35-end

2K 168 68
                                    

.







.










.
"Bila ada dua permata indah yang dapat kumiliki semuanya. Kenapa aku harus memilih salah satunya?" jawab Yongbok tenang tanpa memandang Hyunjin yang berdiri di depannya.





"Yang Mulia...!!! Anda sungguh serakah sekali. Anda tidak bisa memiliki saya dan adik saya secara bersamaan. Adik saya juga masih terlalu muda untuk melayani, Anda Yang Mulia. Tetapi Anda memaksanya melakukan hal itu. Anda sungguh keterlaluan..!"





"Jangan mencoba mengajari ku, Permaisuri Hwang! Aku memang memanjakan mu, tapi jangan kau pikir aku tidak bisa menghukum mu. Jika kau membantah ku, tak segan akan kulimpahkan siksaan pedih padamu."




"Yang Mulia, Anda tidak boleh seperti ini."


"HANNN...!!!"



"Hamba di sini Yang Mulia."



"Bawa Permaisuri Hwang ke paviliunnya. Dan kurung dia di dalam kamarnya. Jangan bebaskan jika tidak ada titah dariku! Jangan biarkan juga ada satu orang pun menemuinya tanpa seijinku. Dan lagi pastikan tidak ada info tentang selir Hwang yang ditunjukkan kepada Permaisuri Hwang! Ingat itu!! "


" Baik Yang Mulia. "




" Yang Mulia, Anda tidak bisa berlaku seperti ini kepada kami. Lepaskan adik saya Yang Mulia. "



"Aku tidak bisa melepaskan Yeji sekarang. Lagipula dia telah melahirkan pangeran untuk ku."


"APAAA?!!! ANDA KEHILANGAN AKAL YANG MULIA!!!! ADIK SAYA MASIH SANGAT BELIA YANG MULIA!!!!" Hyunjin syok mendengar pengakuan Yongbok itu.


Ini bahkan jauh lebih buruk dari dugaan sebelumnya. Adiknya melahirkan pangeran di umur semuda ini. Pasti sakit yang dikatakan tabib Kim padanya adalah akibat dari melahirkan pangeran itu. Ini sungguh keterlaluan.

"Apa masalahnya? Semua keinginan ku adalah mutlak. Jika aku menginginkan sesuatu, itu harus terjadi. Apapun alasannya."


"ANDA SUNGGUH BIADAB YANG MULIA!!!!SAYA BENAR-BENAR MENYESAL TELAH MEMPERCAYAI ANDA!!!"



" Han cepat bawa Hyunjin ke kamarnya sekarang!! Aku tidak ingin mendengar teriakannya lagi."




"Saya bersumpah jika terjadi hal buruk terhadap adik saya. Akan saya pastikan Anda kehilangan tiga permata Anda sekaligus, Yang Mulia. Bukan hanya satu permata saja, tapi tiga."


"Jangan mencoba mengertakku Hyunjin. Sadarlah posisi mu yang harus mendukung segala keputusan ku. Dan lupakan saja keinginan bodoh mu itu. Aku tidak akan mengabulkannya."




Hyunjin benar-benar di kurung di dalam kamarnya dan tidak diizinkan menemui siapapun. Penjagaan  di paviliunnya di perketat oleh penambahan beberapa prajurit di sana. Hyunjin tidak bisa ke mana mana dan seharian penuh menangisi nasib adiknya yang entah bagaimana keadaannya.



Dia belum sempat menemui Yeji karena saat akan menemui adiknya itu, Yongbok datang menghampirinya seperti tidak merasa bersalah sama sekali. Pria itu dengan santainya memeluk dan menciumnya begitu saja saat berjumpa tadi seperti biasa saat pulang dari acara rutinannya. Dan berlanjut ke acara bertengkarnya mereka berdua yang berujung dikurungnya dia.




Hyunjin dapat keluar dari kamarnya keesokan paginya. Setelah Yoorim mengancam para penjaga kamar Hyunjin agar membiarkan wanita itu menemui Hyunjin. Yoorim datang karena mendengar Hyunjin belum mendapatkan makanan sejak di kurung dalam kamarnya. Wanita itu  khawatir karena mengetahui Hyunjin yang tengah berbadan dua malah dihukum seperti itu. Dia memang sangat perhatian kepada anaknya Hyunjin. Pangeran Jeno maupun janin yang masih di kadungan Hyunjin.




HwangieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang