REYHANAZEL '15'

627 45 0
                                        

"Dek, Lusa izinin gw ya"-Reyhan

"Izinin?"-Nina

"Gw gamau sekolah"-Reyhan

"Kenapa?"-Nina

"Gatau. males aja. udah ijinin jangan bawel"-Reyhan melempar kulit kacang yang isinya sudah ia makan

"Bundaaaa.. Bang Reyy gamau sekolahhh"-Nina berteriak

bunda pun datang dari dapur dengan celemek yang ada di pinggangnya.

"Maksudnya apa dek?"-Ucap Gladis, Gladis alvaro. Bunda mereka berdua

"Itu bun. Katanya bang Rey dia males ke sekolah"-Nina

Reyhan hanya menyengir tanpa dosa

"Abang mau berhenti sekolah?Hm? Mau disita semua fasilitasnya?"-Ucap gladis sesantai mungkin

"Eh, enggak kok bun. Bercanda bun. Tapi ya, Rey suka heran"-Reyhan merubah posisi duduknya menjadi tegap. yang semula senderan tidak karuan.

"Heran kenapa sih si abang dek?"-Gladis

"Gatau bun. Abang emang suka gaje gitu bun"-Nina

"Ish. maksud Rey itu ya bun, Reyhan kan kalo sekolah gak pernah dengerin penjelasan guru, tapi kenapa ya, Setiap ulangan Rey selalu bisa ngerjainnya?"-Reyhan

"Karna——"-Ucapan Gladis terhenti karna ucapan seseorang yang memotongnya

"Sayang, Kayaknya ikannya gosong deh"-ucap tama, Adiputra pratama alvaro

"Eh, iya. gara gara kalian nih"-Ucap Gladis menyalahkan kedua anaknya. lalu berlari ke arah dapur

"Kan masih belum dijawab bun"-Reyhan berteriak sampai terdengar ke arah dapur

"Itu gak penting abangggg"-gladis juga berteriak

"Udah ayah aja yang jawab"-Ucap tama lalu duduk di tengah tengah putra dan putrinya itu

"Yaudah jawab yah"-Nina

"Karna,,,,,,"-Tama sengaja menggantung kalimatnya

"Karna apa? Udah jangan kepanjangan"-Reyhan

"Karna ayah juga pinter. Jadi bakat ayah nurun ke kamu. Paham?"-Ucap tama sambil menahan tawa

"Owh. Tapi kata bunda ayah ga pernah masuk peringkat 10 besar waktu SMA"-Nina

"Eh iya ya. Yang bener itu, Reyhan pinter itu asalnya dari bunda. Bukan dari ayah"-Reyhan membuat Nina tertawa karna melihat wajah ayahnya yang sulit di artikan, antara kesal atau ingin boker. wkwk, kagak. Maksudnya antara kesal atau senang.

"Udah jangan mojokin ayah terus. Bang, katanya si adek tadi gebetan kamu dateng kesini ya?"-Tama bertanya

"Eh, maksudnya si Azel?"-Reyhan

"Mana tau ayah. abang kan belum ngasik tau namanya"-Tama

"Iya yah. Namanya Azel"-Nina

"Emang abang udah move on sama Lingga?"-Perkataan Tama barusan berhasil mengubah ekspresi Reyhan.

(o>Soal lingga next chapter saya jelasin. di chapter itu lingga akan muncul. Btw lingga ini cewek ya. Nama lengkapnya Lingga zeli hofalia)

"Gatau yah. Rey lagi usaha buat lupain dia"-Ucap Reyhan

"Baguslah. Inget satu hal. Jangan sampai menyakiti hati wanita, karna dengan begitu kau sama halnya menyakiti bunda kamu sama adek kamu"-Ucap Tama

"Masakan beres.. Ayo semuanya kita makan malammm"-Kalimat itu membuat Nina, Reyhan, dan tama bangkit lalu menuju ruang makan

FOREVER (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang