Makan bareng

491 48 10
                                    

Tangan Gibran menarik tubuh Zila kedalam dekapannya, Gibran memeluknya dengan erat.

"Bos, lepasin!" berontak Zila namun makin di pererat oleh Gibran.

"Aku izin memelukmu, aku butuh kenyamanan," ucap Gibran. Zila akhirnya pasrah, lagi pula Zila pun nyaman dengan posisi seperti ini.

Gibran dan Zila tertidur pulas dengan posisi sembari memeluk satu sama lain. Senyum Zila sedikit mengembang saat melihat wajah gantengnya Gibran dari deket.

Jam 20.20 malam.

Gibran terbangun dari tidurnya, ia merasa aneh dengan dekapannya seperti ada seseorang. Perlahan Gibran menetralkan matanya dan melirik ke sampingnya, dirinya kaget setengah mati.

"Zi-Zila, kenapa disini?" tanya Gibran sembari menggoyahkan bahu Zila.

"Hm, maaf bos. Tadi bos yang minta Zila disini," cicit Zila menunduk.

"Keluar," titah Gibran dengan datar yang membuat Zila secepat berlari keluar.

"Cantik," gumam Gibran tersenyum. Sang empu tak menyadari bahwa dirinya telah senyum karena Zila.

"Ehh, apaansih," timpal Gibran menggeleng-gelengkan kepalanya.

Gibran bangkit lalu mengambil handuk dan pergi kekamar mandi. Selang beberapa menit, ia keluar dengan memakai piyama.

Sang empu meninggalkan kamar, ia turun kebawa untuk melaksanakan makan malam. Gibran memasang wajah malas saat mendapatkan Zila yang tengah berdiri disitu.

Gibran menduduki bangku, mengambil nasi dan lauk pauk. Setelah itu ia makan dengan lahap.

"Duduk!" pinta Gibran pada Zila, namun Zila masih diam karena terlalu takut.

"Duduk!" bentak Gibran. Kali ini Gibran benar-benar emosi karena gadis yang di sampingnya ini.

Zila mendudukinya dengan badan bergemetar, takut dirinya disakiti lagi oleh Gibran.

"Makan."

"Tap--"

"Makan!" bentak Gibran yang membuat Zila mengambil nasi dan lauk pauk dengan cepat. Gibran terkekeh geli dengan kelakuan Zila.

"Kamu belum makan, 'kan?" tanya Gibran, Zila mengangguk pelan.

"Yasudah, makan dulu," balas Gibran.

Zila kembali melanjutkan makannya dengan cepat, mengambil segelas air lalu diminum secepat mungkin.

"Selesai," ucap Zila sembari mengusap perutnya.






Tekan bintang⭐

Bos Gantengku GalakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang