REYHANAZEL '25'

574 37 7
                                        


Azel melajukan mobilnya di atas kecepatan rata-rata. Perasaan nya kesal. Air mata nya lolos begitu saja. Kenapa keadaan sangat cepat berubah? Apa memang Azel tidak pantas untuk tersenyum? Apa senyuman seorang Baby Azel denanda itu adalah sebuah kutukan yang di larang agar tidak berakibat buruk? Ahhh!! Sangat menyebalkan!

Azel memukul kaca mobilnya dengan kuat.

Tidak butuh waktu lama, mobil yang di kendarainya pun sampai di kedimannya.

Azel masuk ke dalam mansion megah itu. Ia memasuki lift yang memang di sediakan disana. Mengabaikan sebuah teriakan dari sang nenek

"Sayang. Kamu kenapa?"-Glensya, nenek Azel berusaha untuk mengejar Azel yang tiba tiba pulang awal dari sekolah

Ahhh!! Telat sudah. Lift yang membawa Azel sudah berjalan naik ke lantai tujuan Azel.

Bukan lantai 4. Tapi lantai 7.

Sudah pahamlah kalian, apa yang akan di lakukan putri denanda itu.

Ting,,,,,

Lift nya sudah sampai.
Azel keluar dari ruangan persegi panjang itu. Ia memasuki kamar yang memang di sediakan disana.

Langkahnya membawa ia ke sebuah sofa berwarna merah. Dan tangannya menuntun ia untuk mengambil sebuah botol minuman beralkohol.

Seperti biasa...

Azel menghilangkan, menenangkan pikirannya lewat minuman yang memabukkan dengan harga selangit itu.

.

.

Sedangkan, di SMA alaska kini sudah sampai di mata pelajaran yang terakhir, dengan arti lain, pulang sekolah sebentar lagi.

30 menit sebelumnya,,,,,

"Sayang. Mau kemana?"-Reno melihat Nina berlarian di koridor menuju tempat parkir sekolah

Nina tidak menjawab perkataan Reno. Ia tetap berlari agar cepat sampai ke tujuan yang ia maksud.

Brakkk

Nina jatuh dan Reno langsung menghampiri kekasihnya itu.

"Croboh banget sih yang. Liat nih. Luka kan?"-Reno mengomeli nina

Mata Nina berkaca-kaca. Menandakan sebentar lagi ia akan menangis

Tanpa aba aba, atau ijin terlebih dahulu, Reno menggendong Nina menuju ruang UKS di sekolah itu

-UKS

Semuanya sudah di obati. Sekarang Reno tengah mengomel kepada pacarnya itu

" kenapa harus lari larian gitu sih? Ga bisa jalan pelan pelan apa? Liat!! Jatoh kan jadinya!!"-Reno

"Tadi gw mau ngejar Azel. Tapi gak keburu. Udh pulang dianya" -Nina menahan tangis. Entah karna lututnya yang luka atau karna memikirkan perasaan sahabatnya itu.

"Azel? Kenapa pulang duluan?"-Reno memang tidak tahu apa yang terjadi di kantin tadi. Antara Azel, Lingga, dan Reyhan.

Nina mulai bercerita, dan Reno pun mendengarkan apa yang calon istrinya itu bicarakan.

...........

" Gitu ya?"-Reno masih bertanya setelah Nina bercerita panjang x lebar = luas.

Nina menggangguk mengiyakan pertanyaan Reno tadi.

"Yaudh. Nanti aku bicarain ya sama Reyhan di base camp. Kamu tenang. Oke?"-Reno menyelipkan anak rambut yang menutupi wajah imut milik Nina itu.

"Mau balik ke kelas? Atau bolos disini?"-Reno

FOREVER (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang