1. Like A Shadow

60 9 6
                                    

Aku seperti bayangan, kau lewat menembus diri ku begitu saja tanpa ada senyum atau sapaan yang terdengar

***

Hari ini adalah hari Senin, upacara bendera telah di laksanakan tadi. Namun, sampai sekarang guru mata pelajaran pertama belum juga datang ke kelas Rain atau kelas XI IPS 2

Sebenarnya jika guru mata pelajaran pertama hadir, Rain ingin ijin untuk pergi menemui pelatih ekskul voli nya. Tapi, karena tidak kunjung hadir terpaksa dia harus pergi tanpa harus izin pada guru

Rain pergi ke lapangan untuk mencari pelatihnya itu namun, saat sampai disana dia malah melihat adik kelas yang sedang ada kelas olahraga

Di sepanjang jalan, Rain selalu saja dianggap tidak ada oleh semua orang yang ditemui nya. Tidak ada sapaan seperti biasanya, tidak ada senyum cerah dari orang-orang yang di temuin ya. Yang ada hanya tatapan sinis

Rain harus bisa membiasakan itu, Rain tidak boleh terlihat lemah di depan mereka semua

Tidak memusingkan hal itu, Rain berlari dari keramaian itu. Dan pergi menuju ruang guru

Mungkin saja pelatihnya ada disana

***

"Permisi Pak, maaf a-"

"Kamu Rain Davira Aileen kan?? Anak XI IPS 2??" Rain tersenyum ramah pada guru di hadapannya lalu mengangguk

"Namamu jadi jelek Nak, Semenjak insiden Minggu kemarin. Tapi, apa benar kakak kamu itu ketua OSIS di SMA Taruna Bhakti??"

Lagi-lagi masalah lomba kemarin, Rain sangat tidak menyangka bahwa berita aneh itu tersebar hingga seluruh penjuru sekolah mengetahui nya

"I-iya pak. Tapi, saya gak pernah jadi penghianat kaya apa yang mereka semua bilang. Saya baru tau kalo kakak saya itu sekolah disana"

Rain berusaha memberi penjelasan tapi, justru perkataan nya itu membuat guru di depannya melontarkan pertanyaan yang sangat tidak ingin di dengarnya
"Bagaimana bisa kamu tidak mengetahui sekolah kakakmu??"

Rain meneguk ludah nya dengan susah payah. Tidak, itu adalah hal yang sangat privasi. Dia tidak ingin bercerita masalah pribadinya kepada orang-orang seperti ini

"Maaf Pak, saya kira itu terlalu privasi. Saya tidak bisa mengatakannya"

Beruntung suasana ruang guru sekarang sepi, coba kalau ramai. Lagi-lagi masalahnya akan menjadi santapan publik

"Bagaimana bisa kamu menyangkal bahwa kamu bukan penghianat?? Alasan kamu saja tidak masuk akal"

Seseorang, tolong selamatkanlah Rain dari situasi ini. Rain sangat tidak menyukainya

Sebagai balasan atas perkataan guru itu, Rain hanya berdiri sembari menunduk sepertinya sepatu sekolahnya lebih menarik untuk di pandang sekarang ini

"Baiklah, mumpung kamu disini saya ingin menyampaikan bahwa pelatih Voli kamu Pak Vito mengeluarkan kamu dari Ekskul Voli karena banyak desakan dari anak muridnya. Dan beliau juga tidak ingin ekskul Voli bubar hanya karena satu orang yaitu kamu"

RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang