Jarum jam menunjukan pukul 9 malam, dan akan menuju jam 10 malam. Entah karena terlalu fokus dengan materi tadi membuat kamu pulang larut seperti ini, sebenarnya tadi Renjun sudah menawarkan akan mengantar kamu pulang. Tetapi kamu menolak nya, bukan karena apa. Melainkan jalan rumah Renjun dan kamu tidak satu jalan akan jauh jarak nya jika Renjun mengantar kamu pulang. Lagi pula, rumah kamu tidak terlalu jauh hanya memakan waktu paling lama 15 menit saja tidak masalah untuk kamu.
Tetapi terkadang yang membuat sial adalah di mana kamu harus melewati gang sepi dan lumayan gelap hanya beberapa cahaya saja yang membuat jalanan sedikit terlihat agak terang tetapi tetap saja, terkesan menakutkan apa lagi malam malam seperti ini.
Kamu tidak langsung pulang, karena malam ini adalah jadwal kamu menjaga kasir di supermarket di dekat rumah kamu. Pekerjaan kamu sehari hari, tadi juga sempat meminta izin pemilik Cafe kamu tidak berangkat karena urusan Olimpiade.
Di tengah jalan kamu sendirian tidak ada orang yang lewat sama sekali, sesekali menatap sekeliling dengan tatapan waspada. Sampai kamu bisa mendengar langkah kaki yang berada di belakang kamu, dan tentu saja membuat kamu melangkah cepat secepat mungkin.
Sedikit menoleh dan di sana ada hampir tiga orang laki laki yang mengikuti kamu dari belakang dengan langkah cepat juga. Karena terlalu takut kamu memutuskan untuk berlari dengan cepat ke arah supermarket dan benar saja tiga orang tadi juga berlari. Kamu berlari secepat mungkin, inti nya jangan sampai tertangkap.
Dan siap nya jarak supermarket lumayan jauh di tempat kamu berasa, masih sesekali menoleh ke belakang untuk memastikan ternyata tinggal dua orang saja. Yang kamu tau jalan yang kamu lewati tidak ada jalan tikus nya. Beberapa saat orang nya hanya tinggal satu yang mengejar kamu, merasa dia sudah dekat sekali kamu berlari lebih cepat lagi.
" Ayo cepat cepat... Aku lelah sekali " Ucap kamu sambil berlari namun secara tiba tiba suara teriakan tertahan membuat kamu berhenti berlari dan menoleh ke belakang. Tidak ada siapa siapa lagi.
Masih dengan nafas tidak beraturan, kamu melihat tidak ada siapa pun lagi yang mengejar. Apakah mereka menyerah? Atau apa?
" Apakah mereka sudah pergi?... Lupakan saja, aku harus cepat sekarang " Kamu kembali berjalan cepat ke supermarket.
Sedangkan di tempat lain, seseorang tengah sibuk menusuk nusuk pisau nya di tubuh seseorang yang berada di bawah nya. Dengan bruntal dan tanpa suara, suara teriakan ia tahan dengan kain sekaligus leher nya ia tusuk duluan agar suara nya tidak terlalu keras.
Sampai ia mulai berdiri dan memastikan orang tersebut sudah tidak lagi bernyawa. Baju hitam nya tidak terlalu basah hanya saja bau amis yang membuat nya paling waspada, ia pun mengambil satu plastik tepung yang sengaja dirinya bawa dan melumuri tubuh nya agar bau darah tidak tercium terlalu menyengat.
Setelah itu ia pergi dari sana tanpa mengatakan apa apa. Ia menyimpan kembali pisau nya di dalam kantung jaket nya dan melanjutkan langkah nya.
° ° °
Hampir pukul 11 malam, tidak lupa kamu melanjutkan materi yang belum sempat kamu pelajari di sekolah. Jangan sampai ketinggalan pelajar hanya masalah Olimpiade.
