REYHANAZEL '34'

850 34 2
                                    

Kabar azel sakit parah langsung tersebar luas di media sosial. Keluarga denanda sangat terpandang. Karena itu kabar itu meledak di semua jedis media sosial.

Terutama di Sma Alaska. Kabar itu bagaikan sebuah kilat yang sangat cepat mereka ketahui. Hanya ada satu pertanyaan yang belum mendapat jawaban. Azel sakit apa?

"Bang. Gw mau ngomong"-Nina menarik Reyhan yang sekarang berada di tengah tengah teman temannya.

Kebetulan Reno tidak masuk sekolah karena ada acara keluarga di luar kota. Reno sudah mengetahui kabar terbaru dari Azel. Dia juga sempat terkejut.

"Apaan de?"-Reyhan bertanya saat dirinya dan Nina sudah keluar kantin sekolah

"Nanti pulsek lu ke rumahnya Azel ya. Buat dia kuat. Buat dia percaya kalo dia bisa sembuh. Temenin dia buat ini aja bang. Gw mohon. Pengaruh lu di idup Azel besar tau bang"-Nina mengemis.

Reyhan diam.
Azel kenapa? Apa hanya dirinya yang tidak tau apa yang terjadi kepada putri denanda itu?

"Emangnya kenapa?"-Reyhan bertanya

"Buat parsel nya gw yang siapin. Lu tinggal ke rumah Azel. Kali ini ikutin hati lu. Jangan biarin masa lalu ngendaliin masa depan lu bang"-Ucapan Nina membuat Reyhan sadar

"Oke"

.

.

.

Seperti perkataan Reyhan tadi, Dirinya sekarang sudah ada di depan gerbang kediaman Denanda. Matahari sudah hampir tenggelam di langit barat. Menandakan bahwa sebentar lagi langit akan gelap dan dihiasi bintang berkilauan.

Seseorang membuka gerbang tinggi yang di lapisi emas itu. Membiarkan Reyhan masuk ke dalam Mansion 7 lantai yang menjulang tinggi.

Reyhan menemui glensya yang sedang duduk di sebuah kursi khusus untuknya. Matanya bengkak. Seperti habis menangis.

"Hello nyonya. Saya Reyhan. Bisa saya bertemu dengan Azel?"-Reyhan bertanya kepada Gkensya. Glensya yang melamun kini tersadar karena Reyhan

"Ha? Iya? Mah ketemu Azel? Yasudah. Naik lift aja. Langsung temui dia di kamarnya"-Ucap Glensya sedih.

Hal apa yang membuatnya sedih?

Sesuai kabar, Azel sudah selesai di periksa. Tapi hasilnya tidak bocor ke media. Dunia masih bertanya.

Azel sakit apa?

"Ah baiklah. Permisi nyonya"-Reyhan langsung memasuki lift. Tanpa banyak kata lagi, Reyhan sudah sampai di depan pintu kamar Azel.

Reyhan mengetuk pintu itu.

Tidak ada jawaban satupun dari si pemilik kamar.

Reyhan kembali mengetuk pintu itu.

Tetap tidak ada jawaban.

Reyhan memilih untuk membuka pintu itu. Alhamdulillah. Pintunya tidak di kunci.

Reyhan mencari pemilik kamar tersebut. Dimana azel?

Reyhan mengitari pandangannya menyusuri setiap celah yang terdapat di kamar yang luas ini. Netra nya tak kunjung lelah mencari seseorang yang berhasil membuat hatinya ter obrak-abrik.

Nahh!! Ketemu

Azel berada di balkon kamarnya. Pemandangan senja di hari ini sangat memuaskan mata. Reyhan pergi ke tempat Azel berada. Berdiri di sampingnya lalu melihat wajah cantik yang tidak pernah pudar itu. Sangat damai menurut Reyhan. Sampai sampai Azel tersadar lalu menoleh ke Arah Reyhan di sampingnya.

FOREVER (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang