelakuan nya membuat kamu bingung dengan nya.
" Sen, kamu kenapa sih? " Kamu lebih menatap nya dengan tatapan aneh pasalnya dia terasa seperti setelah melihat hantu di luar. Tapi ini memang sudah sore juga, di tambah hujan deras di luar menambah kesan seram jika mempunyai banyak imajinasi tentang hantu.
" Tadi di luar.. Aku lihat ada laki laki berdiri di depan rumah kamu, dia pakai jaket hitam dan aku gak tau muka nya kayak gimana! Terus waktu aku baru sampai dia langsung pergi.. Aneh gak sih? Kamu ngerasa ada yang aneh gak selama di rumah? "
Kamu kenaikan alis kamu, seolah bertanya tanya kalau Sena mengarang cerita atau bagaimana. Tetapi kalau di lihat raut wajah Sena serius sekali bahkan terlihat khawatir sama kamu, sedangkan kamu hanya membuang nafas panjang kemudian menarik tangan Sena. Untuk duduk di sofa agar lebih tenang.
" Sini dulu, aku buatin teh hangat dulu " Sena menoleh ke arah kamu masih dengan tatapan panik nya.
Namun kamu mencoba agar tidak panik juga, lagi pula setiap kamu sendiri di rumah apa lagi ketika malam. Tidak ada apa pun yang membuat kamu terasa terganggu atau pun merasa takut, semua baik baik saja dan normal. Tidak ada yang aneh meskipun sempat berpikir sama seperti apa yang Sena pikirkan sekarang.
Membuatkan teh hangat untuk Sena, tidak terlalu lama. Hanya 2 menit saja teh nya jadi, kamu kembali menghampiri Sena dan meletakkan secangkir teh hangat di depan nya.
" Jangan terlalu panik, berpikir lah positif " Ucap kamu mengusap bahu nya, agar tidak terlalu berpikir negatif seperti sekarang.
" Tapi (y/n).. Aku takut kalau kamu kenapa napa.. "
" Aku gak apa apa kok, lagian selama tiga tahun aku di sini gak ada hal aneh sama sekali. Gak ada, jadi jangan khawatir. Minum teh nya, siapa tau kamu jadi tenang " Sena membuang nafas frustrasi.
Sesekali ia melirik kamu yang masih berada di samping nya, Sena pun mengambil minuman nya kemudian meminum nya perlahan. Kamu hanya tersenyum, senang sekali rasanya di perhatikan orang orang yang kita sayangi selama ini. Termasuk Sena, ala lagi gadis itu sudah sangat lama kenal kamu. Sejak sekolah dasar di mana kamu tidak punya siapa siapa sama sekali dan Sena sekaligus keluarga nya selalu membantu kamu.
Dengan sebuah pemikiran kamu mau membalas semua yang mereka lakukan kepada kamu selam ini, mereka baik sangat baik. Sampai kamu bingung harus membalasnya dengan apa. Tetapi kamu mempunyai tekad akan melindungi Sena dari apa pun.
" Bagaimana kalau aku kirim penjaga ke rumah kamu (y/n)? Agar aku bisa tenang " Kamu menoleh kembali ke arah Sena, ia masih khawatir dengan keadaan kamu.
" Gak perlu, lagian kamu tau kan kalau aku anak tekondo " Kamu kenaikan alis kamu dan tersenyum, sedangkan Sena mengangguk.
" Iya, aku tau! Tapi keselamatan kamu nomer satu (y/n)! Aku gak mau kamu kenapa napa "
" Justru aku makasih sama kamu, makasih sudah perduli dengan ku selama ini. Tetapi sungguh, semua itu tidak perlu.. Aku bisa jaga diri, lagi pula mana ada orang yang mau menyakiti aku? Aku tidak punya apa apa " Sena menunduk, ia tidak tau harus berkata apa lagi.
Rasa khawatir nya masih saja terus berputar di kepala nya dan terus, ia kembali menatap kamu bahkan dengan mata yang hampir mengeluarkan air mata. Kamu terkejut, kenapa Sena menangis?
" (y/n).. Aku tulus kok, lagian kamu sahabat aku satu satu nya dan gak ada yang lain " Kamu tersenyum tulus, kamu yakin kalau Sena memang tulus bersama kamu. Tidak ada niatan apa pun atau hal buruk lain nya.
" Makasih udah mau sama aku. Selalu ada buat aku, makasih Sena. Makasih " Sena langsung memeluk kamu sambil menangis, sedangkan kamu membalas pelukan nya dan menenangkan nya.
" Kamu sahabat baik aku, (y/n) "
" Kamu juga "
" Sandiwara yang sangat sempurna, namun sampai kapan kau akan seperti itu ? "
KAMU SEDANG MEMBACA
MYSTERIOUS | Na Jaemin × You ( On Going )
Fiksi Penggemar" 𝐀𝐤𝐮 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐮𝐧𝐮𝐡 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐚𝐭𝐚𝐬 𝐝𝐚𝐬𝐚𝐫 𝐤𝐞𝐬𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧, 𝐦𝐞𝐥𝐚𝐢𝐧𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐛𝐮𝐚𝐡 𝐭𝐮𝐠𝐚𝐬 𝐰𝐚𝐣𝐢𝐛 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐝𝐢 𝐥𝐚𝐤𝐬𝐚𝐧𝐚𝐤𝐚𝐧 " Kisah seorang Na Jaemin yang masih menjadi misteri dunia. Dan meninggalnya pu...