" Gak Jaem! Lepasin gw!! " Seolah lelaki itu benar benar tuli sekarang ini, teriak sekencang apa pun ia tidak akan mendengar apa pun. Ia hanya memasang wajah datar nya dan seraya menarik mu kembali ke rumah Jeno. Dengan tujuan membawa mu pergi sejauh mungkin.
" Lo diem di sini, atau lo bakal tau apa yang gw lakuin kalau lo berani pergi " Ucap nya mengancam dan mengambil kunci mobil, baru saja kamu ingin berlari suara tembakan membuat mu berhenti melangkah dan melihat Jaemin yang berjalan dengan aura berbeda. Jauh berbeda.
" Lo bandel juga ternyata kucing kecil, sekarang gw bakal jinakin lo " Ucap nya dan segera menarik mu kasar masuk ke dalam mobil milik nya. Mengunci pintu nya agar kamu tak mencoba kabur dari nya, Jaemin masuk dari pintu berbeda dan menyalakan mesin mobil nya.Ia mendekat dan memasangkan sabuk pengaman kepada mu, seraya menatap wajah mu yang berusaha memalingkan pandangan mu dari nya. Sungguh, kamu ketakutan sekarang. Mau melarikan diri seperti nya sekarang adalah sebuah kata mustahil yang akan di lakukan nanti.
Mesin mobil menyala dan mulai berjalan menjauh dari perkarangan rumah milik sepupu jauh nya itu, Jaemin tak mengangkat suara apa pun karena ia benar benar fokus menatap ke depan dan memutar setir nya ke sebuah arah yang entah menuju kemana nanti.
Yang pasti ketika masuk ke dalam jalan bebas hambatan membuat mu takut, Jaemin akan membawa mu ke tempat yang pasti tidak mudah orang jangkau. Kamu mencoba berusaha tetap memiliki pikiran untuk kabur dari nya. Berusaha membuka pintu mobil sebisa mungkin.
Sampai pintu mobil perlahan terbuka dan sial nya Jaemin mengetahui nya, karena tidak ada waktu lagi kamu pun melompat keluar mobil.
" Tidak! (Y/n)! Sialan lo ngapain anjing! " Mengumpat dengan keras, Jaemin mencoba meminggirkan mobil nya karena kamu nyata nya melompat dari mobil nya yang melaju dengan kencang.
Di sisi lain kamu tergelatak di atas aspal itu, berusaha untuk berdiri dan melihat mobil milik Jaemin berhenti. Kamu segera berlari menjauh dari sana sebelum Jaemin mengejar mu, sebuah truk melewati mu dan beberapa mobil, kamu mencoba memberikan isyarat kepada mereka untuk berhenti. Bersyukur salah satu berhenti dan turun dari mobil nya.
" Apa yang kau lakukan di sini malam malam nona, apa kau tersesat? "
" Tolong aku pak, bawa aku pergi sejauh mungkin aku mohon "
" Ada yang terjadi, ayo masuk ke mobil ku nona " Jaemin menahan tangan mu membuat badan mu membeku.
Pria itu terdiam dan menatap kalian berdua secara bergantian. Ia jadi bingung dengan keadaan sekarang, di sisi lain gadis yang meminta membawa pergi terlihat sangat jauh dari kata baik baik saja dan lelaki di samping nya tersenyum ramah ke arah nya tentu saja ia akan membalas senyuman ramah itu dengan sopan.
" Maaf paman, kekasih ku agak... Ya begitu, aku mau membawa nya pulang karena dia lari terus "
" Benar kah? Kasihan sekali, jaga dia baik baik nak. Dan kaki nya... Jaga dia saja, aku kira ada apa. Baiklah kalau ada yang menjaga nya " Ia hendak masuk ke mobil namun kamu malah menahan nya membuat pria itu kebingungan.
" Bawa kamu pergi " Jaemin malah memeluk mu dan ia tersenyum kembali, tidak terlihat ia tengah menahan amarah yang amat besar sekarang.
" Tidak apa paman, maaf merepotkan mu "
" Tidak apa nak, aku pergi dulu " Jaemin mengangguk dan melihat mobil itu mulai menjauh dari sana. Seketika tatapan nya berubah drastis dan ia segera menggendong mu seperti karung beras di atas bahu nya.
Kamu memberontak memukuli punggung nya dan berteriak keras berharap ada yang menolong mu, namun nyata nya jalan terlalu sepi di tambah jam yang sudah lewat tengah malam seperti ini. Kamu menangis dan memukul punggung Jaemin dengan keras, nyata nya Jaemin hanya diam seolah pukulan mu benar benar tidak berpengaruh kepada nya.
" Kalau lo diem, gw bakal lembut sama lo... Tapi karena lo bandel banget " Ujar nya dan membanting mu di kursi sebelah dengan kursi pengemudi.
Jaemin mengambil borgol di laci mobil dan memasang nya di kedua tangan mu, mengunci nya di kursi itu agar kamu tak mencoba lompat lagi untuk kedua kali nya. Jaemin juga menutup mata mu dengan kain hitam, dan ia pun segera menutup pintu mobil nya cukup keras. Ia kembali duduk di kursi pengemudi, menulikan telinga nya karena kamu terus berteriak dan mengumpat sepanjang jalan.
" Lepasin gw Jaemin!! Sialan lo!! Aaaa!! "
" Teriak sepuas lo, gak akan ada orang yang denger teriakan lo di sini " Ujar nya dan kembali mengendarai mobil nya.
Tak beberapa lama pun sampai, di sebuah mansion yang di kelilingi oleh banyak keamanan di setiap sudut. Ketika mobil nya sampai di depan gerbang, seketika gerbang besar berwarna hitam itu terbuka dengan sendiri dan Jaemin pun masuk ke dalam.
Memasuki halaman depan, banyak sekali anak buah nya yang berbaris membungkuk hormat menyambut nya. Sedangkan lelaki itu justru sibuk mengeluarkan mu, ia melepas kaitan borgol yang menyangkut di kursi dan menggendong mu masuk ke dalam meskipun kamu sudah memberontak berulang kali.
" Selamat malam Tuan Na " Tidak ada jawaban, Tuan muda mereka berjalan langsung ke arah lift kemudian mengabaikan mereka semua. Sudah biasa terjadi dan mereka memang sudah paham dengan sikap tuan muda mereka selama ini.
" Menurut mu tuan membawa siapa? Kenapa... "
" Lebih baik kau diam saja jika kau masih ingin hidup lebih lama " Ujar salah satu nya menyaut.
Di sisi lain Jaemin membawa mu ke ruangan nya, ia menidurkan mu di ranjang nya dan kamu tidak tau kemana Jaemin membawa mu di tambah mata mu di tutup oleh kain hitam seperti ini.
" Duduk manis kucing kecil "
" Gw bukan peliharaan lo sialan!! "
Bguk!
" Shut up you bitch, or you will get the reward if you dare to swear at me "
Kamu malah tertawa keras seolah benar benar tidak pernah takut dengan lelaki bernama depan Na tersebut, untuk apa? Dia bahkan sudah membuat kaki mu pincang sekarang.
" Gw gak perduli, sialan. Lepasin gw! "
" In your dream dear " Selesai mengatakan itu, Jaemin langsung keluar dari ruangan itu entah kenapa.
Namun kamu tetap mencoba ingin kabur, seolah tidak pernah jengah dengan hukuman yang Jaemin selalu katakan bahkan sikap kasar nya seolah sudah biasa untuk mu. Saking ingin nya kabur, pergelangan tangan mu sampai terluka karena goresan itu. Kamu berteriak keras karena kesal.
" Bajingan lo, Na Jaemin. "
KAMU SEDANG MEMBACA
MYSTERIOUS | Na Jaemin × You ( On Going )
Fanfictie" 𝐀𝐤𝐮 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐮𝐧𝐮𝐡 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐚𝐭𝐚𝐬 𝐝𝐚𝐬𝐚𝐫 𝐤𝐞𝐬𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧, 𝐦𝐞𝐥𝐚𝐢𝐧𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐛𝐮𝐚𝐡 𝐭𝐮𝐠𝐚𝐬 𝐰𝐚𝐣𝐢𝐛 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐝𝐢 𝐥𝐚𝐤𝐬𝐚𝐧𝐚𝐤𝐚𝐧 " Kisah seorang Na Jaemin yang masih menjadi misteri dunia. Dan meninggalnya pu...