Semenjak kejadian pingsan nya waktu itu, Hyunjin hidup tanpa nyawa. Dia merasa dirinya telah dikutuk langit dengan hadirnya calon penerus tahta kerajaan yang berada di perutnya saat ini. Dia tidak tahu sejak kapan dirinya mudah menangis begini. Yang jelas, air matanya sering membanjiri kedua pipi tirus nya itu.
Karena hal itu pula lah, Hyunjin jadi semakin sulit makan. Tatapan nya terus menerus kosong. Para pelayan nya sudah berusaha agar Nyonya mereka itu mau menanggapi sedikit saja perkataan mereka. Namun nihil, tak ada yang terjadi. Hyunjin tetap diam, tak menanggapi sedikit pun. Akhirnya pun mereka melaporkan kejadian itu kepada pengawal Han yang memang bertanggung jawab akan urusan kerajaan selama sang raja pergi ke kerajaan lain. Mereka terlalu khawatir akan keadaan Nyonya nya dan si calon penerus. Jika sang selir dibiarkan seperti itu.
"Bagaimana ini dayang Shin? Nyonya tetap enggan makan. Tuan Han juga masih belum datang sedari pagi." khawatir si dayang muda, Minju namanya.
"Tenang lah Minju, kita tidak boleh panik seperti ini. Tetaplah berusaha membujuk Nyonya Hwang sampai tuan Han berkunjung ke sini." jawab si kepala dayang.
"Tapi dayang Shin..," akan tetapi ucapan Minju terhenti setelah teriakan di luar paviliun selir Hwang ini kata katanya membuat nya beku seketika.
"YANG MULIA RATU TELAH TIBA....,"
Setelah nya, seorang wanita cantik berhanbok biru samudra itu melangkah angkuh melewati pintu pintu menuju kamar yang di tempati oleh sang selir. Wajahnya terus menatap ke depan dengan raut wajah yang sangat dingin dan datar. Aura nya benar-benar membuat orang sekitar nya menggigil kedinginan.
"Sreeek...," pintu terakhir telah dibuka.
Pemandangan pertama kali yang terlihat adalah sosok Hyunjin yang sedang duduk menyamping, dengan kepala menunduk dan tangan yang menggenggam erat rok chima nya. Tak terusik dengan hal di sekitar nya. Dia tetap diam di tempat.
Sang ratu mendengus melihat hal itu. Sombong sekali wanita ini. Begitu pikir sang ratu karena reaksi Hyunjin yang menurut nya tidak sopan. Seharusnya orang yang lebih rendah dari nya itu bersikap hormat dan menyambut nya ketika dirinya berada di depan nya. Namun, kelakuan Hyunjin yang seperti menyepelekan nya itu membuatnya kesal.
"Secantik apakah diri mu itu selir Hwang, sehingga kau sombong sekali terhadap istri raja mu ini?!" Ucap sang ratu berdecih, dia tidak pernah sekali pun menyembunyikan rasa ketidaksukaan nya itu di depan Hyunjin langsung.
Hyunjin yang melamun itu pun tersadar karena ucapan pedas sang ratu. Dia mengalihkan pandangan nya. Dan Hyunjin baru sadar juga bahwa wanita yang berdiri di depannya itu baru pertama kali ia lihat.
'Ini kah istri si keparat Lee itu? Memang cocok mereka berdua menjadi pasangan gila. ' batin Hyunjin sekilas.
Selanjutnya Hyunjin tetap kembali kepada posisi semula. Enggan berpindah sebagai tanda hormat ke sang ratu. Jangan kan hal itu, Hyunjin pun enggan menjawab ucapan sang ratu. Ia tidak peduli semua orang yang berhubungan dengan Yongbok. Tak peduli jika sang ratu nanti murka kepada nya.
' Tidak mungkin...!!!'
Namun sang ratu juga ikut terdiam setelah nya. Dia sama sekali tak bersuara. Dan hanya mematung lurus ke arah Hyunjin berada. Beberapa saat kemudian tangan kanan nya terangkat memegang wajah nya sendiri.
'Wanita tercantik di negeri ini adalah aku. Tidak ada selain aku. Dan tidak ada yang boleh selain aku.'
Tbc
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.