REYHANAZEL '26'

529 39 5
                                        


Matahari telah muncul di ufuk timur. Menandakan kalau pagi hari telah tiba. Dengan kepala yang agak pening karena minuman semalam, Azel tetap memutuskan untuk pergi ke sekolah. Ia tergolong rajin. Tidak mau meninggalkan kelas seharipun. Kecuali hari libur.

06.47

Azel sudah sampai di sekolah dengan di antar oleh pengawal kepercayaan glensya, atau nenek Azel  yaitu Dave.

Azel keluar dari mobil dan berjalan menuju kelasnya.

Brakkk

ia terjatuh ke lantai koridor.

Ck!

"Ups! Sorry sengaja. Hahahahaha"-Ucap seseorang yang membuat emosi Azel naik di pagi hari

Azel berdiri lalu membersihkan rok nya yang sedikit kotor karna debu lah penyebabnya.

" Gimana? Dh di campak in sama Reyhan kan? Makanya! Lo ngaca. Mana mau Reyhan sama cewek modelan es batu kayak lo"-Azza menunjuk wajah Azel menggunakan telunjuk tangan kirinya. Hanya azza. Sendirian. Tanpa bianca ataupun citra.

dengan cepat Azel memegang tangan itu dan ia genggam erat. Alhasil sang pemilik tangan merintih kesakitan. Azel turunkan posisi tangan Azza yang semula lurus dengan matanya kini berada di bawah, selaras seperti saat tangan melambai. Jangan lupakan genggaman Azel yang kuat.

Azel berjalan mendekati Azza dengan tangan kanan yang ia gunakan untuk meremas tangan kiri Azza itu.

"Diem atau lo mati!!!"

Bulu kuduk Azza merinding saat Azel mengatakan hal itu. Keadaan sangat mendukung. Mata Azel yang memerah, dan juga sembab. Dan juga matanya yang bak elang menerkam mangsa. Sangat penuh amarah.

Azza terkejut mendapat perlakuan seperti itu dari Azel.

Azel menghempas kan tangan azza yang ia remas. Lalu ia melanjutkan langkahnya menuju kelas.

Tanpa Azza dan Azel sadari, sedari tadi mereka menjadi bahan tontonan siswa dan siswi SMA alaska yang sedang ada di parkiran.

Semua menyoraki Azza.

Semua juga kaget. Seorang Azel berperilaku seperti itu? Sebegitu marahnya ia?

Azza menangis dan berlari ke kelasnya. Ia merasakan tangannya sebentar lagi akan patah. Sekuat itukah genggaman dari seorang Azel ketika marah?

Kringgggggg.........

Bel sekolah berbunyi menandakan bahwa waktu nya bagi semua murid Sma alaska mwmasuki kelas.

Azel sedaritadi diam di kelasnya. Tanpa mengeluarkan satu kata pun. Tanpa melirik sekitar.

Tak lama kemurian, Nina datang dengan nafas yang terengah-engah. Menandakan bahwa ia habis berlarian.

"Huwaaaa untung gak telat"-Nina pun duduk di samping Azel,

Azel tetap menatap ke depan. Tak menghiraukan Nina yang baru saja datang dan berada di sampingnya. Sedangkan Nina, ia melirik Azel dan apa yang ia dapatkan! Keadaan Azel yang menyeramkan menurutnya. Alis yang selalu ter tautkan. Mata yang memerah. Entahlah.  Itu di sebabkan karna Azel marah atau Sedih. Nina tidak tahu :(

Seorang guru datang dan memulai pelajaran di kelas itu.

15 menit telah berlalu tiba tiba ada seorang kakak kelas yang menghanpiri kelas itu.

"Permisi bu. Saya ada perlu sama Nina. Boleh minta waktunya sebentar bu?"-Siswa laki-laki itu berbicara sesopan mungkin

"Iya silahkan. 5 menit aja ya"-jawab guru itu

FOREVER (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang