Sixteen

961 168 13
                                    

Jeno baru saja sampai di rumah tetapi ia melihat hawa yang ia rasakan berbeda jauh dengan ketika sebelum ia pergi kemarin, ia hanya menjenguk nenek nya yang sakit. Jaemin tidak menjenguk karena ada masalah lain jadi Jeno memaklumi, meskipun ada yang mengganjal di dalam hati nya ketika meninggalkan seseorang yang ia sayangi sendirian. Tidak sendirian, melainkan dengan sepupu nya. Namun entah mengapa ia merasa ragu dengan sepupu nya sendiri.

" Ayolah Jeno, positif thinking " Ia berusaha membuat pikiran nya berjalan lurus. Menghapus semua pikiran buruk nya sendiri yang terus muncul sejak kemarin.

Jeno masuk ke dalam rumah dan di sambut dengan keheningan di dalam, ia berusaha tetap menjernihkan pikiran nya dan ia berniat memeriksa kamar gadis nya, tetapi ia di sambut dengan cairan merah yang sudah mengering di atas lantai. Membuat Jeno terdiam seketika, seketika itu juga badan nya melemas.

" (Y/n)?.. (Y/n)!! Lo di sana kan?! " Jeno langsung berlari ke arah kamar gadis itu, namun ia sama sekali tak menemukan apa pun kecuali kamar yang keadaan tidak rapi lagi.

Jeno kembali berlari mengikuti darah yang mengarah ke sebuah ruangan yang letak nya tepat di pojok lantai dua, ia bisa melihat jelas pintu sudah rusak total di sana. Tangan nya membuka pintu itu, melihat darah juga ada di sana bersama dengan pisau di sana yang berlumuran darah.

Lelaki itu terdiam dan mengikuti kemana darah itu mengarah, sampai ia berjalan di balkon. Entah kenapa ia mempunyai pikiran aneh.

" Gak mungkin... Gw pasti salah kan? " Jeno kembali berlari kencang ke halaman belakang rumah dan menemukan bercak darah keluar dari kolam, apakah dia melompat? Siapa yang melakukan ini?

Jeno tidak mau terlalu banyak membuang waktu, ia kembali mengikuti jejak dan menemukan balok kayu di sana, Jeno tidak bodoh sampai ia tidak tau fungsi nya. Lelaki itu pun segera keluar rumah, ia mengambil ponsel di saku celana nya dan mengubungi seseorang yang sangat ia butuhkan sekarang. Tidak bisa menyembunyikan perasaan khawatir saat ini.

" Ren! (Y/n)... Dia ilang Ren, gw harus gimana? "

" Kok bisa nyet! Lo kemana aja asu!? Kok bisa ilang lagi? "

" Gw cuma tinggal sehari, nenek gw sakit "

" Selama lo pergi, dia sama siapa di rumah lo? Ada orang lain kan? Gak mungkin lo tinggal sendirian di rumah "

Jeno teringat akan sesuatu, benar apa yang di katakan Renjun. Tidak mungkin juga Jeno membiarkan nya benar benar sendiri di rumah, terakhir Jeno pergi hanya ada Jaemin di rumah menjaga. Tetapi sekarang lelaki itu tidak muncul, apakah Jeno bisa mencurigai sepupu nya sendiri? Ia kenal Jaemin, meskipun lelaki itu cenderung pendiam dan tertutup, ia paham bagaimana sepupu nya itu.

" Bantuin gw Ren "

" Gw bantuin tanpa lo minta, gw bakal bilang sama Paman Jun buat bantu kita "





•••

Sedangkan di tempat lain, Jaemin duduk di kursi nya dan menatap datar ke arah depan. Entah kenapa ia merasa emosi benar benar menguasai diri nya saat ini, tanpa di kendalikan seolah dirinya yang lain benar benar keluar dari tubuh nya.

" Seperti nya, Tuan muda Lee tau kalau anda membawa Nona pergi dari rumah " Jaemin hanya diam dan menatap ke depan dengan tatapan kosong. Namun jangan juga berpikir jika otak Jaemin juga kosong sama tatapan nya, kalian salah. Kepala nya justru penuh dengan banyak rencana dan strategi yang mungkin tidak banyak orang tau lebih ke sulit di tebak.

" Biarkan, biar dia nyari... Dia gak bakal bisa nemuin cewe gw sampek sini " Jeno tidak tau kalau Jaemin memiliki banyak mansion di berbagai tempat, bukan tanpa alasan. Ada alasan khusus yang membuat lelaki itu mempunyai kekayaan yang melebihi ekspetasi seseorang tentang diri nya.

MYSTERIOUS | Na Jaemin × You ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang