"Selir...? Saya seorang selir?" Guman Hyunjin tak percaya.
"...," Jisung tak menjawab hanya tersenyum kecil membalasnya.
"Tidak mungkin...!!! Ini tidak mungkin..!!! Tuan.., lelucon macam apa yang sedang Yang Mulia Lee lakukan terhadap saya. Dosa apa lagi yang dicoba oleh Yang Mulia ini? Apa tidak cukupkah kekejamannya itu?! Apa Yang Mulia juga ingin menentang adat?!" Tanya Hyunjin beruntun dengan napas yang memburu.
"Maaf, Nyonya. Saya tidak ingin lancang. Tapi saya hanya ingin mengingat kan Anda saja. Yang Mulia Paduka Lee Yongbok itu adalah raja seluruh negeri ini. Tidak sepatutnya Anda mencela Yang Mulia dengan kata kata seperti itu. Meskipun sekarang posisi Anda menempati daerah teristimewa nya Yang Mulia. Anda tidak diperkenankan berkata seperti tadi." Balas Jisung sopan.
"Apa karena seorang raja, Yang Mulia Lee selalu dibenarkan?! Bukankah seharusnya seorang raja itu bisa menjaga sikap dan menghargai rakyatnya, tuan Han?"
"Raja adalah junjungan kita. Apapun yang diperintahkan beliau adalah hukum bagi kita, Nyonya. Saya pikir Anda sudah paham betul dengan ajaran seperti ini."
"Dan menentang adat?! Apa Yang Mulia juga ingin mengubah jalan nya takdir begitu?"
"Sekali lagi saya mohon maaf atas kelancangan nya. Tapi menurut saya, justru Anda lah yang menentang adat kita, Nyonya. Pemikiran Anda ini, bukanlah pemikiran adat nenek moyang kita. Itu pemikiran barat yang tidak patuh dan menghormati rajanya."
"Tuan Han.., pemikiran saya tidaklah salah. Seorang raja juga perlu menghormati rakyat nya. Bukan hanya rakyat yang menghormati nya saja."
"Nyonya, saya tidak ingin berdebat dengan Anda. Akan tetapi yang perlu Anda ketahui saat ini, Anda seorang selir kerajaan. Apapun kehendak raja, suka tidak suka, Anda tetap lah harus mendukung Yang Mulia."
"Menurut Anda begitu? Tapi saya yakin keputusan Yang Mulia mengangkat saya sebagai selir nya adalah awal dari kehancuran nya meski saya tak melakukan apapun. Apa Anda pikir rakyat di luar sana akan setuju dengan keputusan ini?! Mereka akan berusaha memberontak karena Rajanya menyalahi adat turunan mereka." Penuh emosi Hyunjin membalas tegas setiap kalimat sang pengawal raja itu.
"Kami sudah tahu resikonya, Nyonya. Apa Anda juga tidak berpikir ulang sebelum mengatakan hal itu?! Apa perkataan saya tadi kurang jelas? Anda.., bukan orang yang sama seperti dulu lagi. Anda sekarang tidak lagi dikenal sebagai putra tuan Hwang. Tuan Muda Hwang Hyunjin yang pernah berusaha memberontak itu telah diasingkan di tempat asing nan jauh dari jangkauan."
"Saya tidak mengerti maksud Anda. Jelas jelas saya di sini. Apa tempat pengasingan yang di maksud seperti ini?"
Jisung sedikit tersenyum tipis sebelum kemudian menjawab lagi. Ia merasa menang sekali.
"Benar, ini adalah tempatnya. Tidak ada orang lain yang mengetahui keberadaan Tuan Muda Hwang selain Yang Mulia Raja, saya dan pengikut setianya serta pelayan Anda di sini. Karena pada kenyataan nya orang di luaran sana, menganggap Nyonya adalah putri Tuan dan Nyonya Hwang. Nona Hwang Gie, saudara kembar Tuan Muda Hwang Hyunjin dan kakak dari nona Hwang Yeji yang di sembunyikan."
"Hah..?! Apa..?" Hyunjin menatap tak percaya itu.
"Kalian memalsukan identitas saya? Kalian sungguh keterlaluan, tuan. Saya tidak terima perendahan macam ini. Saya menentang nya. "
"Meski Anda menentangnya sekalipun. Anda tidak akan bisa pergi dari tempat ini. Anda telah ditakdirkan untuk masa depan kerajaan ini. Dan lagi, Anda tahu kan di luar sana banyak prajurit yang menjaga tempat ini. Apa Anda ingin melawan mereka semua dengan keadaan seperti ini? Tentu itu bukan pilihan yang tepat. Sekarang Anda harus beristirahat lagi. "
"Tidak...,"
"Maaf.., saya rasa malam sudah terlalu larut. Saya ijin mengundurkan diri, Nyonya. Permisi...,"
"Tuan Han..!!"
Jisung tak menjawab dan hanya memberi salam saja. Ia tetap meninggalkan tempat itu. Perintah yang selalu ia patuhi adalah dari tuannya sendiri, Raja Lee Yongbok. Ia tak akan bergerak sedikitpun meski yang menyuruh nya ratu nya raja sekalipun. Tanpa kehendak raja nya, semua orang tak akan bisa memerintah nya. Apalagi itu hanya seorang selir.
Tbc
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.