34. Fall With 'Hujan'

10 2 11
                                    

Happy Reading 💜😊

###############



Aku telah jatuh pada 'hujan'
Reyhan Aksen Wijaya





Rain berceloteh panjang lebar saat menceritakan rentetan masalah yang dia alami dulu. Meskipun Reyhan sudah mengetahui setengah dari cerita itu tetapi, Rain yakin bahwa Reyhan ataupun Bagas tidak pernah mengetahui alasan kenapa dia tidak hadir saat musibah menimpa keluarganya

Walaupun pada saat itu, Rain merasa kesal kepada kedua orang tua nya yang lebih memilih meninggalkan dirinya bersama Bi Inah disaat usia nya masih terbilang kecil tetapi, Rain tetaplah bagian dari darah daging merek

Jika saja dia tidak terserempet mobil, pasti dia akan hadir di pemakaman orang tua nya

"Kenapa lo nyeritain ini ke gue?"

Rain menoleh, menatap Reyhan yang sedang menyetir

"Karena gue percaya sama lo" jawab Rain dengan cepat

"Harus nya lo cerita ke Kak Bagas dulu, baru ke orang lain"

Dan kenapa Reyhan terkesan tidak suka apabila Rain bercerita mengenai masa lalu nya?

"Orang lain? Lo bukan orang lain Rey!" peringat Rain dengan tegas

"Terserah! Tapi, menurut gue lo orang lain. Karena Rain yang gue kenal, gak muka dua kaya gini" kata Reyhan final

Bukan Reyhan saja yang seperti kehilangan jati diri sahabatnya. Namun, Rain juga begitu ada nya

Dia merasa telah kehilangan sosok Reyhan. Reyhan yang di kenal nya tidak seperti ini, berujar dengan ketus atau sinis padanya saja tidak pernah. Yang ada, cowok itu tidak pernah sedikitpun serius dengan perkataan nya. Ada saja celotehan receh yang selalu dia lontarkan

Kini mereka berdua diam, tidak sama sekali mengeluarkan suara

Reyhan terganggu? Tentu saja! Dia tidak terbiasa dengan suasana seperti ini, terlebih saat bersama dengan Rain

Gadis itu pun hanya dia sambil memilin-milin tali tas nya. Rain sudah menyerah, tidak ingin lagi membuka suara karena perkataan Reyhan akan selalu menusuk dan menyakiti perasaan nya

Akhirnya pintu masuk area komplek rumah nya sudah terlihat. Rain bisa bernafas dengan lega karena itu

"Lo tau? Perbuatan lo kali ini udah bener-bener bikin gue kecewa.." kata Reyhan

Rain diam tak menjawab. Dia pun sadar bahwa mobil Reyhan sudah berhenti, menepi di pinggir jalan

Sesaat mata mereka berdua bertemu

"Gue bukan marah tapi, kecewa. Kalo gue kecewa, lo tau apa yang harus lo lakuin?" tanya Reyhan sambil terus menatap mata Rain

Nafas gadis itu menggebu, perlahan pun dia menggeleng. Tatapan mata Reyhan seolah menembus kepalanya, sangat tajam dan penuh intimidasi

"Menjauh dari gue"

Perkataan singkat dan datar itulah yang meruntuhkan Rain. Mata nya berkaca-kaca namun air mata itu enggan untuk meluncur "Kenapa lo sampe kaya gini sih, Rey?!"

Tentu saja Rain tidak mengerti pada otak dan jalan pikir cowok itu! Ini hanya masalah sepele dan salah paham, kenapa Reyhan menanggapinya terlalu berlebihan?

"Gue bakal minta maaf ke Diva, kalo itu yang lo mau!" kata Rain lagi

Reyhan menatap remeh kearah gadis itu "Kalo emang lo gak niat minta maaf dengan ikhlas, mending gausah!"

RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang