REYHANAZEL '32'

695 37 8
                                        

Pyar!!!!

Suara pecahan kaca terdengar nyaring di malam ini. Suara itu berasal dari sebuah ruangan khusus di lantai 7.

Sekarang, seorang Azel tengah melihat pantulan dirinya di sebuah serpihan kaca tersebut.

"Hancur. Kayak hati gw. Hha"

Setelah mengatakan hal itu, Azel tertawa hambar. Ia kembali meneguk minuman beralkohol dengan kadar tinggi yang memang sudah menjadi kesukaan nya sejak dulu.

20.23

Dave masuk ke dalam ruangan tanpa izin, tanpa Azel panggil. Hal itu membuat emosi Azel terpancing. Azel menatap dave yang sudah berada di ambang pintu ruangan tersebut.

"Jangan terlalu banyak nona. Nanti anda sakit. Saya hanya khawatir dengan keadaan nona"-Ucap pria itu

Azel hanya mendesis. Menghapus bekas minuman yang berada di ujung bibirnya. Azel kembali menatap dave dengan tatapan maut. Tetapi, nyali dave saat ini sangatlah besar. Dia tidak merasa takut.

"leave me alone"-3 kata keluar dari mulut indah milik Azel.

"Maaf nona. Saya khawatir nona akan berbuat lebih. Biarkan saya membersihkan serpihan kaca dari botol minuman itu. Bisakah nona izinkan saya melakukan hal itu?"-Ucap dave dengan 100 keberanian

Azel berdiri dari sofa merah yang menjadi tempat duduknya. Ia berjalan ke arah laci yang berada di samping lemari penuh minuman berbahaya bagi kesehatan.

Azel mengeluarkan sebuah senjata api yang biasa orang orang sebut dalam istilah pistol.

Dave tetap pada posisinya.

Azel menatap dave dengan tatapan amarah. Memberi sebuah peringatan sekali lagi agar ia meninggal kan Azel sendiri. Siapa dia berani mengganggu waktunya? Waktu sendiri dengan di temani minuman minuman yang Azel suka? Ck. Sebaiknya enyah kau

Dave mengerti dengan tatapan Azel yang terdapat raut wajah tidak suka saat dirinya berada di ruangan itu. Dave hanya khawatir dengan Nona muda yang sangat ia sayangi.

Dorr!!!!!!

Suara tembakan yang berasal dari sebuah senjata api membuat se isi mansion terkejut. Lantas zico yang sedang menemani sang oma berlarian ke arah suara itu.

"Shhhh"-Dave menahan sakit di kaki sebelah kanan. Di dalam nya terdapat sebuah peluru yang di hadiahi Azel tanpa dave minta. Ia tidak menyangka akan seburuk ini. Padahal ia hanya khawatir dengan gadis yang sedang berada di masa puber itu.

Azel berjalan ke arah sofa lalu ia mendaratkan bokongnya disana. Azel menuang minuman itu dari botol menuju sebuah gelas yang berlapis emas. Ia kembali meneguk nya sampai tandas tak tersisa.

"Astagaa!!!"

Seseorang datang dengan wajah kaget nya. Zico terkejut. Sangat terkejut.

"Dek! Lu apain si dave"-Ucap zico saat melihat dave tidak berdaya di lantai. Ia pun membantu dave untuk berdiri dari tempat itu.

Azel hanya melihat Zico malas. Ia kembali meneguk minuman itu. Bukan dari gelas, melainkan langsung dari botol kristal tersebut

Zico berteriak memanggil para maid agar membawa dave ke tempat beristirahat para pengawal. Tak lupa zico sudah menelfon tenaga medis untuk merawat dave. Karena ia tau. Pistol yang di gunakan Azel adalah sebuah pistol ber kelas dunia. Peluru di dalam nya pun terasa sangat panas dan juga beracun. Dave berdoa. Semoga semua baik.

"Lu apain si Dave?"-Ucap zico marah

"Pergi"-Azel terlihat tenang. Mengatakan hal itu dengan mata yang mempunyai tatapan tajam mampu membuatnya di takuti setiap orang.

FOREVER (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang