Sekarang semua siswa dan siswi SMA ALASKA sedang berhamburan keluar dari sekolah.
Tidak dengan Nina dan Azel. Mereka memilih diam di kelas untuk sebentar.
"Dek, Eh, princess gw belum pulang ternyata"-Ucap seseorang siapa lagi kalau bukan Reyhan
"Tumben lo manggil gw princess bang?"-Nina
"Bukan lo, tapi temen lo"-Reyhan
"Azel maksud lo?"-Pertanyaan Nina mampu membuat Azel menoleh ke arah Reyhan
"Ya siapa lagi princess gw kalo bukan dia"-Reyhan
"Jadi nyamuk gw"-Nina
"Gw pulang"-Azel
"Gw anterin ya"-Reyhan
"Gak"-Azel
"Maksudnya apa? Gak nolak? kalo ngomong jangan setengah setengah dong"-Reyhan
"Gak mau bodoh"-Azel
"Owh. jadi panggilan sayang lo ke gw 'bodoh' ya, Gaada yang lebih so sweet gitu?"-Reyhan
"Gak ada"-Azel
Mereka bertiga kini sudah berada di parkiran.
"Duluan"-Ucap Azel lalu berjalan ke arah kemudi.
Wushhh....
"Bang, ayok"-Nina
"Lo mau nyetir?"-Reyhan
"Emang boleh?"-Nina
"Kagak. Gw kan cuma nanyak"-Reyhan
"Bangsat"-Nina
*
*
*
"Gw berangkat Zel. Tenang aja gw udah nyuruh si Rey buat jagain lo"-Ucap Zico. Sekarang Zico akan kembali ke negeri ginseng itu setelah lama di indonesia.
"Kenapa?"-Azel
"Gw kan belajar disana. Kalo lo liburan kesana aja"-Zico
"Ck. Bukan itu"-Azel
"Lalu? Kenapa apanya?"
"Reyhan?"
"Owh. Reyhan. Karna gw tau lo suka sama dia. jadi gw bantuin lo buat deket"
"Gila lo"-Azel
"Astaga. Gw udah mau balek ke korsel lo malah gada romantis romantisnya. Udah, Gw mau balek. Dah. Jan rindu. Berat, Biar aku saja"-Perkataan Zico barusan membuat Azel mengingat Reyhan.
Akhh. Hidupnya sedikit demi sedikit kini berubah karna kehadiran seorang Reyhan.
Azel tersenyum.
"Demi apa? Lo senyum?"-Zico
Azel yang mendengar itupun langsung mengembalikan wajah datarnya.
"Gw masuk"-Ucap Azel lalu berjalan masuk ke dalam mansion
"Haha. Sudahlah Zi. Kau selalu menggoda adikmu"-Ucap Glensya, Oma mereka
"Hehe. Sorry but i like it. Oma, Aku berangkat dulu. Jaga kesehatan oma."-Ucap Reyhan lalu memeluk sang Oma.
*
*
*
"Sial"-Ucap Azel saat dipikirannya dipenuhi oleh seseorang bernama Reyhan.
Ini sangat langka. Kejadian yang sangat jarang terjadi.
Azel berguling guling :v di kasur itu, dengan senyuman yang muncul di wajahnya.
Ia teringat dengan Reyhan.
Ia mengubah posisinya menjadi duduk dan berfikir
Apakah Reyhan mempunyai perasaan yang sama dengannya?
Akh. Tapi dia bahagia. Biarlah, Ia tidak akan memikirkan bagaimana nantinya.
Tok Tok
"Masuk"-Ucap Azel lalu mengubah wajahnya menjadi datar kembali.
"Nona saatnya makan malam"-Ucap Dave
"Oke"-Azel berdiri lalu berjalan keluar kamar dan memasuki lift. Sekarang dia sangat malas untuk berjalan. Padahal ruang makan terletak di atas lantai 4, Tepatnya di lantai 5.
"Bodoh. I miss you"-Ucap Azel di dalam lift. Dave yang mendengar itupun terkejut karna ia tahu nonanya ini sangat sangatlah dingin, dan tak pernah bertingkah seperti sekarang.
"Nona. Are you okay?"-Dave
"Ah. Yes. i'm okay"-Azel
Bahkan Dave semakin terkejut karna nonanya sudah mulai berubah, contohnya dalam hal berbicara.
🍃🍃🍃
Voment?
Akh. Maaf. Otak saya lagi buntu.
Okelah ya. Saya lanjutin di chapter berikutnya.
Maaf. Sedikit banget chapter ini. Hehe
:(
:v
^.^
KAMU SEDANG MEMBACA
FOREVER (end)
Teen FictionRasa ini nyata, bukan opini Rasa ini cinta, bukan obsesi Jika kau, Lebih bahagia bersama dia Aku pergi - baby azel denanda ....... Baca cerita selengkapnya ya guys 🤗. Maaf jika ada penulisan yang salah. Nanti saya betulkan yang typo. Btw typonya...
