Happy Reading
###
Saling membutuhkan namun, enggan untuk meminta karena perasaan yang mudah tenggelam dalam memori pahit masa lalu
Sekarang jam sudah menunjukkan pukul setengah 6, matahari mungkin sebentar lagi akan beristirahat sejenak untuk kembali bersinar terang pada esok hari
Sudah mulai gelap namun, gadis itu tetap setia berada di area pemakaman ini. Area pemakaman keluarga milik kakeknya
Area pemakaman ini bukan seperti pemakaman pada umumnya, disini terdapat hamparan rumput yang luas dan juga pohon-pohon rindang yang sangat sering di jumpai disini
Tidak ada kesan seram, yang gadis itu rasakan hanyalah kenyamanan semilir angin yang menerpa wajahnya membuat senyuman terukir indah disana
Rain, gadis itu sedang duduk di bawah pohon yang berada persis di samping makam orang tuanya
Selain balkon rumah, tempat inilah yang menjadi tujuan utamanya apabila dia sedang sedih ataupun butuh teman
Teman yang Rain maksud bukanlah seperti apa yang kalian kira
Sosok Rain yang tidak begitu menyukai keramaian dan keriuhan, tidak mungkin menginginkan teman bicara seperti yang kalian punya
Dia hanya ingin di dengar, dia tidak perlu seseorang untuk membalas segala perkataan yang dia ucapkan
Itu sudah cukup membantu untuk Rain keluar dari rasa sedih yang merangkap nya
"Enak banget ya disini, Rain jadi ngerasa di peluk sama kalian berdua" kata Rain sambil memandang makam itu
Tujuannya kesini sebenarnya bukan karena mood nya yang sedang tidak baik namun, dia hanya ingin sedikit caper dengan seseorang. Entah kenapa saat orang itu tidak menunjukkan perhatian seperti biasanya, Rain jadi kesal sendiri
Gadis itu hanya bisa berharap, semoga rencana nya berjalan dengan lancar dan orang yang di maksud Rain bersikap seperti biasa padanya
Setelah puas memandangi makam orang tuanya, Rain pun pergi ke arah belakang makam ini. Disana terdapat jurang, tidak begitu curam namun sedikit menggelitik Rain karena tiba-tiba bulu kuduknya meremang
"Kok dingin.." dia mengusap lengannya karena dingin, dia masih memakai seragam sekolahnya tanpa jaket ataupun sweater
Tiba-tiba ada sesuatu yang memegang erat pergelangan tangannya
"Pulang.."Rain terkejut bukan main saat dia melihat orang itu, tidak. Bukan Bagas yang Rain maksud, bukan dia
"R-reyhan mana??" Tarikan Bagas terhenti saat pertanyaan itu terlontar begitu saja
"Gak ada" jawab Bagas sekenanya
"Kok.." Rain merasa sesak bukan main saat mendengar jawaban itu
Reyhan tidak ada disini, Reyhan tidak mencarinya. Dia bukan lagi prioritas Reyhan. Padahal biasanya Reyhan lah yang selalu mencari keberadaan nya jika dia menghilang tidak ada kabar
"Ra, Lo punya pacar inget.. walaupun gue benci banget sama Farel. Cuma jangan labil gini, Farel ya Farel, Reyhan ya Reyhan"
Untuk pertama kalinya Bagas menasehati tanpa embel-embel bentakan pada Rain. Benar-benar kejadian yang sangat membuat Rain takjub di buatnya
"Orang aku sama Reyhan cuma sahabat"
Bagas tertawa di buatnya. Iya, menurut Rain mereka hanyalah sahabat tanpa ada perasaan apapun di balik itu semua. Tapi, kita tidak tau apa yang Reyhan rasakan sama dengan apa yang Rain rasakan
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN
Teen FictionRain Davira Aileen, gadis yang tidak menyukai keramaian namun sekarang dia harus menanggung resiko sebagai salah satu gadis populer di sekolahnya. Itu semua karena dia menjalin hubungan dengan Kapten Tim Basket kebanggan sekolah Karena suatu kejadia...