Ia melangkah mendekat membuat Jeno melangkah mundur, namun pemuda yang memiliki marga Lee itu nyatanya tidak bisa berlari lebih jauh. Sedangkan lelaki yang berdiri di sana hanya menatap nya dengan tatapan datar, sampai ia tak sengaja menginjak sebuah tulang tangan seseorang yang sudah mengering.
Lelaki itu menunduk dan semakin menginjak tulang itu sampai hancur, membuat Jeno berusaha menahan nafas nya yang ingin ia keluarkan. Namun rasanya sangat sulit sekarang.
" Lo takut sama gw... Lee Jeno? "
•••
Kamu masih berada di rumah sakit karena luka di perut mu di tambah tubuh mu yang masih lemas, lagi pula sudah hampir dua hari 'dia' tidak datang membuat mu lega dan tenang, namun ada unsur di mana kamu sangat gelisah. Entah lah menjadi bingung dengan diri sendiri seperti ini, namun intinya Hyunjin lebih sering berkunjung.
Katanya hanya sekedar memeriksa keadaan mu saja atas perintah, Jaemin. Lelaki itu bahkan sempat sempat nya ingin melihat keadaan mu padahal dia sendiri yang membuat mu seperti sekarang, dia memang aneh dan menakutkan.
" Lo nyariin? " Hyunjin secara tiba tiba sudah berdiri di depan sana dengan tatapan datar, apa semua orang sekarang hobi sekali memasang wajah datar seolah memang sudah tidak ada kehidupan di dunia ini?
" Tidak " Jawab mu apa ada nya, kamu masih tetap menatap ke arah jendela.
Namun kamu tidak sadar jika seseorang datang melangkah pelan ke arah mu dengan pakaian rapi nya, kemudian hal yang membuat mu terkejut adalah tangan nya yang mengusap puncak rambut mu membuat jantung mu seketika ingin melompat keluar dari tempat nya. Kamu menoleh cepat ke arah sana dan menemukan seseorang yang membuat mu sekarat beberapa hari. Siapa lagi kalau bukan Jaemin.
Sungguh dia tampak berbeda dan tatapan nya jauh lebih hangat sekaligus menenangkan, ada apa ini? Dimana Jaemin yang.
" Memikirkan apa? Gw gak apa apain lo kok. Gak usah panik gitu, dear " Nada itu sangat berbeda dengan biasa yang ia ucap kan.
Siapa yang tidak terkejut dengan perubahan yang drastis itu, kenapa semua orang tampak biasa saja ketika melihat jika Jaemin tidak lagi mengamuk seperti biasanya. Apakah suasana hati nya tengah bagus hari ini? Lagi pula jika menurut mu semua ini hanya akan bertahan tidak lama, Jaemin tetap lah Jaemin. Dia akan kembali ke sifat asli nya tanpa harus merubah sifat nya yang sangat lembut sekarang.
" Udah makan? " Jaemin menoleh ke arah meja, ternyata semua makanan yang di berikan masih dalam keadaan utuh tak tersentuh, dan bahkan sudah dingin.
Entah lah dia malah tidak merasa marah seperti biasanya, lelaki itu hanya membuang nafas panjang dan kemudian memberikan isyarat ke anak buah nya untuk mengganti makanan yang berada di meja dengan makanan yang baru tentu saja dengan makanan yang hangat dan baru. Jaemin kembali menatap mu yang bahkan enggan menatap nya kembali, Jaemin paham. Kesalahan nya memang se fatal itu, namun ia sungguh tidak bermaksud apa pun.
" Nanti lo harus makan, dokter bilang lo kemarin kena maag kan? Makan yang banyak, kalau mau sesuatu bilang aja oke " Entah lah aura yang di keluar kan Jaemin sekarang tidak seperti biasanya.
Kamu perlahan berani menatap nya, namun entah lah belum juga melihat kamu sudah ragu dan kembali memalingkan wajah mu ke arah lain. Jangan harap jika Jaemin tidak merasakan apa pun dari mu, lelaki itu bahkan sudah tau ketika masuk ke dalam ruangan. Ia tau, dirinya salah dalam melakukan beberapa hal yang seharusnya tidak ia lakukan. Namun entah lah sesuatu mengendalikan nya jadi mau tidak mau, bukan atas keinginan Jaemin sendiri.
" Lo takut sama gw ya? Kalau iya, gw gak maksud kemarin. Itu gak di sengaja " Katakan saja apa yang dia maksud sekarang adalah tidak di sengaja? Yang benar saja, apa dia tidak ingat sudah menusuk mu dengan ujung besi infus dengan kasar penuh penekanan dan sekarang dia bilang tidak di sengaja?
Ayolah siapa saja cabut nyawa mu saja, sungguh bersama nya beberapa saat saja sudah membuat mu sangat ingin pergi. Tidak ingin berlama lama dengan nya bukan tanpa alasan. Jaemin benar benar salah satu lelaki tergila yang pernah kamu jumpai, sungguh itu bukan sebuah penjabaran atau pun sebuah ucapan semata.
" Lo bilang gak di sengaja? " Jaemin menaikan alis nya sebelah dan tersenyum.
" Iya emang kan, gw gak sengaja dear. Jangan di buat serius lagi pula lo yang minta gw buat bunuh lo, apa gw salah? " Kamu hanya diam menatap tajam ke arah nya, sedangkan Jaemin tetep tersenyum menatap ke arah mu.
" Lo gila "
" Memang, gw gila "
' gw gila karena lo (y/n), jangan salahin gw. Gw balik pengen lihat lo aja '
KAMU SEDANG MEMBACA
MYSTERIOUS | Na Jaemin × You ( On Going )
Fanfic" 𝐀𝐤𝐮 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐮𝐧𝐮𝐡 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐚𝐭𝐚𝐬 𝐝𝐚𝐬𝐚𝐫 𝐤𝐞𝐬𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧, 𝐦𝐞𝐥𝐚𝐢𝐧𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐛𝐮𝐚𝐡 𝐭𝐮𝐠𝐚𝐬 𝐰𝐚𝐣𝐢𝐛 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐝𝐢 𝐥𝐚𝐤𝐬𝐚𝐧𝐚𝐤𝐚𝐧 " Kisah seorang Na Jaemin yang masih menjadi misteri dunia. Dan meninggalnya pu...