.
.
.
.
"A-apa..? Istana Lotus? Apa Yang Mulia Agung sudah pernah berjumpa dengan putri saya, tuan?" Tanya Kyungil merasa tak percaya. Ini sebuah bencana bagi nya.
"Ya.., seperti dugaan anda. Kenapa anda terlihat tidak senang dengan berita bahagia ini tuan Hwang?" Pertanyaan yang sebenarnya sangat Jisung tahu jawaban nya.
Memang ayah mana yang merelakan putri kesayangan mereka menjadi wanita nya Raja yang terkenal akan kebiadaban nya terhadap hampir seluruh pelayan wanita istana. Tentu saja tidak ada, kecuali si ayah haus kekayaan dan kehormatan. Mungkin yang mereka pikir menjadi kan putri mereka sesembahan untuk raja nya akan menaikkan derajat nya. Padahal kenyataan nya malah merendahkan harga diri putri nya sendiri.
Dan Jisung yakin tuan Hwang tidak lah termasuk ayah yang tergila akan kekuasaan. Terlihat dari perlakuan dan kata kata lembut saat berbicara dengan putri nya itu. Pasti lah pria itu sangat menjaga nya. Hmmm..., memang miris harus membiarkan gadis cilik itu melayani tuan nya. Tapi ia juga tak punya hak untuk menentang. Dia sangat mengabdi pada raja nya.
Sebenarnya dia juga bingung dengan tingkah Raja akhir akhir ini yang menurut nya sangat gila. Sering sekali pria itu memaksa para dayang istana melayani nya padahal diri nya sendiri punya banyak selir dan dayang agung yang siap melayani nya. Dan kali ini malah sang raja tergila gila dengan gadis kecil yang seharusnya tak pantas menerima pandangan menginginkan nya. Itu sama saja melecehkan juga bisa dianggap suatu pelanggaran aturan kerajaan. Tapi raja nya ini mutlak dan tiran. Dan tidak ada seorang pun yang bisa menentangnya selama ini.
Ia tak mengelak jika putri penyidik Hwang itu cantik dan memikat. Dia pun sempat tepersona melihat nya. Tapi ia sadar bahwa gadis itu masihlah muda untuk menerima semua pandangan nya. Jadi sebagai seorang pria dewasa ia menahan hasrat nya. Namun, ternyata raja yang seharusnya menjadi panutan nya tidak begitu. Pria itu berani melanggar aturan untuk memiliki gadis kecil itu. Ah..., apa gara-gara diri nya tidak kunjung di beri keturunan? Sehingga dia menjadi segila itu? Tapi apa harus dengan gadis semuda itu, tuan nya melampiaskan kekecewaan nya. Apa hati nya sudah sekeras itu?
"Maaf..., tuan. Ini benar-benar terlalu mendadak bagi saya. Saya kira anda yang ingin memingit putri saya."
"Saya juga mohon maaf telah membuat anda salah paham tuan Hwang."
"Tapi apa Yang Mulia sudah mempertimbangkan nya dengan matang matang? Ah..., maksud saya, putri saya masih lah terlalu muda untuk menjadi wanita di istana Lotus tuan Han. Dia belum lah pantas menjadi wanita nya Yang Mulia Raja."
Alasan Kyungil yang sebenarnya ia menolak titah raja nya itu. Mana mungkin ia biarkan putri kesayangan nya menjadi salah satu mainan pria tiran yang menjadi penguasa kerajaan nya selama ini.
"Apa anda meragukan Yang Mulia, tuan Hwang?" Jisung sedikit memiringkan kepala nya.
"Ah..., saya tidak bermaksud seperti itu, tuan Han. Tapi saya rasa, saya butuh waktu untuk mempertimbangkan ini. Putri saya belum menerima pinangan sebelumnya. Jadi saya harus membicarakan ini terlebih dahulu dengan putri saya."
"Begitu kah?"
"Iya.., tuan Han. Jadi apa bisa saya minta beberapa hari untuk menjawab pinangan ini? Saya benar benar minta maaf karena tidak bisa menjawab saat ini."
Tbc
