Sekarang semua murid SMA ALASKA sudah berhambur keluar kelas untuk pulang ke rumah masing masing.
Sedangkan di parkiran Azel masih menunggu supirnya yang bertugas menjemputnya. sambil menunggu, Azel membaca novel yang dibelikan neneknya yang berasal dari penulis ternama dan tentunya, limited edition.
Nina tiba tiba datang menghampiri Azel.
"eh zel. lo belum pulang?" Nina bertanya .
Menurut Azel, pertanyaan bodoh macam apa itu? jika dia masih ada disana berarti dia belum pulang kan? dia memilih untuk melanjutkan membaca novelnya dari pada menjawab pertanyaan konyol itu.
"lo nunggu supir ya?" Nina kembali bertanya. dia bersikeras agar bisa berteman dengan Azel.
hm
Azel hanya berdehem.
"Woy dek, ngapain lo disitu? gak mau pulang?" Ucap seseorang dari dalam mobil.
"eh bang. sini dulu elah" Ucap nina berteriak karna jaraknya dengan sang kakak memang lumayan jauh.
Reyhan keluar dari mobil dan menghampiri adeknya.
"ngapain? ayo pulang."- Reyhan
"bentar. nemenin si azel nunggu supirnya" Ucap nina
"owh. jadi lo yang buat satu sekolah heboh. Lama gak?" Reyhan bertanya kepada Azel yang dari tadi tidak menghiraukan keberadaannya.
Azel tidak menjawab dan ia hanya melanjutkan membaca novelnya dengan wajah datarnya yang sejak dulu tidak pernah tersenyum meskipun kepada keluarganya
"elah. bisu lo"- Reyhan.
Azel masih tidak bergeming
"bentar doang bang. udah, temenin ya kasian"- Nina
"lo yakin nin? dia aja dari tadi kek gak nganggep kehadiran kita" Reyhan kesal.
"bukan gitu bang. dia emang dingin orangnya. tapi gw yakin dia baik kok" Ucap Nina.
"baik darimana? dari tadi gw ajak ngomong gak nyahut. sariawan kayaknya" Rey
yhan sudah mulai kesal.
"jaga congor bang. elah malu maluin gw lu"- Nina.
Azel merasa risih karena Reyhan dan Nina yang daritadi berbicara terus. Azel menatap mata hitam milik Reyhan dan begitupun sebaliknya.
"buset jantung gw mau meledak cuma diliat dia doang" batin reyhan.
"Gila" satu kata dalam hati Azel.
"maaf nona. saya terjebak kemacetan" Ucap seseorang yang dari penampilannya bisa dikatakan dia seorang bodyguard meski tidak mempunyai badan yang besar.
Azel menghampiri orang yang tadi lalu,,
PLAK
azel menampar orang itu dan berjalan ke arah mobil tepatnya kemudi. tapi dia berhenti dan menoleh ke arah belakang dan,,,
"Duluan" Satu kata keluar dari mulut Azel.
Reyhan dan Nina masih cengo melihat kejadian barusan. kejadian kejadian yang menurut mereka sangat langka. dimana seorang siswi sma menampar seseorang yang lebih tua dan juga azel yang berucap satu kata
"woy pak. kok diem aja? bapak di tampar loh itu" ucap Reyhan
"saya dan para maid yang lain sudah terbiasa diperlakukan seperti ini" Sekali lagi Reyhan dan Nina cengo.
"kenapa gak berhenti aja pak? etdah. kalo saya udah berhenti itu pak" Reyhan berniat untuk menghasut sang supir.
"haha. nona memang begitu. tidak boleh ada kesalahan dalam naungan keluarga denanda. kalau sampai terjadi? ya seperti tadi. lebih parahnya bisa saja di pecat" Ucap orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
FOREVER (end)
Подростковая литератураRasa ini nyata, bukan opini Rasa ini cinta, bukan obsesi Jika kau, Lebih bahagia bersama dia Aku pergi - baby azel denanda ....... Baca cerita selengkapnya ya guys 🤗. Maaf jika ada penulisan yang salah. Nanti saya betulkan yang typo. Btw typonya...
