Azel sekarang sudah berada di jalan menuju sekolahnya. meskipun keadaannya sama seperti dulu saat pertama kali bertemu dengan seorang Reyhan ia tidak samasekali mempedulikan hal itu. karna baginya pelajaran tetap menjadi prioritas
Cittt,,,
Mobil yang dibawanya kini sudah tepat berada di parkiran sekolah.
Sebelum keluar , Azel mengambil tisu yang berada di dashboard mobilnya itu. untuk mengelap wajahnya yang penuh dengan keringat.
Pusing. Ya, Dia pusing.
Dia lupa. Jika semalam ia meminum minuman alkohol ber kadar tinggi itu.
Dia bisa saja meminum wine atau semacamnya yang kadar alkoholnya lebih rendah, Tapi Azel tidak menginginkan hal itu.
Mungkin bahaya jika mengemudi dengan keadaan yang, ah. tidak perlu di jelaskan. Tapi Azel ya Azel.
Sial, Modnya sekarang sangat buruk
Brak
Seseorang menabrak Azel tanpa sengaja.
Sungguh, bayangkan saja wajah Pucat Azel langsung menatap orang yang menabraknya itu dengan tatapan menusuk.
"Maaf, Gw gak sengaja. Sorry ya. sorry banget"-Ucap orang itu, ah dia seorang siswa.
Tanpa menjawab Azel langsung pergi dari tempat itu. dengan wajah datar yang menahan amarah.
Brak
Azel membuka pintu kelas sangat kasar, sehingga menyebabkan dirinya sendiri menjadi pusat perhatian di kelasnya. Yup, Sekarang memang sudah hampir seluruh murid kelas XI ipa 1 berkumpul.
Tinggggg
"Azel, Lo baru dateng? Pucet banget sih lo"-Nina menghampiri Azel di ambang pintu.
Mungkin Nina belum mengetahui kejadian kemarin.
Tanpa menjawab Azel pergi ke tempat duduknya lalu meletakkan tasnya itu.
"Zel, Upcar kuy"-Nina menarik tangan Azel ke lapangan.
Sekarang senin, hari yang dinanti nantikan oleh semua murid. Wkwk.
Saat kepala sekolah berpidato layaknya seorang pendakwah dengan mengabaikan murid muridnya yang kepanasan, Saat itu juga yang paling tidak disukai oleh senua murid.
-Wassalamualaikum wr.wb
Pidato selesai.
langkah langkah terakhir upacara telah dilakukan, Upacara selesai.
"Wah sumpah panas banget"-Keluh Nina
Azel tak menjawab. Ia tetap berjalan ke di koridor,
Saaf ia berjalan, tali sepatunya tidak sengaja terlepas. Azel pun membungkuk lalu mengikat tali sepatunya kembali. Nina yang melihat itu hanya bisa menunggu Azel sampai selesai
"Eh, Lo tau gak? Tadi kak idam gak sengaja nabrak azel loh"
"kak idam ketos? yang gantengnya nomor 2 setelah kak reyhan?"
"iya"
"terus terus gimana?"
"Kak idam udah minta maaf, tapi Azelnya nyuekin gitu aja"
"Eh, kalo gw jadi azel gw udah bilang kaki gw patah gitu. biar digendong kak idam. hihi"
"Dasar muna. Awas aja nanti lo bener bener patah kaki"
KAMU SEDANG MEMBACA
FOREVER (end)
Fiksi RemajaRasa ini nyata, bukan opini Rasa ini cinta, bukan obsesi Jika kau, Lebih bahagia bersama dia Aku pergi - baby azel denanda ....... Baca cerita selengkapnya ya guys 🤗. Maaf jika ada penulisan yang salah. Nanti saya betulkan yang typo. Btw typonya...