Seperti dugaan sebelumnya, saat tiba di Aula Ratu, hawa menusuk para selir lain langsung menerpa Hyunjin. Bisik bisik tentangnya tak dapat dihindari. Hyunjin berusaha bersikap biasa saja dan tak menganggap itu sesuatu yang buruk. Dia bahkan menyunggingkan senyum tipis untuk menyapa para selir lain yang tak sengaja bertatapan dengan dirinya.
Saat hendak duduk pada tempatnya, Ratu datang bersama para pelayanannya. Membuat Hyunjin mengurunkan niat duduknya dan beralih menyapa istri sang penguasa itu.
"Salam hormat saya untuk Anda, Permaisuri." sapa Hyunjin kepada Yoorim.
Yoorim membalasnya dengan senyum segaris. Sangat datar.
"Duduklah, Selir Hwang...!" perintahnya dan langsung menuju tahtanya.
Tak ambil pusing dengan kelakuan sombong sang ratu, Hyunjin memilih duduk di sebelah selir yang lainnya.
"Karena Selir Hwang sudah berada di sini. Acaranya akan segera dimulai saja."
"Dayang Kim, suruh para seniman itu menunjukkan bakatnya..!" suruh Yoorim kepada pelayannya itu.
"Baik, Yang Mulia."
Tak lama kemudian ada beberapa penari datang dan mulai melakukan pertunjukan. Hampir tiga jam lamanya pertunjukan para seniman dilakukan selain para penari untuk menghibur mereka. Namun, sampai saat ini Hyunjin sama sekali tak mengerti untuk apa pertunjukan ini dilakukan? Jika ini hanya sekedar pertunjukan biasa seperti pertunjukan pertunjukan sebelumnya tapi mengapa ini terlihat berbeda ya? Menurutnya pertunjukan ini lebih ke pertunjukan untuk sebuah perayaan besar. Dan masalahnya Hyunjin bahkan tidak tahu perayaan apa yang sedang dilakukan ini.
Selesai dengan acara itu, banyak hidangan khusus disajikan. Dan selama acara makan itu, banyak sekali para selir berbisik dan bahkan ada yang mengeluarkan sindiran yang sama sekali tak dimengerti oleh Hyunjin. Dia sudah biasa mendapat tatapan tidak suka. Tapi kenapa kali ini terasa lebih kelam dari sebelumnya. Ada apa?
"Apa Anda kurang berselera dengan hindangan pilihan saya ini, selir Hwang?"
Hyunjin kaget begitu Yoorim berkata formal terhadap dirinya. Apa ada yang salah?
"Tidak sama sekali, Permaisuri. Ini lebih dari kata istimewa. " jawab Hyunjin sekenanya.
"Lalu kenapa Anda terlihat enggan menyentuhnya?"
Oh..,astaga, apa yang dilakukan wanita ini? Apa wanita ini sengaja mengatakan hal itu untuk menjatuhkannya? Membuat dirinya seakan sombong tak menghargai ratu sebagai pemimpin di sini. Apa sikap formalnya itu untuk mengoloknya agar terlihat buruk di mata para selir Yongbok yang lain. Licik sekali.
"Maaf, telah membuat Anda salah paham, Permaisuri. Tapi memang saya tidak bisa makan terlalu banyak karena saya harus menjaga pangeran."
Hmm.., jangan pikir akan mudah menjatuhkan harga diri seorang Hwang Hyunjin. Dia mungkin tak banyak bertingkah, tapi jangan tanya jika dirinya sudah bertindak. Rasakan pembalasannya.
"Oh..., maafkan saya selir Hwang atas ketidaktahuan ini." sahut Yoorim kemudian, wajahnya terlihat sekali memerah seperti menahan malu. Kasihan sekali.
"Tidak apa."
Keheningan sempat terjadi beberapa menit hingga kedatangan seorang kasim di samping sang ratu. Kasim itu memberikan sebuah gulungan yang entah apa isinya.
"Ehem.., sekarang kita telah sampai pada puncak pertemuan ini." Yoorim berdehem sambil mengangkat gulungan itu.
Para selir pun terlihat menyimak dengan patuh apa yang akan diucapkan oleh sang ratu.
"Selir Hwang, saya ucapkan selamat untuk Anda, atas penobatan Anda sebagai Bin. Semoga Anda bisa menjadi panutan yang baik untuk selir yang lainnya. Dan membatu saya menjadi pribadi yang lebih baik lagi." katanya sambil terpaksa tersenyum.
"Upacara pernikahan untuk Anda akan ditunda. Mengingat Anda masih dalam keadaan mengandung sekarang." lanjut Yoorim terdengar masam sekali.
Suasana yang awalnya tenang itu berubah panas seketika. Para selir menatap Hyunjin dengan pandangan tak percaya. Bagaimana bisa selir baru ini dapat menduduki tahta agung itu? Mereka tahu, baru Hyunjin lah yang mampu memberikan keturunan untuk Yongbok. Tapi apa Rajanya itu sepilih kasih seperti ini kepada mereka? Bagaimana bisa orang yang baru melayani pria itu tiba-tiba dianugerahi gelar Bin? Sedangkan mereka yang telah melayani Yongbok yang bahkan sejak pria itu masih menjadi putra mahkota saja tidak diperbolehkan memikirkan tahta setinggi Bin.
Mereka sangat iri sekali. Membujuk dan merayu Yongbok menjadi selir resmi tingkat dua sampai empat pun tak pernah berhasil mereka lakukan. Ya selama ini memang Youngbok tidak memiliki selir resmi. Mereka masih belum mendapatkan gelar agung itu meski selalu berlomba lomba menyenangkan hati Youngbok. Pria itu sama sekali tidak tertarik. Dan dia hanya mengatakan bahwa ia akan mengangkat selir nya menjadi selir resmi jika berhasil mengandung dan melahirkan keturunan nya. Dan bisa saja menjadi selir resmi tingkat dua jika berhasil melahirkan penerus tahta. Tapi saat inipun mereka belum ada yang mengandung. Jadilah mereka tidak bisa berharap banyak.
Hyunjin yang menjadi obyek pembicaraan itu bahkan jauh lebih kaget dari yang lainnya. Bin?! Apa Yongbok benar-benar yakin memberikan gelar agung itu kepadanya? Bin berarti dirinya juga menjadi istri sah Yongbok meski kedudukannya masih di bawah Yoorim. Namun dirinya juga tetap akan dipanggil Permaisuri sama seperti Yoorim. Bukan Selir lagi karena dirinya adalah istri sahnya juga. Atau bisa disebut juga sebagai ratu kedua.
Tbc
Saye up lagi nih, tanganku gatel pengen up mulu 🤣🤣🤣Makasih yang baca book ini.
P. S. soal gelar di kerajaan pada book ini tidak menganut pada gelar sebenarnya. Direkayasa sesuai kebutuhan alur ceritanya ya. Ada yang kurang paham bisa bertanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.