Azel kini tersenyum lebar saat berada di kamarnya. Perasaannya sangat senang hari ini. Ia tidak mempermasalahkan harus menunggu Reyhan seperti kemarin, selama 4 jam lebih. Asalkan kebahagiaan nya datang tak terduga seperti sekarang.
Reyhan sudah pulang sekitar 30 menit yang lalu. Ia tidak jadi menginap di kediaman Denanda dikarenakan Nina merengek menyuruhnya pulang karna ia sendirian di rumah. Orang tua mereka ada kepentingan luar kota. Jadi mau tidak mau Reyhan harus pulang demi adik satu satunya itu.
.
.
.
Kini Reyhan sudah berada di Kediamannya. Hal pertama yang dia lihat yaitu Nina dan Reno yang sedang berada Di teras depan rumah.
"Ck! Lu nyuruh gue pulang? Sedangkan disni udh ada Reno yang nemenin lo. Ganggu aja lo"-Ucap Reyhan lalu turun dari motornya.
Tadi Salah satu Anggota TD mengantarkan motor sport itu kepada sang pemilik, karna diminta.
"Yeuu si abang. Ganggu apaan gue?"-Nina bertanya
"Ganggu waktu gue sama princess"-Ucap Reyhan lalu masuk ke dalam rumah meninggalkan 2 sejoli itu
Reno mengernyitkan dahinya
"Princess siapa yang? Lingga?"-Reno bertanya
" Azel. Bukan lingga"-Ucap Nina sambil berdiri
"Eh ren. Mending lu pulang deh. Dh malem. Sana sana pulang"-nina mengusir Reno
" Kok di usir?"-Reno bertanya
"Udh malem. Besok masih bisa ketemu di sekolah. Gue mau ke bang rey. Hehe. Byeee"-Nina meninggalkan reno di teras depan.
Reno pulang. Tidak ada pilihan lain.
.
.
.
"Bang. Weyy"-teriak Nina di telinga Reyhan
" Apaan? Gue ga budek. Ga ush teriak"-Reyhan
"Gimana tadi sama si Azel? Sorry ye bang. Hehe. Soalnya tadi gue takut. Di rumah sendirian. Jadi gue nyurh lu pulang. Eh ternyata si Reno dateng bawa cemilan"-Nina cengengesan
"Hm"-Reyhan mulai tertular sifat Azel. ><
Sunyi seketika
.
.
.
"Lingga masuk hari Rabu. Gue takut"-ucap Reyhan dengan nada bicara yang sulit di artikan
Nina diam. Menunggu kelanjutan dari perkataan Reyhan itu
"Gue takut perasaan gue yang udh mulai luntur ke dia gara gara Azel, malah balek lagi. Gue peka sama perasaan Cewek. Azel ada rasa sama gue. Ga mungkin gue nyakitin dia. Karna, awalnya gue yang deketin, bukan dia. Gue gamau dia sedih gara gara gue suka sama seseorang yang udh punya pasangan."-Ucap reyhan panjang lebar
" Jawabannya sih simple bang"-ucap nina lalu mengambil kripik singkong yang ada di depannya itu lalu memakannya.
Reyhan menoleh ke arah Nina. Menunggu kelanjutan dari omongan nya itu
"Turutin kata Hati lo. Logika juga main. Naaah, pikirin mateng mateng bang. Jangan sampek ada yang tersakiti karna keputusan lo itu"-Ucap Nina serius.
"Gue takut aja. Takut perasaan yang mulai luntur itu tumbuh lagi. Gue juga bingung. Ga mungkin gue cinta sama 2 orang dalam waktu bersamaan"-Reyhan sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
FOREVER (end)
Teen FictionRasa ini nyata, bukan opini Rasa ini cinta, bukan obsesi Jika kau, Lebih bahagia bersama dia Aku pergi - baby azel denanda ....... Baca cerita selengkapnya ya guys 🤗. Maaf jika ada penulisan yang salah. Nanti saya betulkan yang typo. Btw typonya...