" Astaga, kapan selesai nya ini?! " Kamu menggaruk kepala sendiri padahal tidak gatal.
Merasa pusing sekali kalau harus terus seperti itu, namun apa boleh buat kalau semua nya sudah kamu terima. Lagi pula tidak rugi ikut Olimpiade, ketika menang bisa mendapatkan setidaknya beberapa uang yang mungkin bisa kamu manfaatkan untuk membuat usaha sendiri suatu saat nanti. Tabungan kamu bisa tambah banyak atau kamu bisa masuk ke universitas yang kamu inginkan di luar negeri.
Membayangkan hal itu membuat kamu semakin bersemangat sekarang. Sesekali ada orang datang membeli makanan atau barang barang rumah tangga yang ringan, kamu juga melayani mereka seperti layak nya karyawan supermarket lain nya. Setelah tidak ada lagi pelanggan kamu melanjutkan acara belajar kamu sampai waktu pulang tiba.
" Sudah tutup, pulang lah dan ini bayaran mu " Wanita itu memberikan setidaknya hanya 2000Won. Tidak masalah kamu tetap menerima uang tersebut.
" Makasih, Nyonya "
" Iya iya, sudah sana pulang "
" Permisi Nyonya " wanita itu mengangguk sesekali tersenyum tipis kemudian ia pun masuk ke dalam supermarket untuk menutup toko nya.
Sedangkan kamu berjalan menggendong tas kamu yang berat tersebut, banyak sekali isi nya. Di tambah dengan baju olahraga yang habis kamu pakai saat sekolah tadi menambah beban.
" Berat bat dah! Pingsan aku sampek rumah " Gumang kamu pelan meskipun sedikit kesal dengan diri sendiri, kenapa bisa? Ya sudah lupakan saja.
Namun inti nya sekarang kamu tidak menyadari seseorang tengah mengawasi kamu dari kejauhan, kamu bahkan tidak tau siapa dia. Orang dengan pakaian serba hitam dan melewati kegelapan seolah dia adalah seorang bayangan padahal dia juga manusia bukan bayangan.
Pakaian nya membuat nya tidak terlihat, mata tajam nya menatap punggung mungil kamu yang tengah menggendong tas susah payah sambil berjalan cepat ke rumah. 'dia' memeriksa jam yang melingkar di pergelangan tangan nya sebelah kiri, jam menunjukan angka 1 malam dini hari. Ia sudah biasa melihat kamu pulang tengah malam seperti ini apa lagi seperti hari hari biasa, kecuali hari minggu. Hanya bekerja di supermarket saja itu pun saat siang.
Tak beberapa lama kamu pun sampai di rumah, membuka pintu rumah kemudian masuk tanpa memikirkan apa pun kecuali kamu akan segera tidur setelah masuk ke dalam rumah. Sedangkan 'orang itu' berdiri di depan rumah kamu agak jauh lebih tepat nya di seberang jalan nya.
Melihat lampu menyala lewat jendela sana, menandakan kalau kamu baru saja masuk ke ruangan. Dan terdapat suara keras, ia juga suara apa itu.
Masih memperhatikan selama hampir 20 menit, setelah itu ia melihat lampu nya mati. Ia pun segera pergi dari sana tanpa mengatakan apa pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
MYSTERIOUS | Na Jaemin × You ( On Going )
Fanfiction" 𝐀𝐤𝐮 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐮𝐧𝐮𝐡 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐚𝐭𝐚𝐬 𝐝𝐚𝐬𝐚𝐫 𝐤𝐞𝐬𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧, 𝐦𝐞𝐥𝐚𝐢𝐧𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐛𝐮𝐚𝐡 𝐭𝐮𝐠𝐚𝐬 𝐰𝐚𝐣𝐢𝐛 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐝𝐢 𝐥𝐚𝐤𝐬𝐚𝐧𝐚𝐤𝐚𝐧 " Kisah seorang Na Jaemin yang masih menjadi misteri dunia. Dan meninggalnya pu...