REYHANAZEL '06'

1K 66 7
                                    

Saat ini Zico akan mengantar Azel ke sekolah.

Azel sudah menolak.
Tapi Zico tetap ingin mengantarnya.
Yasudahlah.

"Mau ngapain lo?"-Zico bertanya saat Azel berjalan ke arah kemudi

"Nyetir"-Azel

"Kagak kagak. Gw yang nyetir. Gw masih mau hidup!"-Zico

Azel menghela nafas panjang. Ia pun pergi ke arah berlawanan. Dan duduk di samping kemudi.

"Keong"-Ucap Azel memutar matanya malas dan menghadap ke luar jendela

"Ha? apa lo bilang?"-Zico

"Budek"

"Woy gw abang lo zel. Durhaka lo sam gw. Gw kutuk  baru tau rasa"

"Bacot"

"Sabarkanlah hati hamba ya allahh"

"Sok"

"Zel sumpah. Lo makin gede makin nyebelin tau G?!"

"Bodo"

"Gw pites baru tau rasa lo"

"Berani?"

"hehe. kagak"

"CEPET!"-azel menaikkan sedikit notasi bicaranya

"iye iye sabar elah"-Azel memutar bola matanya malas.

20 menit kemudian dia sudah sampai di SMA Alaska. banyak siswi yang menatap kagum mereka. ah salah. tepatnya menatap kagum seorang zico. Akan tetapi para siswa malah menghina Azel terang²an.

"Buset dah. Dasar tuh cewek. Murahan banget. Kemaren aja habis di tembak sama frendy, eh sekarang malah jalan berdua sama cowok laen"

"Murahan mah gitu. Haha"

"Frendy yang jadi inceran cewek se antero sekolah, bahkan luar sekolah. Di tolak mentah² sama si cabe ntu"

"Sok banget yegak guys"

"Gonta ganti cowok teros"

"Gtau kenapa ye guys, Gw enek liat cewek ntu"

Seperti itulah percakapan sebuah kelompok yang lagi berada di parkiran saat itu.

Azel tidak peduli. Tapi jangan lupakan kakaknya yang sekarang lagi ada disampingnya.

"Woy. Lo semua ngatain adek gw apa Ha? Sini lo kalo berani"-Ucap zico menantang

Semua terkejut saat mengetahui bahwa Azel adalah adik dari cowok itu

"Berarti dia Zico itu kan?"

"Anak pertama Keluara Denanda"

"Salah bidik guys"

"Mati kita"

"Hey zi"-ucap seseorang menepuk pundah zico

"Eh. Rey. Nin"-Zico tersenyum

"Eh. Hay"-Nina malu malu

"Ngapa lo? kek emosi gitu?"-Rey

"Gw emosi. Masak noh. Sekumpulan Cowok sampah ngatain adek gw Murahan, Cabe, Apakek. Sapa coba yang gak kesel"-Ucap zico menunjuk sebuah gerombolan anak cowok

FOREVER (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang