" Gimana, Ren? " Kamu berada di tempat di mana Renjun akan bertemu dengan kamu, dan sekarang dia sudah berapa di depan kamu memeriksa kertas soal yang sudah ada isi nya.
" Bener semua kok, gak ada yang salah... Emang nya kenapa? Ada yang salah? " Tanya Renjun meletakkan semua kertas oalah Olimpiade itu di meja.
Renjun merasa aneh sekarang, semua nya jawaban benar tidak ada yang salah bahkan Renjun juga tidak menyangka akan se benar itu bahkan dengan detail yang persis sekali bisa di bilang jawaban benar dengan cara nya masing masing. Renjun kenal sama kamu, kamu akan mengisi jawaban sama dengan yang guru jelaskan karena kamu orang nya lebih ingat bicara nya orang dari pada mikir sendiri.
" (y/n)? "
" Beneran, Jun.. Aku gak tau kenapa bisa gitu, waktu aku bangun saat tidur tadi jam istirahat sampai jam pulang. Aku baru setengah tapi saat Jeno datang itu pun memang baru datang. Aku melihat semua kertas nya sudah ada isi nya, semua jawaban. Mustahil aja gitu setan bisa jawab rumus kan itu susah, Jun "
Renjun membuang nafas panjang dan ia juga berpikir siapa yang menjawab, kalau Jeno pasti akan sulit karena yang Renjun tau kalau Jeno paling benci dengan rumus rumus. Pelajaran yang menyangkut rumus Jeno tidak pernah bisa, itu sungguh.
" Tenang (y/n).. Tenang, tenang dulu.. Terakhir orang yang kamu temui sebelum tidur siapa? " Kamu menggelengkan kepala kamu dan kemudian menunduk.
Renjun kembali kerasa aneh, benar apa kata kamu. Setan mana yang bisa menyelesaikan rumus se rumit itu, bahkan kalau pun siswa Renjun tau siapa yang paling pintar. Shotaro? Dia pasti sudah pulang di jam itu di mana Jeno belum pulang Shotaro biasa pulang duluan.
Kalau pun Haechan pun mustahil, Haechan tidak bisa pelajaran apa pun kecuali pelajaran Olahraga saja atau seni sudah hanya itu yang Haechan bisa yang lain memang di luar kemampuan Haechan. Renjun kembali berpikir kembali.
" Aku memikirkan satu orang yang kemungkinan, tapi mustahil sekali.. Jeno bilang dia paling benci dengan perempuan. (y/n)? Perempuan bukan laki laki, meskipun memang sekilas dia seperti laki laki "
" Gimana ini, Renjun? Guru tau kalau aku yang mengerjakan padahal tidak "
" Begini saja, karena sudah di isi semua nya. Maka pelajari lah semua nya, karena semua jawaban benar dan juga tidak rumit... Pakai logika saja, kau pasti bisa. Jangan sampai ada orang tau tentang ini, guru pun tidak akan percaya dengan apa yang kamu katakan kepada ku. Maka buat lah apa yang mustahil menjadi tidak, oke. Tenang lah, aku akan mencari tau siapa "
Kamu membuang nafas panjang dan kemudian memalingkan wajah kamu ke arah jendela Cafe, kamu masih bekerja sekarang dan ini juga jam istirahat pelayan jadi bisa membicarakan apa masalah kamu kepada Renjun. Sedangkan Renjun tengah menghubungi seseorang sekarang dan dengan wajah datar. Ia sempat menduga ini sejak awal.
Bukan kah sangat aneh jika memperhatikan seseorang dalam jarak jauh, jangan pikir kalau Renjun tidak tau.
N......
You
Temui aku di Cafe dekat sekolah
Sendiri.
Aku ingin bicara empat mata dengan muJ...
Y
Aku akan ke sanaRenjun membuang nafas panjang kemudian menatap kamu yang berada di depan nya, ia tau kalau kamu tidak akan tau soal ini karena seseorang itu begitu lancar menjalankan semua rencana nya tanpa ada celah sama sekali.
° ° °
R
enjun berjalan memasuki pintu Cafe dan kemudian duduk di salah satu kursi, di depan nya sudah ada seseorang yang memang ia undang untuk datang. Lelaki itu memasang wajah datar nya.
" Langsung ke inti... Apa maksud mu, mengikuti sahabat ku setiap saat? Apa tujuan mu? Na Jaemin " Sedangkan lelaki itu menaikan alis nya sebelah ketika mendengar perkataan Renjun kepada nya.
Ia lantas tersenyum tipis kemudian menatap lelaki yang berada di depan nya dengan tatapan menantang namun masih dengan ekspresi sangat tenang seolah tidak ada apa pun di antara mereka berdua.
" Apa urusan mu? Apa kau ngelantur, Huang Renjun ? Untuk apa aku mengikuti nya "
" Jangan berbohong, kau mungkin bisa membohongi yang lain.. Tetapi kau tidak bisa membohongi ku " Renjun menatap serius dan penuh dengan ancaman.
Sedangkan Jaemin, ia malah tersenyum penuh dengan misteri. Renjun masih fokus mencari sesuatu di mata Jaemin, namun begitu pintar nya Jaemin menutupi semua nya meskipun Renjun bisa merasakan ada sesuatu yang aneh di sini.
" Tuduh aku sesuka mu... Tetapi aku tidak akan melakukan itu dan membuang waktu ku. Tetapi jika itu menyangkut milik ku, apa boleh buat.. Aku akan melakukan nya atau. Lebih.. Sampai jumpa " Ucap nya kemudian pergi meninggalkan Cafe tanpa mengatakan apa pun.
Meninggalkan Renjun yang tengah memendam emosi nya, kedua tangan nya mengepal kuat di sebelah kanan dan kiri. Ia menahan emosi nya, menatap tajam ke arah di mana Jaemin pergi.
" Kau pikir kau bisa lolos? Tidak.... Kau akan melawan ku dulu sebelum kau menyebut dia milik mu "
KAMU SEDANG MEMBACA
MYSTERIOUS | Na Jaemin × You ( On Going )
Fanfic" 𝐀𝐤𝐮 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐮𝐧𝐮𝐡 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐚𝐭𝐚𝐬 𝐝𝐚𝐬𝐚𝐫 𝐤𝐞𝐬𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧, 𝐦𝐞𝐥𝐚𝐢𝐧𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐛𝐮𝐚𝐡 𝐭𝐮𝐠𝐚𝐬 𝐰𝐚𝐣𝐢𝐛 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐝𝐢 𝐥𝐚𝐤𝐬𝐚𝐧𝐚𝐤𝐚𝐧 " Kisah seorang Na Jaemin yang masih menjadi misteri dunia. Dan meninggalnya pu...