30

921 144 4
                                    

.










.







.

.

Di tengah perjalanannya pulang, tak sengaja Jisung berpapasan dengan Hyunjin yang tengah mengajak pangeran Jeno berjalan jalan. Laki-laki muda yang menjadi Permaisuri Yongbok itu menyapanya ramah. Dia dengan hormat seperti biasa membalas sapaan itu.






"Tuan Han.., Anda terluka?" kata Hyunjin yang menyadari ada luka memar di wajah Jisung yang sepertinya itu luka baru. Belum lagi sudut bibirnya yang seperti robek karena bekas darahnya masih ada.








"Saya baik baik saja, Permaisuri." Jisung berkilah.







"Tidak.., wajah Anda lebam begini. Bagaimana bisa Anda mengatakan bahwa Anda baik-baik saja?! Mampirlah ke paviliun saya. Saya akan mengobati luka Anda." 






Hyunjin memang begitu perhatian pada sosok pengawal suaminya itu. Alasannya tentu saja, kebaikan Jisung dulu yang selalu menjaga batin dan lahirnya. Membuat dia menganggap banyak hutang budi kepada lelaki Han itu. Dan Jisung adalah satu-satunya orang yang bisa dekat dan berteman cukup baik dengannya  semasa dirinya belum bisa menerima bahwa dirinya itu adalah seorang selir Raja.








"Terima kasih telah begitu berbelas kasih kepada saya. Tapi saya bisa melakukannya sendiri. Saya permisi." tolak Jisung.






Tidak mungkin dia mengiyakan permintaan Hyunjin. Yongbok pasti akan marah kalau dia terlalu dekat seperti itu dengan Permaisuri favoritnya.







Segera setelah pamitan Jisung kembali ke rumah pribadinya. Dia di sambut dengan berbagai tatapan kekhawatiran para pelayanannya. Tapi dia hanya tersenyum kecil menanggapi pertanyaan mereka. Dan berlalu menuju kamarnya setelah memerintahkan pelayanannya membawakan alat untuk mengobati lukanya.

.













.









.





.

Jisung duduk diam sendirian di kamarnya. Dia juga mengobati lukanya sendiri. Saat di sentuh, lebamnya masih terasa amat nyeri. Namun rasa sakit di wajah dan perutnya ini malah mengingatkan nya kepada Hwang bersaudara. Kebaikan Hyunjin dan senyuman tulus Yeji. Dua bersaudara yang harus terpisah karena keegoisan satu orang yang sama.









Pertemuannya dengan Hyunjin tadi siang, membuatnya  malu akan kebaikan dan ketulusan sang Permaisuri. Hyunjin membuatnya merasa malu tidak bisa membalas hal yang sama kepada lelaki itu. Dulu dia pernah berjanji akan membantunya menemukan Yeji. Namun setelah Yeji ditemukan, dia malah diam tak memberitahunya. Dia terlalu setia kepada Yongbok. Sedari kecil dirinya memang didikte untuk patuh kepada rajanya. Sangat sulit baginya untuk membelot dan mengubah visi hidupnya.








Dan ketika ia bersama Yeji, kesedihan gadis itu membuat hatinya teriris. Gadis itu merindukan kakaknya. Dia ingin berjumpa dengan saudaranya. Namun, atas keegoisan Yongbok gadis itu hanya diberi harapan palsu saja yang tidak mungkin akan terkabul. Yeji dipaksa menurut dan menerima segala perlakuan Yongbok tanpa perlawanan jika gadis itu ingin bertemu dengan Hyunjin. Mau tidak mau karena dirinya yang masih terlalu muda, hanya bisa patuh dan berharap segera berjumpa dengan kakaknya. Meskipun kenyataan itu hanyalah harapan kosong.










Mengingat keadaan Yeji yang sekarang membuat dirinya seperti amat menyesal telah berada di tengah tengah keburukan rajanya. Dia seperti merasa ikut andil dalam melenyapkan senyuman manis gadis itu. Senyum indah yang mampu melelehkan hati setiap pria yang memandangnya kala itu. Namun, senyum itu tiada lagi pernah ia jumpai saat ini. Yeji hanya murung, menangis, kesakitan, dan bahkan masih sering kali merasa ketakutan melihat orang lain. Gadis itu begitu banyak mengalami kemalangan.









"Aku ingin sekali memberitahu bahwa sebenarnya adik Permaisuri telah ditemukan kepada Permaisuri. Tapi aku tidak bisa berkhianat kepada Yang Mulia. Dan lagi, jika aku memberitahu bahwa Yang Mulia sebenarnya menyembunyikan Nyonya Yeji selama ini. Pastinya Permaisuri Hwang akan bersedih. Aku tidak setega itu menghilangkan senyum bahagia yang selalu disunggingkan nya selama ini. Permaisuri Hwang sudah cukup lama menderita dan murung di istana."










"Tetapi jika aku tidak memberitahu Permaisuri Hwang. Kapan Nyonya Yeji dapat bertemu dengan Permaisuri Hwang dan melupakan kesedihannya?Aku sungguh tidak tega. Bahkan sekarang aku pun  takut jika Nyonya Yeji lebih dulu berpulang, sebelum sempat aku pertemukan dengan Permaisuri Hwang. Apa yang harus aku lakukan sekarang?"






TBC
Permaisuri Hwang Gie (Hyunjin)
20 tahun

TBCPermaisuri Hwang Gie (Hyunjin) 20 tahun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HwangieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang