Happy Reading 💜
###
Menaruhkan hati tidak selalu tentang mendapatkan yang di inginkan tapi, juga tentang pengorbanan
_____________________________
Reyhan kini sedang mengantar Diva pulang kerumahnya, bagaimanapun Reyhan bukan lah cowok brengsek yang tega meninggalkan perempuan cantik seperti Diva sendirian di cafe itu karena jaraknya cukup jauh dari rumahnya
Entah kemana otak Diva saat mengajaknya bertemu disana
"makasih udah nganter, aku bakal pegang kata-kata kamu tadi" Diva tersenyum tulus pada Reyhan
Reyhan hanya memandang lurus, tak menatap kearah Diva sama sekali. Jika di pikir-pikir Reyhan memang sangat amat brengsek, mengorbankan cewek itu untuk perasaannya sendiri
Diva terdiam sesaat melihat Reyhan yang seolah tak peduli pada dirinya tapi, memang benar, siapa dia? Diva pun akhirnya buru-buru membuka sabuk pengaman dan membuka pintu mobil milik Reyhan
Namun sebelum kaki gadis itu melangkah keluar mobil, Reyhan membuka suara dan mengatakan kalimat yang membuat Diva yakin bahwa cowok itu benar-benar menganggap semua ini hanyalah omong kosong
"aku butuh waktu buat ngelakuin itu, maaf" setelahnya, dia meninggalkan rumah Diva dengan pikiran yang semrawut
Pikirannya sedang kacau saat ini, bahkan sekarang dia sedang memaksakan konsentrasi untuk tetap fokus pada jalanan. Mencoba menahan rasa pusing yang semakin membuat kepalanya terasa ingin meledak detik itu juga
Bahkan saat lampu merah, dirinya hampir tidak menginjak rem.
Begitulah jadinya jika pada biasanya dia santai dan damai mengendarai sepeda, mau melamun sampai kecoa di Dubai memakan sapi pun tidak masalah
"gue gak mau mati muda, gue pengen ngerasain pake baju pengantin" katanya sambil mencoba mengembalikan fokusnya
Tidak mau mati, karena belum merasakan baju pengantin
Memang sederhana harapan Reyhan, namun hanya itulah yang sanggup membuat fokusnya kembali. Tapi, tetap saja pikirannya masih bercabang. Perkataan Dokter Andre benar-benar membuat jiwa nya terguncang. Ternyata Rain menyimpan beban yang sangat berat
Terlebih lagi dia melalui itu semua sendirian
Dia saja yang baru mendengarkan ocehan sang mama beberapa menit, sudah ingin terjun dari atas lemari yang berisi pakaian dalam miliknya
Kadang Reyhan tidak mengerti dengan gadis itu. Namanya Rain, artinya hujan tapi dia takut dengan hujan
Itu artinya Rain takut pada dirinya sendiri?
"yang salah itu nama dia, atau otak gue sih?"
***
Saat dia sudah sampai di rumah Rain, Reyhan berhenti sejenak sambil melihat mobil yang terparkir disana
"ah, makhluk astral sudah kembali" katanya dengan tatapan tengil khasnya
Untung saja halaman rumah Rain luas, bisa menampung setidaknya 2 mobil. Jadi dia tidak perlu mencuri garasi rumah orang untuk memarkirkan mobil mevvah nya ini
"assalamualaikum, cogan dunia akhirat datang!!"
"lo salam apa bangunin cacing mati?"
Reyhan tersenyum dengan lebar, sampai rasanya bibir miliknya robek karena saking lebarnya
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN
Teen FictionRain Davira Aileen, gadis yang tidak menyukai keramaian namun sekarang dia harus menanggung resiko sebagai salah satu gadis populer di sekolahnya. Itu semua karena dia menjalin hubungan dengan Kapten Tim Basket kebanggan sekolah Karena suatu kejadia...