08

1.3K 185 9
                                    

.






.








.







.

"Berani berani nya dia merusuh di sini. Cepat seret dia ke mari...!!" Perintah Yongbok berdiri dari duduk nya dengan muka kesal.

"Baik Yang Mulia...!!" Para prajurit itu dengan segera menyeret wanita yang berhasil mengacaukan eksekusi itu.


Sedangkan algojo di atas mencoba membangun kan Hyunjin dari pingsan nya dengan menendang nendang tubuh nya. Namun, tentu saja Hyunjin tak memberikan respon apapun karena dia memang benar benar tidak sadarkan diri. Algojo itu tidak langsung memenggal anak penyidik Hwang saat ini karena raja nya menyuruh agar remaja itu di penggal saat dalam keadaan sadar. Raja nya ingin melihat ekspresi terakhir Hyunjin saat ajal menjemput nya.


"Brruuukkk...," Dengan keras wanita itu di dorong hingga tersungkur di depan kaki sang raja.

Yongbok menatap wanita itu tajam kemudian dengan kasar ia menarik dan mencengkeram kuat dagu nya. Memaksa wanita itu berdiri dan mendongak menatap wajah kejamnya. Wanita itu terlihat amat ketakutan. Bahunya pun bergetar hebat.

"Siapa yang menyuruh mu mengacau kesenangan ku, hah?!!" Desis Yongbok marah.

"Am-ampun tuanku..., saya mohon ampun atas kelancangan saya. Tapi saya mohon tuanku mempertimbangkan agar tak menjatuhkan hukuman mati kepada tuan muda Hwang, tuanku." Dengan susah payah wanita itu berkata.

"Siapa kau berani meminta hal seperti itu kepada ku?!!"


"Tuanku.., anda mungkin akan menyesal nanti setelah menghukum mati tuan muda Hwang. Tuan muda Hwang...,"

"Hentikan ucapan mu itu!!! Tidak ada lagi gelar bangsawan pada keluarga Hwang. Aku telah menyabut gelar kehormatan itu. Jadi berhenti memanggilnya tuan muda lagi."


"Tu-tuan..., tuan saya mohon dengarkan lah penjelasan saya terlebih dahulu tentang tuan muda Hwang. Saya mohon tuan." Wanita itu mencoba mengiba. Yongbok sebenarnya tak ingin mendengarkan ocehan wanita itu. Akan tetapi, Jisung menghentikan diri nya agar tak menghukum wanita itu tergesa gesa. Lebih baik jika mencoba mendengar kalimat wanita itu terlebih dahulu.


"Ada masalah apa?!" Yongbok kembali duduk pada singgasana nya dan bersiap mendengar kan bualan wanita muda itu.


Namun, wanita itu tak langsung memberitahu inti masalahnya. Dia malah mendekat ke arah nya. Seolah menempel kan tubuh nya itu kepada nya. Lalu berbisik pelan.


"Maaf kan saya tuanku, saya harus melakukan ini. Ini demi kehormatan anda."


"Heenmm., kehormatan..?! Kau wanita rendahan tak tahu malu rupanya?" Yongbok berdecih karena menganggap wanita itu sedang mencoba menggoda nya. Padahal maksud wanita itu tidak begitu.


"Tidak tuanku, saya tak ingin orang lain mengetahui ini selain anda."

"Mengetahui apa..?! Kau terlalu berbelit dan mengulur waktu saja."

"Tuan muda Hwang sedang mengandung keturunan anda, tuanku." Ucap nya lalu memberi jarak yang sopan antara diri nya dengan sang penguasa negeri.

"APAA...????!!! KAU MAU JUGA KU PENGGAL HAH...?!!" Teriak Youngbok murka. Ucapan wanita itu serasa bom molotov yang di lemparkan kepada nya.


"Ampun tuanku, tapi saya tidak berbohong. Jikalau tuanku mengijinkan nya. Saya akan memeriksa nya lebih lanjut dengan tabib tabib unggul kerajaan. Karena itu semua masih perkiraan saya. Saya mengatakan ini karena saya mengerti sedikit tentang medis. Juga saya  mengetahui hukuman apa yang telah anda berikan kepada tuan muda Hwang. Dan lagi saya adalah dayang yang bertugas untuk mengurus tuan muda Hwang sebelum eksekusi tadi. Jadi anda tak perlu meragukan perkataan saya. Jika memang saya salah memperkirakan. Saya siap untuk menerima hukuman berat dari anda, tuanku."


Yongbok syok sebenarnya. Tapi melihat wanita itu yang berani mengambil resiko sebesar ini. Rasa nya tak mungkin nyawa nya hanya di gunakan untuk lelucon saja.

"Lakukan..!!! Dan buktikan bahwa perkataan mu itu benar."

"Terimakasih tuanku telah percaya kepada saya. Saya akan segera melaksanakan perintah anda." Wanita itu membungkuk berterima kasih kepada nya. Terdengar juga suara amat lega di dalam diri wanita itu.



Hari ini eksekusi Hyunjin dibatalkan dan digantikan remaja itu akan diperiksa oleh para tabib kerajaan atas apa yang terjadi kepada nya untuk membuktikan kebenaran ucapan seorang dayang wanita yang merusuh di detik detik eksekusi nya tadi.

TBC
Ayey aku up lagi karena sedang baik hati🙂
Meskipun banyak yang kacang goreng 🙂
Btw liat Shopee tak nanti malem?🌚🌚🌚

TBCAyey aku up lagi karena sedang baik hati🙂Meskipun banyak yang kacang goreng 🙂Btw liat Shopee tak nanti malem?🌚🌚🌚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HwangieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang